TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Cara Membuat Pupuk dari Kotoran Kucing, Ternyata Gak Ribet!

Cocok digunakan untuk menyuburkan tanaman hias 

ilustrasi pupuk dari kotoran kucing (freepik.com/rawpixel.com)

Dengan banyaknya kucing yang dipelihara orang-orang, limbah anabul ini telah menjadi masalah nyata bagi lingkungan. Banyak orang membuang kotroan kucing dengan cara dimasukkan ke dalam kantong plastik, lalu dibuang ke tempat pembuangan sampah.

Sayangnya, sampah kotoran kucing hanya akan tertahan di sana selamanya hingga kantong tersebut rusak. Selain itu, kotoran kucing mengandung bakteri dalam jumlah besar yang berdampak buruk terhadap sumber air.

Lantas, bagaimana cara membuang kotoran kucing yang baik? Nah, kotoran kucing bisa diolah sebagai kompos, yang kemudian digunakan sebagai pupuk tanaman. Penting diingat, pupuk dari kotoran kucing tidak boleh digunakan pada tanaman pangan, karena ada kemungkinan menyebarkan Toxoplasma gondii. Namun, pupuk ini aman digunakan pada tanaman hias.

Yuk, praktikkan cara membuat pupuk dari kotoran kucing berikut ini demi pengurangan limbah. Gampang banget, kok!

Baca Juga: 6 Manfaat Minyak Ikan untuk Kucing, Bagus untuk Bulu Anabul

1. Pilih pasir biodegradable

ilustrasi litter box kucing (freepik.com/freepik)

Kotoran kucing memang bisa dikompos, tetapi tidak semua pasir kucing bisa dikompos. Jadi, langkah pertama yang harus kamu lakukan adalah memilih pasir atau cat litter yang terbuat dari bahan alami agar mudah terurai dan kembali ke bumi.

Dilansir Tree Hugger, kamu disarankan untuk mencari bahan-bahan, seperti kertas kompresi daur ulang, serutan kayu, jagung, biji rumput, pinus, gandum, dan serbuk gergaji. Kebanyakan pasir kucing yang dapat terbiodegradasi terbuat dari berbagai produk nabati dan harganya bisa lebih mahal.

Hindari pasir kucing yang mengandung butiran silika, karena diketahui menyebabkan infeksi saluran pernapasan atas pada manusia. Selain itu, hindari pasir yang mengandung natrium bentonit atau pewangi. Bahan-bahan ini berbahaya bagi kucing dan lingkungan karena metode ekstraksi dan penggunaan bahan kimia.

2. Langkah keamanan yang harus dipraktikkan

ilustrasi mencuci tangan (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kotoran kucing mengandung patogen dan parasit berbahaya, termasuk Toxoplasma gondii. Dilansir Catster, kompos memanaskan bahan organik, tetapi suhunya tidak cukup tinggi untuk membunuh Toxoplasma gondii. Jika kamu ingin menggunakan kotoran kucing sebagai pupuk, pastikan kamu tidak menggunakan pada atau di dekat tanaman pangan.

Pastikan juga kompos dibuat di luar ruangan. Hindari menempatkan tumpukan kompos di dekat bangunan dan sumber air, seperti sungai atau lahan basah. Kamu juga harus mempertimbangkan dampaknya terhadap tetangga karena kompos menimbulkan bau tidak sedap.

Jauhkan anak-anak dan hewan peliharaan dari tumpukan kompos. Jika perlu, pasang pagar kawat untuk melindunginya. Kamu harus selalu mencuci pakaian dan tangan secara menyeluruh setelah membuat kompos. Orang dengan sistem kekebalan tubuh lemah atau perempuan hamil tidak boleh berurusan dengan kotoran kucing, termasuk membuat kompos dari kotoran hewan ini.

Baca Juga: 3 Bahaya Menghirup Bau Kotoran Kucing, Waspada!

Verified Writer

Eka Ami

-

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya