Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi tanaman indoor
ilustrasi tanaman indoor (unsplash.com/Huy Phan)

Menata tanaman hias di rumah bukan hanya soal memilih jenis yang indah, tapi juga menentukan lokasi yang paling tepat untuk tumbuh. Banyak orang meletakkan tanaman hanya berdasarkan tampilan tanpa memperhatikan kebutuhan dasarnya, padahal hal ini bisa memengaruhi kesehatannya. Lokasi yang ideal akan membuat tanaman tumbuh subur sekaligus mempercantik suasana rumah secara alami.

Dengan memahami karakter tanaman dan kondisi lingkungan rumah, kamu bisa menciptakan area hijau yang menenangkan sekaligus fungsional. Setiap tanaman memiliki kebutuhan cahaya, suhu, dan kelembapan yang berbeda sehingga penempatannya tidak bisa sembarangan. Yuk, simak delapan cara menentukan lokasi terbaik agar tanaman hiasmu tumbuh sehat dan memperindah ruangan.

1. Perhatikan kebutuhan cahaya tanaman

ilustrasi sukulen dalam pot berwarna netral (unsplash.com/Dan Luo)

Setiap tanaman memiliki kebutuhan cahaya yang berbeda untuk tumbuh optimal. Ada tanaman yang senang berada di bawah sinar matahari langsung seperti kaktus dan sukulen, sementara yang lain lebih nyaman dengan cahaya lembut tidak langsung seperti calathea dan aglaonema. Mengenali karakter tanaman menjadi langkah awal penting sebelum menentukannya di dalam rumah.

Cahaya memengaruhi proses fotosintesis dan warna daun tanaman. Jika kamu menempatkan tanaman yang tidak tahan sinar kuat di bawah cahaya langsung, daunnya bisa cepat kering atau terbakar. Sebaliknya, tanaman pencinta cahaya akan tampak pucat dan lemah jika diletakkan di area terlalu teduh.

2. Amati arah datangnya sinar matahari

ilustrasi tanaman lidah mertua (unsplash.com/feey)

Setiap arah rumah memberi intensitas cahaya berbeda yang berpengaruh pada pertumbuhan tanaman. Jendela yang menghadap timur biasanya mendapat sinar lembut pagi hari yang cocok untuk tanaman dengan kebutuhan cahaya sedang. Sementara jendela barat memberi sinar sore lebih kuat, cocok untuk tanaman yang tahan panas seperti lidah mertua.

Jika rumahmu minim cahaya alami, kamu bisa menambahkan lampu grow light sebagai pengganti sinar matahari. Lampu ini membantu tanaman berfotosintesis meski berada di ruangan tertutup. Dengan cara ini, kamu tetap bisa memiliki taman indoor yang sehat meskipun pencahayaan alami terbatas.

3. Hindari paparan panas berlebih

ilustrasi tanaman monstera deliciosa (unsplash.com/Marc Blue)

Cahaya matahari memang penting, tapi paparan panas berlebih bisa merusak tanaman. Daun yang terlalu sering terkena sinar langsung biasanya akan menguning, mengering, atau bahkan terbakar. Hal ini sering terjadi bila tanaman diletakkan terlalu dekat dengan jendela tanpa pelindung.

Gunakan tirai tipis untuk menyaring sinar matahari agar cahaya tetap masuk tanpa membuat suhu terlalu panas. Kamu juga bisa memindahkan tanaman sedikit ke sisi yang lebih teduh jika suhu ruangan terasa meningkat. Dengan penempatan yang tepat, tanaman tetap mendapatkan cahaya cukup tanpa harus menanggung risiko daun gosong.

4. Pastikan sirkulasi udara baik

ilustrasi berbagai jenis tanaman indoor (unsplash.com/Esra Afşar)

Tanaman membutuhkan udara segar untuk bernapas dan menjaga kelembapan seimbang. Ruangan yang pengap bisa memicu munculnya jamur, serangga, atau daun membusuk. Karena itu, pastikan area tanaman memiliki ventilasi yang cukup agar udara dapat bergerak dengan bebas.

