Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Membangun rumah dari nol atau merenovasi memerlukan perencanaan yang matang agar hunian bisa nyaman dan berfungsi dengan baik. Banyak orang menghindari jasa arsitek dan memilih untuk mengotak-atik sendiri.
Kelebihannya mungkin tidak perlu mengeluarkan dana untuk membayar jasa desain. Namun, ada banyak kekurangannya juga, lho, saat kamu membangun atau merenovasi bangunan tanpa arsitek. Berikut lima di antaranya.
1. Banyak fungsi ruangan yang tidak optimal
ilustrasi ruang tidur (pexels.com/Pixabay) Kita pada umumnya hanya mengandalkan foto-foto dari media sosial sebagai referensi saat hendak mendesain. Sedangkan arsitek memperhatikan hubungan antarruang, aktivitas dan profil penghuni hingga perhitungan kebutuhan ruang berdasarkan standar yang ada.
Alhasil, setiap ruangan dibuat sedemikian rupa saling terhubung, sesuai kebutuhan dan ukurannya proporsional. Tidak ada ‘tuh istilah ruangannya kekecilan atau terlalu luas karena semua fungsinya sudah diperhitungkan dengan matang.
Baca Juga: 9 Foto Lucu Alasan Kamu Harus Sewa Jasa Arsitek, Biar Gak Kayak Gini!
2. Sirkulasi udara dan pencahayaan kurang maksimal
ilustrasi ruangan dengan pencahayaan yang baik (pexels.com/Pixabay) Arsitek selalu menganalisis arah matahari, angin, view, iklim, kebisingan dan hal-hal lainnya sehingga desain rumah yang dirancang bisa memiliki sirkulasi udara dan pencahayaan yang semaksimal mungkin.
Hal tersebut belum tentu bisa kamu dapatkan jika tidak menggunakan jasa arsitek. Biasanya orang hanya mencari gambar template denah dan tampak dari internet, padahal rencana tersebut belum tentu cocok dengan kondisi lahan yang hendak didirikan.
3. Struktur bangunan tidak sesuai standar dan kebutuhan
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
ilustrasi pekerja konstruksi bangunan (pexels.com/AlteredSnaps) Jika tidak menggunakan jasa arsitek, pemilik rumah biasanya menyerahkan rancangan struktur kepada kontraktor. Jika bangunannya sederhana dan para tukangnya sudah sangat berpengalaman, mungkin tidak begitu masalah.
Akan tetapi, apalagi rumah yang hendak dibuat cukup kompleks dan punya situasi khusus, seperti berada di lahan miring, tanah tidak stabil, memiliki beban tinggi hingga berada di daerah rawan bencana, maka struktur bangunan perlu menyesuaikan dengan standar dan kebutuhan. Hal tersebut bisa kamu dapat dengan berkonsultasi kepada arsitek atau insinyur sipil.
4. Biaya membengkak
ilustrasi pembiayaan (pexels.com/cottonbro studio) Saat menyewa jasa arsitek, kita tidak hanya memiliki desain dan gambar kerja, tapi juga Rencana Anggaran Biaya (RAB), Estimasi Biaya Konstruksi (EBK) atau istilah sejenis lainnya. Hal ini memungkinkan kita untuk tahu secara mendetail berapa budget yang mesti digelontorkan untuk setiap pekerjaan.
Hal tersebut tidak bisa kamu dapatkan jika tidak menyewa arsitek. Niat hati ingin lebih hemat dengan tidak mengeluarkan biaya jasa, eh, malah pusing sendiri karena pengeluaran hanya dikira-kira dan tidak tahu berapa anggaran fix untuk target pembangunan yang hendak dicapai.
Baca Juga: 10 Karya 'Arsitek' Sembrono yang Membuatmu Sesak Napas saat Melihatnya