Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Tembok berjamur
ilustrasi tembok berjamur (unsplash.com/finelightarts)

Setelah banjir surut, ada banyak masalah yang muncul kemudian. Salah satunya dinding yang mulai ditumbuhi jamur. Awalnya cuma bercak kecil, tapi lama-lama bisa melebar, bikin tembok kelihatan kusam, lembap, dan berbau apek. Jamur ini bukan cuma bikin tampilan jelek, tapi bisa berdampak pada kesehatan, terutama kalau kamu punya alergi terhadap udara lembap.

Sayangnya, jamur gak akan hilang hanya dengan disiram air atau dilap seadanya. Mengatasi dinding berjamur memang butuh tenaga ekstra, apalagi kalau rumahmu habis terendam air cukup lama. Lima tips ini bisa kamu ikuti untuk mengembalikan kondisi rumah dan bikin dinding tetap aman dan nyaman ditinggali.

1. Keringkan area dengan sirkulasi udara maksimal

ilustrasi membersihkan rumah (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Saat dinding mulai terlihat bercak putih atau hitam, itu tanda bahwa jamur sudah mulai tumbuh. Sebelum kamu menggosok atau menyemprotkan cairan apa pun, pastikan area tersebut benar-benar kering. Banjir bikin dinding menyerap air cukup banyak, dan selama dindingnya masih basah, jamur akan tetap tumbuh meski sudah dibersihkan.

Buka semua jendela, nyalakan kipas angin, atau kalau punya, gunakan air humidifier untuk menurunkan kelembapannya. Kalau bagian bawah dinding yang kena paling parah, kamu bisa membuka sedikit plesteran atau cat yang sudah menggelembung supaya udara bisa mengalir ke dalamnya. Semakin cepat dinding kering, semakin mudah jamurnya hilang.

2. Gunakan campuran air dan pemutih

ilustrasi produk kebersihan (pexels.com/Ron Lach)

Setelah dinding mulai mengering, saatnya masuk ke proses pembersihan. Campuran pemutih dan air adalah cara paling ampuh untuk menghilangkan jamur di tembok. Perbandingan yang ideal adalah 1 bagian pemutih untuk 3 bagian air. Larutan ini cukup kuat untuk membunuh spora jamur, tapi masih aman dipakai di permukaan dinding.

Semprotkan larutan pada bagian tembok yang berjamur, diamkan sekitar 10–15 menit, lalu gosok perlahan dengan sikat lembut atau spons. Hindari sikat kawat, karena bisa merusak permukaan cat. Setelah digosok, lap dengan kain bersih. Kamu mungkin perlu mengulang proses ini beberapa kali kalau jamurnya cukup tebal atau sudah lama menempel.

3. Gunakan cuka agar baunya gak terlalu menyengat

ilustrasi cuka putih untuk hilangkan karat (unsplash.com/cremajoe)

Kalau kamu kurang suka pakai pemutih karena baunya yang kuat atau bikin ruangan jadi pengap, cuka bisa jadi solusi yang lebih ramah. Cuka putih punya sifat antimikroba alami yang cukup efektif melawan jamur, terutama jamur permukaan yang belum terlalu dalam. Caranya, tuang cuka murni ke botol semprot, semprotkan langsung ke area berjamur, lalu diamkan satu jam.

Kamu gak perlu mencampurnya dengan air agar efeknya maksimal. Setelah itu, bersihkan dengan lap yang sedikit lembap. Cuka memang aromanya kuat di awal, tapi cepat hilang setelah mengering. Selain itu, cuka gak bakal merusak cat tembok seperti pemutih bila dipakai berulang.

4. Perbaiki cat atau plesteran yang rusak

ilustrasi renovasi rumah (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Setelah jamurnya hilang, pekerjaan belum selesai. Dinding yang sudah terlalu lembap biasanya mengalami kerusakan di lapisan cat atau plesterannya. Misalnya cat jadi menggelembung, retak rambut halus, atau bagian permukaan yang rapuh saat disentuh. Kalau ini gak diperbaiki, jamur akan lebih cepat muncul kembali karena permukaannya masih bisa menyerap air.

Nah, kamu bisa mulai dengan mengikis bagian cat yang rusak itu, biarkan bagian tersebut kering beberapa jam, lalu lapisi dengan cat dasar khusus anti-jamur. Setelah kering sempurna, barulah oleskan cat finishing. Langkah ini membantu menciptakan permukaan baru yang lebih tahan lembap dan lebih sulit ditumbuhi jamur.

5. Jaga kelembapan ruangan dengan ventilasi yang baik

ilustrasi gorden jendela (pexels.com/rdne)

Jamur tumbuh di kondisi lembap, jadi walaupun dindingmu sudah bersih, jamur bisa kembali kalau kelembapan tinggi. Oleh karena itu, kamu harus lebih sering membuka jendela, terutama di pagi dan siang hari. Jika rumahmu gak punya ventilasi yang cukup, pakai exhaust fan di ruangan yang rawan lembap seperti kamar mandi atau dapur.

Menempatkan silica gel atau charcoal deodorizer juga bisa membantu menyerap kelembapan berlebih. Kalau tinggal di daerah yang sering banjir atau cuacanya lembap sepanjang tahun, belilah dehumidifier untuk solusi jangka panjang. Dengan kelembapan ruangan yang stabil, dinding lebih terlindungi dan jamur.

Mengatasi dinding berjamur sehabis banjir harus dilakukan dengan langkah yang tepat. Dengan lima tips di atas, kamu bakal bikin rumah jadi lebih sehat dan nyaman untuk ditinggali kembali pasca terendam banjir. Semoga langkah-langkah ini ngebantu kamu mengembalikan kondisi rumah, ya!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team