TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Sisi Buruk DIY yang Perlu Kamu Waspadai, Bisa Makin Boros! 

Niatnya lebih hemat, eh malah makin boros

ilustrasi sedang membuat DIY (pexels.com/Cotttonbro)

Sebagian orang menyukai kegiatan DIY (Do It Yourself) karena menganggap benda yang dibuat dengan cara tersebut akan lebih menghemat banyak pengeluaran. Hal itu tidaklah keliru dan tidak salah juga untuk dijadikan salah satu tujuan.

Namun, sebenarnya DIY mempunyai banyak manfaat selain dari segi penghematan biaya. DIY bisa mengasah kreativitas dan bahkan banyak yang merasakan kebahagiaan saat berhasil menyelesaikan satu benda secara DIY.

Meski begitu, ternyata DIY juga memiliki sisi negatif yang perlu diwaspadai. Keburukan dari DIY ini bisa kamu alami, jika tak mengenalinya dan tak mengantisipasinya dengan benar. Berikut lima sisi buruk DIY yang bisa membuat orang terjebak dan semakin boros.

1. Lebih boros

ilustrasi menghitung uang (pexels.com/ Ahsanjaya)

Saat merencanakan DIY, kamu bisa saja melakukan pengeluaran yang besar. Sebab, ternyata bahan-bahan yang dibutuhkan tak kamu miliki dan harus dibeli dengan harga yang lebih mahal. Untuk menghindari hal ini, cobalah untuk benar-benar memperhatikan bahan-bahan dan peralatan yang dibutuhkan.

Periksa ketersediaan barang dan peralatan yang tersedia, lalu catat benda-benda yang tak ada. Sebelum memutuskan untuk membeli benda dan peralatan yang kurang tadi, buatlah dulu perhitungan harganya.

Jika ternyata biaya untuk membelinya lebih besar dari harga barang jadi yang dijual di toko, kamu perlu mempertimbangkan kembali keputusan kamu untuk melakukan DIY. Jika kamu tetap ingin melakukannya, cobalah untuk melakukan substitusi dengan memanfaatkan benda lain yang dimiliki dan punya fungsi yang sama dengan yang dibutuhkan.

Baca Juga: 9 Cara Bikin DIY Home Theater Sesuai Budget

2. Tutorial ternyata susah dipraktekkan

ilustrasi praktik DIY (pexels.com/Karolina Grabowska)

Mungkin kamu sering melihat tutorial-tutorial di internet tentang DIY. Kebanyakan, tutorial-tutorial tersebut terlihat mudah untuk dikerjakan. Namun, pada kenyataannya kadang-kadang hal itu tidak sepenuhnya benar. Sering kali ketika dipraktikkan, ternyata lebih sulit dan bahkan bisa membuat stres.

Teliti dan cermati tutorial yang kamu lihat dan perhatikan apakah cara-caranya memang semudah kelihatannya. Jika kamu tak yakin bisa melakukannya, mungkin kamu bisa mencoba cara lain. Misalnya, dengan meminta diajari langsung oleh orang yang sudah pernah membuatnya.

3. Hasil DIY kurang fungsional

ilustrasi menjahit (pexels.com/Teona Swift)

Saat membuat benda DIY, tentunya yang diharapkan adalah menambah nilai fungsi bahan-bahan yang ada menjadi lebih bermanfaat. Namun, tak jarang barang yang dihasilkan justru hanya menjadi benda baru yang tidak banyak memberi kegunaan.

Walau tak salah, namun ini tentu kurang baik untuk dilakukan karena artinya kamu telah membuang-buang waktu untuk membuatnya. Kamu juga jadi lebih boros soal bahan-bahan yang dimiliki. Ada baiknya kamu mencermati kegunaan benda yang akan kamu buat dengan cara DIY ini agar lebih optimal.

4. Memaksakan diri untuk hasil sempurna

ilustrasi praktik (pexels.com/Gustavo Fring)

Namanya juga DIY, seharusnya kamu berfokus pada apa yang bisa dan mampu kamu buat. Namun, karena tertarik oleh apa yang ditampilkan dalam tutorial yang dilihat, orang bisa saja menjadi terobsesi untuk membuat benda yang sama persis dengan hasil sempurna.

Kamu sebaiknya tak membiarkan dirimu menjadi tertekan dan menyadari, bahwa apa yang ditampilkan dalam banyak tutorial DIY. Ini dilakukan oleh orang yang memang ahli di bidangnya dan telah berlatih berkali-kali.

Memaksakan dirimu untuk bisa menghasilkan benda DIY sesempurna para expert, tentulah bukan sikap yang bijak. Lakukan proses DIY yang memberimu kegembiraan dan bukannya rasa frustrasi.

Baca Juga: 7 DIY Face Mask Bubuk Kulit Jeruk, Efektif Mencerahkan Kulit!

Verified Writer

Dream Praire

Menulis, membaca, officer. IG :@Dream_Praire

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya