Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi dapur aesthetic
ilustrasi dapur aesthetic (unsplash.com/Lotus Design N Print)

Intinya sih...

  • Keramik cerah mudah menunjukkan kotoran dan noda kecil, membutuhkan perawatan ekstra agar tetap terlihat rapi.

  • Berpotensi terlihat kusam jika tidak dirawat dengan baik, nat keramik juga menjadi titik rawan yang sulit dibersihkan.

  • Membuat ruangan terasa dingin dan kurang hangat, rentan memunculkan efek silau saat cahaya terpantul.

Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Menggunakan keramik berwarna cerah di dapur memang memberikan kesan yang bersih, lapang, dan modern. Banyak orang memilih warna-warna seperti putih, krem terang, atau pastel karena mampu membuat ruang terasa lebih luas. Tidak hanya itu, warna-warna dari tone keramik cerah juga mampu memantulkan cahaya dengan baik.

Namun, di balik kelebihan tersebut, ada beberapa kekurangan memiliki dapur dengan tone keramik cerah. Ini terjadi setelah dapur digunakan secara rutin. Kelima poin berikut bisa menjadi pertimbangan jika sedang merencanakan desain dapur. Sekaligus ingin memahami tantangan yang datang dari tone keramik cerah.

1. Mudah menunjukkan kotoran dan noda kecil

ilustrasi dapur aesthetic (unsplash.com/Lotus Design N Print)

Keramik berwarna cerah memang memberikan tampilan bersih. Tapi justru itulah yang membuatnya sangat mudah memperlihatkan noda sekecil apa pun. Percikan minyak, cipratan bumbu, remahan makanan, hingga debu tipis sekalipun akan tampak jelas.

Bahkan bekas tangan pada permukaan tertentu bisa langsung terlihat bila warna keramik sangat terang. Hal ini membuat dapur dengan tone cerah membutuhkan perawatan yang lebih sering. Jika tipe orang yang suka memasak setiap hari, mungkin akan merasa harus mengelap permukaan dapur berkali-kali agar tetap terlihat rapi.

2. Berpotensi terlihat kusam jika tidak dirawat dengan baik

ilustrasi dapur aesthetic (pexels.com/Lotus Design N Print)

Keramik cerah memang terlihat memukau saat masih baru dipasang. Namun seiring waktu, warna putih atau krem terang dapat tampak kusam bila tidak dirawat dengan benar. Faktor seperti uap panas, asap masakan, penggunaan kompor tanpa cooker hood, hingga tumpahan cairan yang jarang dibersihkan bisa membuat keramik cerah kehilangan kilau awalnya.

Nat keramik juga menjadi titik rawan. Nat berwarna terang bisa berubah menjadi keabu-abuan atau kecokelatan akibat penumpukan kotoran. Sekali nat menghitam, membersihkannya tidak semudah membersihkan permukaan keramik. Hal inilah yang membuat dapur berkeramik cerah sering membutuhkan perawatan tambahan.

3. Membuat ruangan terasa dingin dan kurang hangat

ilustrasi dapur aesthetic (unsplash.com/Lotus Design N Print)

Warna cerah cenderung menciptakan suasana yang bersih dan minimalis. Tetapi dalam beberapa kasus, dapur bisa terasa terlalu steril bahkan dingin. Terutama jika semua elemen dapur dari keramik dinding, lantai, hingga kabinet mengusung tone cerah yang sama.

Alih-alih terasa homey, dapur bisa terlihat seperti area yang kurang memiliki karakter. Suasana seperti ini dapat mengurangi kenyamanan dan estetika. Padahal, dapur biasanya menjadi ruang yang ingin terasa hangat dan mengundang.

4. Rentan memunculkan efek silau saat cahaya terpantul

ilustrasi dapur aesthetic (unsplash.com/Zac Gudakov)

Keramik cerah yang memiliki permukaan glossy atau semi-glossy bisa memantulkan cahaya dengan sangat kuat. Saat terkena lampu putih yang terang atau sinar matahari langsung, keramik bisa menimbulkan efek silau yang mengganggu penglihatan. Ini sering terjadi pada backsplash dapur atau keramik dinding yang berhadapan langsung dengan sumber cahaya.

Jika dapur menggunakan banyak lampu downlight atau pencahayaan reflektif, efek silau ini bisa membuat aktivitas memasak terasa kurang nyaman. Selain itu, pantulan cahaya yang terlalu intens dapat mengurangi kenyamanan visual secara keseluruhan. Terutama pada dapur kecil yang dikelilingi oleh permukaan berwarna terang.

5. Sulit dipadukan dengan aksen warna tertentu

ilustrasi dapur aesthetic (unsplash.com/Lotus Design N Print)

Meskipun keramik cerah terkesan netral, tidak semua warna cocok dipadukan dengannya. Beberapa warna cerah atau motif berani bisa membuat dapur terlihat terlalu kontras dan kurang harmonis. Tone cerah juga dapat membuat elemen lain seperti peralatan masak atau dekorasi terlihat tidak proporsional.

Misalnya, aksen hitam pekat di dapur serba putih bisa menghasilkan kesan terlalu tajam. Begitu pula aksen warna neon atau warna-warna cerah tertentu yang dapat terlihat berlebihan saat berdampingan dengan keramik putih atau krem. Akibatnya, perlu lebih selektif dalam memilih kombinasi warna agar dapur tetap terasa seimbang dan enak dipandang.

Selain kesan bersih dan elegan, ternyata ada kekurangan memiliki dapur dengan tone keramik cerah. Baik dari segi pencahayaan, kebersihan, maupun kombinasi furnitur dan elemen-elemen yang menyertai. Lima tantangan di atas dapat menjadi bahan pertimbangan jika memang ingin mendekorasi area dapur dengan tone keramik cerah.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team