ilustrasi rumah (pexels.com/scottwebb)
Perbedaan utama antara rumah semi permanen dan rumah permanen terletak pada material dan tujuan penggunaannya. Rumah permanen dibangun dengan bahan yang kuat dan tahan lama, seperti batu bata, beton, dan genteng, serta didesain untuk hunian jangka panjang. Pondasinya lebih kokoh, atapnya biasanya terbuat dari genteng berkualitas tinggi, dan lantainya menggunakan keramik.
Sebaliknya, rumah semi permanen menggunakan material yang lebih sederhana dan ekonomis, seperti kayu, bambu, atau bata tanpa plester, dengan atap dari seng atau asbes. Rumah semi permanen umumnya ditujukan untuk hunian sementara atau di daerah rawan bencana, karena lebih cepat dan murah untuk dibangun, namun tidak setahan lama rumah permanen.
Dalam menghadapi berbagai tantangan terkait kebutuhan hunian yang cepat dan efisien, rumah semi permanen menawarkan solusi yang praktis dan ekonomis. Meskipun tidak sekuat rumah permanen, jenis bangunan ini mampu memenuhi kebutuhan mendesak dengan fleksibilitas dan biaya yang lebih rendah.