Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
pexels-lucaspezeta-2333694.jpg
Ilustrasi pasir bangunan (pexels.com/Photo by Lucas Pezeta)

Pasir merupakan salah satu bahan utama dalam pembangunan yang memiliki peran penting dalam menentukan kekuatan dan kualitas hasil akhir suatu bangunan. Meskipun terlihat sama, ternyata pasir memiliki berbagai jenis dengan fungsi yang berbeda-beda. Setiap jenis pasir memiliki karakteristik tersendiri, seperti tekstur, warna, dan tingkat kehalusan yang memengaruhi penggunaannya dalam pekerjaan konstruksi.

Oleh karena itu, memahami jenis pasir bangunan sangat penting agar hasil pembangunan lebih kokoh, awet, dan sesuai dengan kebutuhan. Berikut beberapa jenis pasir bangunan yang perlu kamu tahu.

1. Fungsi pasir dalam konstruksi

ilustrasi Pasir pantai (unsplash.com/Jim Gade)

Melansir laman Laboratorium Bahan Konstruksi Provinsi Kalimantan Selatan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Provinsi Kalimantan Selatan, pasir memiliki beberapa fungsi untuk konstruksi. Material ini juga menjadi salah satu elemen penting yang menentukan kekuatan dan kualitas bangunan. Berikut beberapa fungsinya.

  • Sebagai agregat dalam campuran beton: Pasir berperan sebagai pengisi dan pemberi struktur dalam campuran beton, meningkatkan kekuatan dan ketahanan beton.

  • Sebagai bahan perekat: Pasir dicampur dengan semen dan air untuk membuat adukan yang digunakan untuk merekatkan batu bata, keramik, dan batu alam.

  • Sebagai bahan pengurugan: Pasir digunakan untuk mengisi dan meratakan tanah sebelum pembangunan, membantu mendistribusikan beban bangunan dengan baik.

  • Sebagai bahan finishing: Pasir halus, seperti pasir esek, digunakan dalam campuran finishing untuk memberikan permukaan yang halus dan rata pada dinding dan lantai.

2. Beberapa hal yang perlu diperhatikan saat memilih pasir

ilustrasi pasir (unsplash.com/Anthony Choren)

Memilih jenis pasir yang sesuai sangat berpengaruh terhadap hasil akhir dan ketahanan bangunan. Setiap proyek konstruksi membutuhkan jenis pasir yang berbeda, tergantung pada fungsinya. Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan beberapa hal sebelum menentukan jenis pasir yang akan digunakan agar bangunan lebih kuat, rapi, dan tahan lama.

  • Kekuatan: Pasir jenis beton dan pasir pasang dikenal memiliki daya rekat dan kekuatan yang lebih baik dibandingkan dengan pasir urug atau pasir esek. Kedua jenis pasir ini lebih cocok digunakan untuk campuran beton maupun adukan bangunan.

  • Kehalusan: Pasir esek memiliki butiran yang lebih lembut sehingga ideal digunakan pada tahap finishing. Sebaliknya, pasir beton dan pasir pasang yang bertekstur lebih kasar lebih cocok untuk campuran utama konstruksi seperti pondasi atau dinding.

  • Kebersihan: Pastikan pasir yang digunakan bersih dan bebas dari lumpur, tanah atau kotoran. Pasir yang bersih akan menghasilkan campuran adukan yang lebih kuat, kokoh, dan tidak mudah retak seiring waktu.

3. Jenis-jenis pasir untuk bangunan

Ilustrasi pasir bangunan (pexels.com/Photo by Lucas Pezeta)

Ada beberapa jenis pasir yang sering digunakan dalam dunia konstruksi, masing-masing memiliki ciri khas dan kegunaan yang berbeda. Pemilihan jenis pasir yang tepat sangat penting agar hasil bangunan lebih kuat, tahan lama, dan sesuai dengan fungsinya. Berikut beberapa di antaranya seperti yang telah dirangkum dari berbagai sumber.

  1. Pasir Beton: Jenis pasir ini paling sering dipakai dalam pembangunan. Teksturnya agak kasar dan berwarna kehitaman, membuatnya cocok untuk campuran beton karena memiliki daya ikat dan kekuatan yang baik.

  2. Pasir Pasang: Memiliki butiran lebih halus dibandingkan pasir beton. Umumnya digunakan untuk adukan perekat pada batu bata, keramik, atau batu alam agar hasil pemasangan lebih kuat dan rapi.

  3. Pasir Urug: Biasanya digunakan untuk menimbun atau meratakan permukaan tanah sebelum pembangunan dimulai. Jenis pasir ini membantu menstabilkan pondasi dan mendistribusikan beban bangunan secara merata ke tanah.

  4. Pasir Esek: Memiliki butiran yang sangat halus dan berwarna putih. Jenis pasir ini biasa dipakai pada tahap finishing seperti plesteran dan acian agar permukaan dinding atau lantai terlihat halus dan rata.

  5. Pasir Silika: Dikenal dengan kandungan silika yang tinggi dan tekstur yang lebih kasar. Selain untuk konstruksi, pasir ini juga digunakan dalam industri kaca, keramik, dan bahan penggosok karena daya tahannya yang tinggi.

  6. Pasir Mundu: Dalam buku Beton Jenis dan Kegunaannya oleh Irianto, dkk, pasir mundu contoh pasir yang bermutu bagus. Pasir ini berwarna kecokelatan dan bisa digunakan sebagai bahan untuk memasang batako atau batu bata.

  7. Pasir Plester: Pasir ini sudah tidak memiliki bebatuan, kerikil, atau material lainnya. Pasir jenis ini biasa digunakan untuk plester dinding agar lebih halus. Namun, biasanya masyarakat tetap menyaringnya dulu sebelum dicampur dengan semen.

  8. Pasir Bangka: Pasir ini berasal dari pertambangan di Kepulauan Bangka Belitung. Warnanya beragam, yakni putih, cokelat, dan lain-lain. Pasir ini tak hanya berfungsi untuk cor atau plester bangunan, namun juga sebagai campuran industri kerajinan tangan.

  9. Pasir Rangkas: Pasir ini juga dinamakan dari tempat asalnya, yaitu Rangkasbitung Provinsi Banten. Pasir ini mempunyai kualitas yang baik sehingga dapat digunakan untuk memasang keramik, membuat pondasi, hingga membuat batako.

Mengetahui berbagai jenis pasir bangunan membantu kamu membuat keputusan yang lebih tepat dalam setiap proyek konstruksi. Pasir yang sesuai dengan fungsi penggunaannya akan membuat hasil pekerjaan lebih kuat, rapi, dan tahan lama.

Editorial Team