TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Tips Mengombinasikan Gaya Interior Tradisional dengan Modern

Dua gaya yang saling berlawanan, tetapi dapat disatukan

ilustrasi ruangan bergaya tradisional (pexels.com/Charlotte May)

Desain interior bergaya tradisional dan modern adalah dua hal saling berlawanan dan nampak tidak akan pernah bisa disatukan. Namun kenyataannya, keajaiban desain akan terjadi saat kamu bisa memadukan kesederhanaan gaya modern dengan pesona vintage. Keduanya saling melengkapi dengan sempurna bila dipadukan dengan benar.

Jika kamu menyukai rumah tua yang menawan dan menyukai barang tradisional, tetapi tetap ingin memeriahkannya dengan sentuhan modern, maka artikel ini akan cocok untukmu. Terdapat tips mengombinasikan gaya interior tradisional dengan modern yang patut kamu coba terapkan. Hasilnya ciamik!

Baca Juga: 6 Tips Memadukan Warna Interior untuk Pecinta Merah

1. Pilih gaya desain yang dominan

ilustrasi desain interior modern (pexels.com/Vakhtbovycn)

Untuk memulainya, pilih gaya desain dominan yang akan menjadi fokus utama ruangan. Dengan membiarkan satu gaya mendominasi, maka akan menciptakan rasa keseimbangan antargaya desain. 

Pertimbangkan suasana yang ingin diciptakan dan aspek gaya tradisional dan modern yang menarik bagimu. Apakah kamu lebih menyukai tampilan klasik dengan aksen modern atau lebih menyukai ruang kontemporer dengan sentuhan tradisional? Memperjelas visi akan memandu pemilihan dan penataan furnitur di keseluruhan ruangan.

2. Gunakan aturan 80—20

ilustrasi ruangan bergaya tradisional (pexels.com/Charlotte May)

Setelah menentukan gaya interior dominan, ikuti aturan 80—20. Ini adalah pedoman sederhana yang membantu menciptakan ruangan yang seimbang dan harmonis.

Sebanyak 80 persen mengikuti gaya dominan dan 20 persen mengikuti gaya sekunder. Misalnya, jika lebih menyukai ruangan bergaya tradisional, kamu dapat menggunakan kayu, kain alami, dan warna alami untuk 80 persen ruangan, serta menambahkan beberapa aksen metalik atau bentuk geometris untuk 20 persen sisanya.

Pertimbangkan barang-barang berukuran besar, seperti sofa atau tempat tidur, untuk masuk dalam kategori dominan (80 persen), sedangkan barang-barang kecil, seperti furnitur atau aksesori beraksen, masuk dalam kategori sekunder (20 persen).

3. Buat titik fokus ruangan

ilustrasi karya vintage di dinding (pexels.com/Max Vakhtbovycn)

Setiap ruangan membutuhkan titik fokus dan ini sangat penting ketika menggabungkan gaya yang berbeda. Pilih satu elemen untuk dijadikan titik fokus, apakah karya vintage yang menakjubkan, instalasi seni modern, atau fitur arsitektur yang unik. Ini akan membantu memperkuat ruangan dan memberikan kesan kohesif.

Baca Juga: 5 Warna Dinding yang Cocok untuk Ruang Kerja Berdasarkan Psikologi!

4. Gunakan palette warna netral

ilustrasi ruangan dengan palette warna netral (pexels.com/Dimitris Mourousiadis)

Memadukan warna, tekstur, dan bentuk adalah kunci menciptakan desain yang seimbang dan kohesif. Saat memadukan dua gaya, pilihlah dasar warna netral dan gunakan item dekorasi untuk melapisi warna dan tekstur.

Nuansa putih, abu-abu, dan krem ​​bisa menjadi opsi warna dinding pada gabungan dekorasi tradisional dan modern. Penggunaan warna-warna ini akan memiliki lebih banyak kebebasan untuk memadupadankan warna, tekstur, bahan dan bentuk yang berbeda. Warna netral juga akan memungkinkan kedua gaya bisa berdampingan dengan nyaman. 

Verified Writer

Sharma Khan

Cukup baca tulisanku tanpa harus tahu siapa aku

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya