TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Panduan Membuat Taman Hujan di Sekitar Rumah, Dapat Mencegah Banjir

Bisa dimulai dari satu meter luas tanah, lho

ilustrasi taman hujan (dcva.org)

Rain garden atau taman hujan, yang juga dikenal sebagai sistem bioretensi, menjadi desain taman yang menarik sekaligus berfungsi untuk menjaga keberlanjutan lingkungan (sustainable-living). Sesuai artikel ilmiah Fakultas Teknik Universitas Gajah Mada, manfaat taman hujan adalah menahan, menyerap, dan menguapkan limpasan air hujan untuk mengurangi resiko banjir. Selain itu, taman hujan juga bisa menaikkan permukaan air tanah sambil menjaga kualitas air di kawasan perairan sekitar, lho.

Jika kamu ingin berkontribusi positif pada lingkungan sekitar, kamu bisa mencoba membuat taman hujan di sekitar rumah. Berikut panduan membuat taman hujan yang bisa kamu ikuti. Disimak, ya!

1. Pilih lokasi yang tepat dan periksa tanah mempunyai drainase yang baik atau tidak

ilustrasi menyiapkan taman hujan (reepgreen.ca)

Pemilihan lokasi yang tepat merupakan langkah awal dalam membuat taman hujan. Biasanya, area taman ditaruh di lereng alami untuk memaksimalkan penyerapan air. Sebaiknya beri jarak terluar taman setidaknya tiga meter dari bangunan untuk mencegah resiko terjadinya infiltrasi air ke dalam dasar bangunan. 

Sebelum mulai menggali, pastikan tanah di area tersebut mempunyai drainase yang baik. Untuk memeriksa tanah, coba lakukan tes sederhana dengan menggali lubang, lalu mengisinya dengan air. Kalau air bisa meresap dalam waktu 24 jam, ini pertanda bahwa tanah tersebut mempunyai drainase yang cukup baik.

2. Pilih tanaman yang tepat

ilustrasi kolibri dan bee balm(pixabay.com/Veronika_Andrews)

Memilih tanaman yang tepat jadi hal penting untuk menunjang kesuksesan pembuatan  taman hujan, lho. Tanaman yang cocok untuk taman ini adalah jenis tanaman yang bisa tumbuh pada tanah berpasir dan mempunyai daya tahan yang baik terhadap kondisi kering.

Sebagai contoh bee balm, ostrich fern, cardinal flower, dan masih banyak lagi. Guys, tanaman-tanaman ini tak hanya indah, tapi juga bisa menyerap air dengan baik sekaligus mencegah erosi tanah. Multifungsi, kan?   

Baca Juga: 5 Tips Merawat Tanaman Hias di Rumah, Percantik Sudut Rumahmu! 

3. Lubangi tanah sambil memperbaiki tanah dengan media filter

ilustrasi melubangi tanah untuk taman hujan (marionswcd.net)

Setelah lokasi dan tanaman dipilih, langkah selanjutnya adalah menggali area taman. Lubangi area tersebut dengan kedalaman sekitar 15-20 cm, dan buatlah kemiringan yang landai. Struktur ini nantinya bisa mengumpulkan serta meresapkan air ke dalam tanah dengan lebih efektif. 

Tambahkan media filter seperti pasir lempung (tanah liat) ke dalam tanah yang sudah digali. Media filter ini akan membantu mengalirkan air dengan cepat tanpa melepaskan nutrisi air. Alhasil, kualitas air hujan yang terserap tanah tetap terjaga. Keren banget, ya.

4. Menanam tanaman dan tambahkan mulsa

ilustrasi mulsa pada tanaman seledri (pixabay.com/AndreasGo)

Setelah persiapan tanah selesai, ini saatnya untuk menanam tanaman. Taruh tanaman yang sesuai dengan jarak yang ditentukan agar bisa tumbuh dengan optimal. Tanaman ini berperan sebagai agen penyerap air dan menghijaukan taman hujan. 

Setelah itu, taruh lapisan mulsa di permukaan tanah untuk membantu menjaga kelembapan serta mengurangi pertumbuhan gulma. Oh ya, perawatan yang tepat pada tahap awal ini bisa membantu tanaman bisa tumbuh dengan baik sambil meningkatkan kemampuan taman dalam menyerap air hujan. Jadi, siram tanaman secara teratur, ya. 

Verified Writer

Lathiva R. Faisol

Senang membaca dan menulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya