Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
Living room (unsplash.com/Jens Behrmann)

Gerakan retro membangkitkan kembali gaya yang dihasilkan saat Revolusi Industri. Sejak tahun 1970, istilah retro telah digunakan untuk mendeskripsikan artefak baru yang meniru ciri khas suatu era, jelas Interiio. Para desainer juga menggunakan istilah gaya retro ini pada gaya yang dibuat kembali atau terinspirasi dari masa lalu.

Jadi, gaya retro ini digunakan untuk desain interior yang terinspirasi dari era 1950-an sampai tahun 1970-an. Tidak perlu terlihat tua tapi mengadaptasi gaya dari era tersebut. Gaya retro menonjolkan nuansa terang dan berwarna. Karenanya, penggunaan warna yang digunakan juga sangat berani. Ini sangat cocok untuk kamu yang tidak menyukai suasana monoton. Berikut beberapa tips untuk desain ruangan bergaya retro.

1. Jangan takut memilih warna terang, itu adalah nyawa dari gaya retro

Living room (www.interiio.sg/Interiio)

Desain retro tahun enam puluhan banyak menggunakan campuran warna menarik di setiap ruangan. Tidak perlu takut memadukan berbagai warna, itu adalah nyawa dari gaya retro sendiri. Kamu bisa menempatkan ornamen merah, biru, kuning dan hijau agar suasana terlihat lebih semarak, jelas Indonesia Design.

Warna retro yang populer adalah hijau alpukat, kuning mustard, oranye dan merah ceri, dilansir The Spurce. Kamu bisa menempatkan sofa berwarna terang dilengkapi dengan cushions warna-warni. Bahkan kamu bisa menempatkan wallpaper tebal dan hamparan karpet dengan pola serta tekstur yang menonjol.

2. Padukan furnitur kuno dan mid-century modern

Editorial Team

Tonton lebih seru di