Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi sampah organik (pexels.com/Julia M Cameron)
ilustrasi sampah organik (pexels.com/Julia M Cameron)

Setiap dapur rumah tangga pasti memproduksi sampah dapur. Sisa makanan dan bahan dapur biasanya langsung masuk ke tempat sampah tanpa diolah. Padahal, kalau mau sedikit kreatif, banyak sisa dapur yang bisa disulap jadi pupuk organik alami. Selain mengurangi sampah rumah tangga, langkah kecil ini juga bikin tanamanmu lebih subur tanpa pupuk kimia.

Tren hidup ramah lingkungan memang makin digemari, dari gaya hidup minim sampah sampai urban farming, semuanya bisa dimulai dari hal kecil. Nah, salah satu langkah sederhana yang bisa kamu coba adalah memanfaatkan sisa dapur jadi pupuk organik. Gak pakai ribet, ramah lingkungan, dan pastinya bermanfaat banget buat tanaman yang kamu tanam sendiri.

1. Kulit pisang untuk tanaman agar lebih subur

ilustrasi kulit pisang (pexels.com/Monstera Production)

Kulit pisang yang biasanya kamu buang ternyata kaya akan kalium dan fosfor. Dua nutrisi ini penting banget buat pertumbuhan tanaman. Caranya gampang banget, kamu bisa langsung menguburnya di sekitar tanaman atau blender kulit pisang dengan sedikit air lalu dijadikan cairan penyubur.

Kalium dari kulit pisang bisa membantu tanaman berbunga lebih indah dan memperkuat batangnya. Jadi, lain kali jika kamu habis makan pisang, jangan buru-buru buang kulitnya, karena itu bisa jadi sesuatu yang berharga buat tanamanmu.

2. Ampas kopi untuk booster tanah

ilustrasi kopi (pexels.com/Nikita Belokhonov)

Buat kamu pecinta kopi, jangan lagi membuang ampas sisa kopimu. Ampasnya kopi tak selamanya menjadi sampah. Ampas kopi kaya akan nitrogen yang baik untuk memperbaiki kualitas tanah. Teksturnya juga bisa membantu menjaga kelembapan tanah, sehingga tanaman gak gampang kering.

Kamu bisa taburkan ampas kopi langsung ke atas tanah atau campurkan dengan pupuk kompos. Selain bermanfaat untuk tanaman, ampas kopi juga bisa mengusir serangga tertentu. Misalnya semut dan siput yang sering bikin tanamanmu rusak. Hemat dan bermanfaat banget, bukan?

3. Kulit telur, sumber kalsium alami

ilustrasi cangkang telur (pexels.com/Jari Lobo)

Kalau biasanya kulit telur langsung dibuang ke tempat sampah, coba ubah kebiasaan itu. Kulit telur punya kandungan kalsium tinggi yang berguna untuk memperkuat struktur sel tanaman. Cara menggunakannya cukup dengan menumbuk kulit telur hingga halus lalu taburkan ke tanah atau campur ke media tanam.

Selain jadi pupuk, kulit telur juga bisa berfungsi sebagai pengusir hama alami. Potongan kulit telur yang tajam bisa mencegah siput atau ulat mendekati tanamanmu. Jadi, satu bahan bisa punya banyak manfaat sekaligus.

4. Air cucian beras sebagai cairan penyubur tanaman

ilustrasi beras (freepik.com/freepik)

Air cucian beras sering kali hanya dibuang ke wastafel karena dianggap limbah. Padahal air cucian beras ini kaya nutrisi seperti vitamin B, zat besi, dan mineral yang berguna buat tanaman. Cukup simpan air cucian beras pertama atau kedua, lalu siramkan langsung ke tanaman.

Selain mudah digunakan, air cucian beras juga bisa membantu memperbaiki struktur tanah dan meningkatkan pertumbuhan akar tanaman. Trik sederhana ini cocok banget buat kamu yang baru mulai belajar bercocok tanam di rumah, lho!

5. Sisa sayuran sebagai kompos

ilustrasi sampah organik (pexels.com/Denise Nys)

Terakhir yang paling familiar adalah memanfaatkan sisa sayuran di dapur. Potongan sayuran seperti wortel, bayam, kubis, atau daun layu sebenarnya bisa langsung diolah jadi kompos. Kamu hanya perlu menimbunnya di dalam wadah tertutup atau di tanah. Biarkan sisa sayuran tersebut membusuk secara alami, dan jadilah pupuk organik yang siap dipakai.

Kalau ingin lebih praktis, kamu bisa bikin eco-enzyme dengan mencampurkan sisa sayuran, gula merah, dan air. Setelah difermentasi beberapa minggu, cairan ini bisa dipakai sebagai pupuk cair alami. Hasilnya, tanaman lebih sehat dan kamu berhasil mengurangi limbah dapur.

Mengubah sisa dapur jadi pupuk organik bukan cuma ramah lingkungan, tapi juga menghemat pengeluaran dan bermanfaat untuk tanaman. Jadi, mulai sekarang, pikir dua kali sebelum membuang sisa bahan dapurmu, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team