Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi rumah (unsplash.com/jacquesbopp)
ilustrasi rumah (unsplash.com/jacquesbopp)

Harga properti yang makin melambung tinggi menjadikan proses membeli rumah terasa sedikit sulit, apalagi bagi generasi muda yang harus bertahan dengan gaji UMR. Ingin memiliki rumah, namun budget belum mencukupi? Konsep growing house atau rumah tumbuh bisa menjadi solusi dari kekhawatiran untuk memiliki rumah di masa depan.

Konsep rumah tumbuh biasanya diterapkan ketika calon pemilik rumah memiliki budget terbatas atau ingin mengembangkan rumah secara bertahap seiring pertumbuhan keluarga di masa depan. Secara umum, rumah tumbuh adalah proses penambahan bagian bangunan secara horizontal atau vertikal. Cari tahu gambaran lebih luas tentang konsep rumah tumbuh dan cara membangunnya melalui artikel di bawah ini!

1. Konsep rumah tumbuh

ilustrasi rumah (unsplash.com/naomi365photography)

Rumah tumbuh menjadi konsep arsitektur yang sedang populer saat ini. Dilansir Studioort, growing homes atau rumah tumbuh adalah sebuah konsep perumahan yang dirancang untuk dapat tumbuh dan beradaptasi seiring perubahan dalam kebutuhan pemiliknya. 

Dikutip Research Gate, Bettina Schlorhaufer, penulis buku 1888-1970: Architekt und Maler, menuliskan, konsep rumah tumbuh bukanlah sesuatu yang baru. Akarnya dapat ditelusuri kembali ke tahun 1920-an dengan gagasan "rumah yang berkembang", yang dirancang oleh arsitek Jerman Martin Wagner. 

Tahapan pembangunan dari rumah tumbuh ini bisa disesuaikan dengan budget serta luas lahan yang tersedia. Rumah tumbuh cocok untuk millennial yang sering menghadapi tantangan finansial, termasuk harga properti yang tinggi.

Membangun rumah yang lebih kecil di awal dan kemudian mengembangkannya seiring berjalannya waktu, dapat mempermudah millennial untuk mendapatkan hunian yang sesuai dengan preferensi mereka. Selain efisiensi, konsep ini menekankan biaya yang terjangkau dan keberlanjutan lingkungan.

2. Jenis-jenis rumah tumbuh

ilustrasi rumah (unsplash.com/kyddvisuals)

Rumah tumbuh terdiri dari dua jenis yang berbeda, yakni rumah horizontal dan rumah tumbuh vertikal. Berikut ini penjelasannya:

Rumah tumbuh horizontal pembangunan dan penambahannya dilakukan secara melebar, baik itu ke samping atau ke arah belakang. Konsep rumah tumbuh horizontal bisa diterapkan jika lahan yang ada cukup luas. Proses pembangunan rumah tumbuh horizontal juga jauh lebih cepat dibanding rumah vertikal karena dilakukan secara menyamping dan tidak membutuhkan perhitungan struktural yang lebih kompleks.

Sedangkan rumah tumbuh vertikal, pembangunan tambahannya dilakukan ke atas atau dibuat secara bertingkat. Jika memiliki lahan yang tidak terlalu luas, konsep rumah tumbuh vertikal bisa sangat cocok untuk diterapkan. Namun, jenis rumah ini biasanya membutuhkan waktu yang lebih lama dalam pembangunannya dan harus memperhitungkan kekuatan struktural yang kompleks agar bangunan mampu untuk menahan beban yang lebih berat akibat dibuat bertingkat.

3. Cara membangun rumah tumbuh

ilustrasi rumah (unsplash.com/brianbabb)

Dikutip Emporio Architect, Adam Fonsecha S.S., seorang penulis, membagikan cara membangun rumah dengan konsep rumah tumbuh. Berikut ini penjelasannya:

  1. Pertama-tama, perlu memilih dan merancang jenis rumah tumbuh (baik horizontal atau vertikal) sesuai dengan ukuran dan bentuk lahan yang tersedia. Jika memiliki lahan yang luas, pertimbangkan rumah yang berkembang secara horizontal. Namun, jika luas lahan terbatas, maka rumah yang berkembang secara vertikal akan menjadi pilihan yang lebih praktis.
  2. Pastikan bangunan memiliki struktur yang mendukung. Ini adalah langkah penting dalam memastikan keberhasilan dan keamanan dari proyek rumah tumbuh. Terlebih lagi jika berencana membangun rumah tumbuh secara vertikal, sangatlah penting untuk memiliki fondasi dan struktur yang cukup kuat untuk menahan tambahan beban dan mempertahankan kestabilan serta keamanan bangunan.
  3. Setelah memutuskan konsep rumah tumbuh yang sesuai dengan lahan dan kebutuhan keluarga, perlu untuk merencanakan dengan cermat anggaran yang diperlukan untuk desain dan pengembangan proyek tersebut. Melalui perencanaan anggaran yang baik, ini dapat mencegah anggaran berlebih dan memastikan proyek rumah yang berkembang sesuai rencana dengan sumber daya yang tersedia.
  4. Penting juga untuk menjadwalkan pengembangan rumah tumbuh, karena dalam prosesnya akan melibatkan pekerjaan konstruksi yang bisa mengganggu kenyamanan pemilik. Jika tidak memiliki jadwal yang terstruktur dengan baik, maka kemajuan proyek rumah tumbuh dapat menjadi lebih rumit.
  5. Sangat disarankan untuk menggunakan layanan profesional dalam bidang desain, pengawasan, dan konstruksi. Cara ini dapat memastikan kualitas hasil akhir yang terbaik. Melibatkan profesional yang kompeten, dapat diyakini bahwa rumah tumbuh akan direalisasikan sesuai dengan harapan, aman dan efisien.

Konsep rumah tumbuh jadi pendekatan yang sangat relevan dan sesuai untuk generasi millennial. Sebagai generasi yang sering dihadapkan pada tantangan finansial, konsep ini memungkinkan millennial untuk memiliki rumah impian mereka dengan cara yang terjangkau. 

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team