Kamu bisa menaruh tanaman di dekat jendela yang bisa dibuka atau di ruang dengan kipas sirkulasi udara lembut. Hindari area yang terlalu tertutup atau jarang dibersihkan karena bisa menimbulkan lembap berlebih. Udara yang mengalir lancar akan membuat tanaman tumbuh sehat dan ruangan terasa lebih segar.

5. Pertimbangkan suhu dan kelembapan ruangan

ilustrasi penggunaan humidifier untuk tanaman indoor (unsplash.com/Huy Phan)

Sebagian besar tanaman indoor tumbuh optimal pada suhu 18–28°C dengan tingkat kelembapan sedang. Jika terlalu panas, daun bisa cepat layu, sementara suhu yang terlalu dingin bisa menghambat pertumbuhan. Karena itu, perhatikan lokasi agar tidak terlalu dekat dengan AC, pemanas, atau kipas angin.

Kamu juga bisa menggunakan humidifier untuk menjaga kelembapan udara di ruangan ber-AC. Beberapa tanaman seperti calathea dan fittonia menyukai udara lembap agar daunnya tetap segar. Dengan keseimbangan suhu dan kelembapan yang tepat, tanaman akan tumbuh lebih tahan lama dan terlihat sehat.

6. Pilih lokasi yang mudah dijangkau untuk perawatan

ilustrasi penataan tanaman indoor (unsplash.com/Huy Phan)

Tanaman memerlukan perhatian rutin agar tetap indah dan sehat. Kamu perlu menyiram, membersihkan debu di daun, serta memeriksa kondisi media tanam secara berkala. Karena itu, pastikan lokasi tanaman mudah dijangkau dan tidak menyulitkan saat perawatan.

Jika kamu menempatkannya di area yang sulit dijangkau, besar kemungkinan perawatannya akan terabaikan. Tempat yang mudah diakses juga mempermudahmu untuk memantau perubahan kondisi tanaman. Semakin sering kamu berinteraksi dengannya, semakin cepat kamu bisa mendeteksi tanda-tanda stres atau kekeringan.

7. Perhatikan keseimbangan estetika ruangan

ilustrasi penataan tanaman indoor di rak bertingkat (unsplash.com/Sunny Nguyen)

Tanaman hias sebaiknya tidak hanya ditempatkan berdasarkan kebutuhan tumbuh, tapi juga keseimbangan visual ruangan. Gunakan rak, meja, atau pot gantung agar tinggi tanaman sesuai dengan proporsi interior rumah. Dengan komposisi yang seimbang, ruangan akan terlihat lebih harmonis dan tidak berantakan.

Hindari menempatkan tanaman di jalur lalu lintas atau area yang mudah tersenggol. Pilih warna pot yang senada dengan tema ruangan agar tampil lebih menyatu. Tanaman yang diletakkan dengan komposisi tepat bisa menjadi aksen visual yang memperindah suasana tanpa mengganggu kenyamanan.

8. Uji lokasi selama beberapa minggu

ilustrasi tanaman philodendron selloum (unsplash.com/Steven Lewis)

Tidak semua tanaman langsung cocok dengan posisi baru, jadi penting untuk melakukan observasi selama beberapa minggu. Amati apakah daunnya tetap hijau, tumbuh normal, atau justru menunjukkan tanda stres seperti layu dan menguning. Perubahan kecil ini bisa jadi petunjuk apakah lokasi tersebut sudah ideal atau belum.

Jika tanaman tampak tidak nyaman, coba pindahkan ke tempat dengan pencahayaan atau suhu berbeda. Kadang hanya dengan sedikit pergeseran posisi, kondisinya bisa jauh membaik. Dengan pendekatan ini, kamu akan lebih mudah menemukan lokasi terbaik untuk setiap jenis tanaman di rumahmu.

Menentukan lokasi yang tepat membuat tanaman tumbuh sehat dan tampil maksimal. Dengan cahaya, udara, dan suhu yang seimbang, keindahan rumah pun ikut terpancar. Rawat dan tempatkan tanamanmu dengan bijak agar rumah selalu terasa segar dan hidup.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team