Kulit buah dan sisa batang sayuran jadi sampah dapur yang bisa dimanfaatkan jadi pupuk, lho. Terlebih buat kamu yang punya banyak tanaman di rumah, ini bisa menekan pengeluaran untuk beli pupuk. Bonusnya, sampah dapur yang benaran dibuang dan gak bisa dimanfaatkan jadi lebih sedikit.
Coba buat pupuk alami sendiri dari sisa bahan dapur yang ada, yuk! Coba simak dan praktikkan langkahnya di bawah.
Ada beberapa sampah dapur yang gak bisa digunakan sebagai pupuk kompos, misalnya minyak atau kertas dengan laminasi. Untuk itu, pilih sampah yang bisa digunakan untuk pupuk, yaitu sisa makanan, sisa sayuran, daging, kertas bekas atau tisu, kulit buah, buah yang gak layak konsumsi, dan bumbu dapur kedaluwarsa.
Untuk membuat pupuk kompos, kamu memerlukan sebuah wadah besar dengan tutup yang rapat, misalnya bekas wadah cat. Ukuran wadahnya juga bisa kamu sesuaikan dengan jumlah sampah yang rata-rata dihasilkan. Tujuan wadah bertutup ini agar nantinya dalam proses pembuatan, komposmu gak terkontaminasi oleh hewan atau terkena air hujan.
Selain sampah dapur organik, kamu perlu menyiapkan bahan tambahan lainnya, seperti tanah, sekam, arang, air, dan cairan pupuk untuk kompos. Jenisnya beragam, kamu bisa menanyakan ke tokonya, ya. Contoh yang bisa dipakai adalah pupuk cair EM4 sebagai bahan tambahan.
Campurkan arang, sekam, dan tanah. Setelah semua bahan siap, masukkan sampah organik yang telah kamu sortir, kemudian timbun dengan tanah campuran kira-kira sebanyak sampahnya. Siram dengan air yang telah dicampur dengan pupuk cair agar lembap, gak perlu sampai menggenang. Lakukan berulang tanpa disiram air di langkah selanjutnya hingga terbentuk lapisan sampai tanah dan sampah organik habis.
Setelah bisa dipanen, kamu bisa menggunakan kompos untuk menambah subur tanamanmu di rumah. Sampah dapur berkurang, kamu jadi hemat anggaran buat beli pupuk, kan? Bonusnya, tanaman di rumah jadi lebih subur.