8 Tips biar Gak Kalap saat Mengisi Rumah, Cegah Tabungan Ludes

- Tetapkan bujet meski tabungan cukup banyak
- Survei perabot dan harga
- Pahami ukuran rumahmu
Habis kamu membeli rumah, agenda berikutnya pasti mengisinya dengan berbagai perabot. Agar rumah segera dapat dihuni dengan nyaman. Juga supaya kamu siap menerima tamu. Sebab biasanya saudara penasaran dengan rumah barumu.
Nah, saat dirimu hendak belanja perabot harus sangat berhati-hati. Keuanganmu usai membeli atau membangun rumah sebetulnya dalam kondisi kurang stabil. Sekalipun pendapatanmu lancar, pengeluaran buat membeli atau membangun rumah besar sekali.
Jangan terbawa nafsu buat memborong setiap perabot yang diinginkan. Nanti malah menjadi titik buruk dalam keuanganmu yang sukar dipulihkan. Sama seperti proses pembangunan rumah, mengisinya juga dapat bertahap. Simak tips biar gak kalap saat mengisi rumah berikut ini.
1. Tetapkan bujet meski tabungan cukup banyak

Perabot tidak murah. Walau tersedia berbagai pilihan, per buahnya tetap terbilang mahal. Lemari plastik misalnya, ratusan ribu rupiah. Lemari kayu dan besi lebih tinggi lagi. Jika dirimu tidak menetapkan anggaran, nanti belanja perabot setelah ditotal menjadi besar sekali.
Kamu punya tabungan jutaan rupiah sekalipun, bujet belanja perabot tetap perlu dibuat. Misalnya, belanja perabot tahap 1 maksimal 5 juta rupiah. Dirimu membeli rumah secara cash sehingga untuk sementara baru bisa menganggarkan dana sebesar itu untuk belanja perabot. Pilih perabot yang paling urgen saja dulu.
2. Survei perabot dan harga

Bila dirimu belum sungguh-sungguh mencari tahu macam-macam perabot, material, dan harganya; keputusanmu bakal gak bijak. Kamu asal saja memesan perabot ini itu. Setelah pembayaran baru dirimu sadar saldo tabungan terkuras.
Lebih baik kamu mengecek dulu harga perabot di berbagai toko. Bandingkan perabot yang mirip. Tahu dengan pasti harga dan promo yang sedang digelar bikin perhitunganmu tepat. Kamu dapat memilih perabot dengan kesadaran penuh sesuai kemampuan. Bukan sekadar impulsif.
3. Pahami ukuran rumahmu

Kamu punya cukup uang untuk membeli banyak perabot pun boleh jadi itu tak tepat dilakukan. Pasalnya, ukuran rumahmu kecil. Dirimu tidak dapat menjejalkan sebanyak mungkin perabot ke dalamnya. Sayang sekali seandainya perabot telanjur dibeli dan ternyata bikin rumah terlalu penuh.
Tatanan rumah mau dibiarkan seperti itu, dirimu serta keluarga yang gak nyaman. Ruang gerak menjadi sangat terbatas. Namun, mengembalikannya ke toko juga tak mustahil. Kamu hendak menjualnya pun belum tentu ada orang yang berminat. Jumlah serta ukuran perabot harus disesuaikan dengan ukuran ruangan.
4. Fokus di fungsi perabot

Makin lama perjuanganmu mendapatkan rumah, hasrat belanja perabot juga menggebu-gebu. Sampai kamu bisa gak sadar tentang fungsi beberapa perabot yang sebenarnya mirip. Perbedaannya gak terlalu besar. Akan tetapi, dirimu merasa ingin memiliki semuanya.
Bila dorongan ini dituruti pasti ke depan kamu menyesalinya. Setelah perabot-perabot itu dipakai beberapa waktu, dirimu sadar sudah membuang-buang uang. Perhatikan betul fungsi setiap perabot. Hindari pembelian dobel perabot dengan fungsi yang sama apalagi untuk ditempatkan di satu ruang.
5. Tanamkan pikiran tidak harus sekarang

Belanja selalu tentang empat hal. Yaitu kebutuhan, keinginan, kemampuan, dan waktu. Jika kamu sebenarnya butuh, tetapi kemampuan belum memadai bersabarlah dengan waktu. Contoh, dirimu suka memasak sehingga butuh dan ingin perabot dapur yang lebih lengkap.
Namun, untuk sekarang kemampuan keuanganmu belum sebanding dengan harga perabot-perabot yang diinginkan. Oleh sebab itu, kamu butuh bikin anggaran seperti dalam poin 1. Perabot dapur sesuai dengan keinginan dapat dimasukkan ke prioritas belanja tahap 2. Sekarang dirimu menabung dulu dan memakai perabot dapur seadanya.
6. Ingat, menghabiskan tabungan atau memperbesar cicilan sama buruknya

Gak terlalu penting kamu hendak membeli perabot secara kontan atau kredit. Masalah utama ialah jangan sampai tabunganmu habis gara-gara belanja perabot. Jangan pula cicilanmu menjadi banyak sekali. Memang tawaran belanja perabot secara kredit cukup banyak.
Baik toko maupun lembaga pemberi pinjaman paham bahwa mengisi rumah memerlukan dana yang tidak sedikit. Akan tetapi, cicilan yang menumpuk akan memberatkanmu. Kamu malah gak bisa menikmati tenangnya menempati rumah baru yang lama diimpikan. Dirimu tidak hanya memerlukan perabot, melainkan keuangan yang sehat.
7. Batasi melihat konten house tour

Konten house tour bukannya pasti berdampak negatif. Konten-konten itu bisa menginspirasi kamu dalam mengisi rumah. Dirimu menjadi tahu berbagai pilihan model perabot dan perkiraan biayanya. Namun, terlalu banyak menyaksikannya dapat membuatmu ingin sekali menirunya.
Soal kecocokannya dengan rumah serta keuanganmu tak lagi dipikirkan. Ini yang kemudian membuatmu kalap berbelanja perabot. Bila dirimu hendak mencari inspirasi dari konten house tour pastikan tipe rumah serta gaya penataannya cocok denganmu.
8. Jangan mudah panas dengan komentar orang

Biar kamu gak kalap saat mengisi rumah, jangan mudah panas dengan omongan orang lain. Komentar orang apabila diikuti tidak akan pernah ada habisnya. Misalnya, kamu belum ada bujet buat beli kursi dan meja baik untuk teras maupun rumah tamu. Pokoknya rumahmu masih kosongan. Cuma ada tikar dan kasur lipat.
Saudara atau teman yang berkunjung tidak mengerem bicaranya. Mereka bertanya, kok rumahmu gak diisi perabot? Rumah si ini dan itu juga baru dan mereka langsung belanja perabot. Tebalkan telingamu agar tak mudah terpancing. Kamu akan membelinya pada saat yang menurutmu tepat.
Mengisi rumah tidak perlu terburu-buru. Dirimu punya lebih banyak waktu untuk melengkapi perabot. Kenaikan harga perabot per tahunnya jauh lebih kecil daripada tanah dan bangunan. Membelinya secara bertahap sambil menunggu rezekimu longgar bukan masalah. Sekalian kamu menyeleksi perabot yang sungguh-sungguh diperlukan.