Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengecat (pexels.com/Maria Ovchinnikova)
ilustrasi mengecat (pexels.com/Maria Ovchinnikova)

Pengecatan ulang rumah perlu dilakukan agar tampak seperti baru lagi. Banyak orang menggunakan jasa tukang untuk pengerjaannya. Pengecatan yang dilakukan oleh tukang memang akan memberikan hasil yang bagus. Akan tetapi, jika dirimu ingin mencoba mengecatnya sendiri juga tidak apa-apa.

Biaya yang bisa dihemat lumayan sekali. Upah tukang paling gak 150 ribu rupiah per hari. Bila pengecatan berlangsung beberapa hari, uang yang dikeluarkan tidak kecil. Padahal, kamu masih harus membeli banyak cat. Pun mengecat sendiri bisa menjadi kegiatan pengisi waktu luang sekaligus mengurangi tingkat stresmu dalam bekerja.

Dirimu memerlukan aktivitas yang amat berbeda dari rutinitas. Kamu juga dapat mengecat bersama sejumlah anggota keluarga supaya lekas selesai. Untukmu yang pemula, jangan takut mencobanya.

Lakukan enam tips berikut dan yakin bahwa dirimu mampu melakukannya. Anggap saja sedang melukis di atas kanvas.

1. Siapkan peralatannya

ilustrasi peralatan mengecat (pexels.com/Polina Tankilevitch)

Kamu memakai jasa tukang saja, biasanya masih harus menyiapkan peralatan sendiri. Paling gak sebagiannya, kecuali dirimu membayar biaya jasa yang jauh lebih mahal sehingga hanya tahu beres. Oleh sebab itu, sebelum dirimu mulai mengecat sendiri beli dulu perlengkapannya.

Kamu membutuhkan tangga berbentuk segitiga agar lebih aman dinaiki. Pilih tangga dengan pijakan rata di puncaknya yang bisa juga difungsikan untuk menaruh wadah cat. Dirimu juga perlu membeli kuas biasa beragam ukuran, kuas rol, gagang dengan panjang yang menjangkau bagian dinding tertinggi, ampelas, dan sebagainya.

Tanyakan saja pada pemiliki toko material tentang peralatan dasar buat mengecat rumah. Ukutan cat yang dibeli disesuaikan dengan kebutuhan. Kalau sulit untukmu memperkirakan jumlah cat yang diperlukan, beli secukupnya dulu. Nanti beli lagi kalau cat masih kurang daripada sisa banyak dan tidak terpakai.

2. Pindahkan perabot

ilustrasi mengecat (pexels.com/Blue Bird)

Perabot di ruangan yang akan dicat juga perlu dipindahkan dulu. Jangan sampai perabot terkena cat dan sulit dihilangkan tanpa menimbulkan kerusakan pada permukaannya. Kalaupun perabot berukuran besar sukar dipindahkan sampai ke ruangan lain, minimal digeser menjauh dari dinding yang hendak dicat.

Ini pun masih perlu ditutup dengan plastik sebab cat bisa saja memercik ketika kamu mulai mengecat. Sebaiknya seluruh bagian dinding dicat. Bukan sebatas bagian yang tak tertutup oleh perabot. Agar kapan pun dirimu ingin menata ulang ruangan dengan mengubah letak rak, dinding di baliknya gak belang.

Untuk memudahkan pemindahan, kamu dapat menggunakan papan beroda. Angkat perabot ke atas papan tersebut dan tinggal didorong ke ruangan lain. Kamu bisa membeli papan beroda kecil sebanyak empat buah untuk dipasang di setiap kaki perabot. Cara ini lebih aman daripada dirimu berjalan sambil mengangkatnya bersama orang lain.

3. Tutup lantai biar gak kotor

ilustrasi mengecat (pexels.com/Nataliya Vaitkevich)

Tetesan cat pada lantai memang bisa dibersihkan. Kalau cat belum telanjur mengering, dilap dengan kain yang basah juga dapat hilang. Akan tetapi, makin banyak noda cat di lantai dan kamu baru membersihkannya lama kemudian pasti sulit hilang. Daripada lelah dua kali, mending melapisi lantai dengan plastik atau terpal sebelum pengecatan dimulai.

Pastikan plastik atau terpal menutup lantai hingga ke tepiannya karena bagian ini paling banyak terkena cat. Kamu juga dapat memanfaatkan koran bekas sebagai penutup. Beri pemberat di tepi penutup supaya tak mudah bergeser ketika kamu berjalan di atasnya. Setelah pengecatan selesai, baru semua penutup lantai dibuka. 

4. Gosok lapisan cat lama sebelum dilapisi cat baru

ilustrasi mengecat (pexels.com/Craig Adderley)

Dinding atau pagar gak bisa langsung dicat kembali. Untuk hasil yang bagus, cat lama mesti dikelupas dulu. Caranya, gosok permukaannya menggunakan kape atau ampelas. Memang tidak semua lapisan cat akan terkelupas. Cukup lapisan cat yang memang sudah tak merekat kuat.

Apabila kamu langsung mengecatnya kembali, cat baru menjadi gak menempel sempurna. Nanti akan mudah mengelupas. Tanpa pengelupasan cat lama, permukaan dinding juga menjadi tidak rata. Akan lebih mudah apabila cat baru sewarna dengan cat lama.

Kalau warna cat berbeda sekali, pengelupasannya harus lebih menyeluruh biar hasilnya bagus. Namun, hati-hati sekali untukmu yang punya alergi. Debu hasil pengelupasan cat sangat halus dan sering bikin alergi kambuh. Gunakan masker atau serahkan tugas mengelupas lapisan cat lama ke anggota keluarga yang tak punya riwayat alergi. Jangan sampai kamu sesak napas.

5. Ulangi pengecatan

ilustrasi mengecat (pexels.com/Pavel Danilyuk)

Untuk hasil maksimal, pengecatan perlu dilakukan dua kali. Jika pengecatan baru satu lapis, warna cat belum rata dan masih terlalu tipis. Akibatnya, bekas warna lama masih terlihat. Namun, pengecatan kedua perlu menunggu cat kering dulu ya.

Jangan langsung menimpa kembali dinding yang catnya masih basah. Nanti hasilnya menjadi tak jauh berbeda dibandingkan ketika tembok baru dicat sekali. Sambil menunggu satu sisi dinding kering dan siap dicat ulang, kamu dapat mengecat sisi lainnya.

Dirimu juga gak boleh pelit cat. Begitu kuas tampak kering sehingga dinding tak terkena cat dengan sempurna, celupkan lagi ke wadah cat. Dobel pengecatan bukan pemborosan. Memang seperti ini teknik dalam mengecat supaya warnanya bagus. 

6. Bisa mencoba di ruangan yang tersembunyi dulu

ilustrasi mengecat (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Berhubung kamu belum pernah melakukan pengecatan rumah, hal yang paling dikhawatirkan tentu hasilnya tak keruan. Maka meski bagian yang paling perlu dicat kembali biasanya luar rumah atau ruang tamu, lakukan percobaan dulu di ruangan lain. Dirimu bisa coba mengecat ruangan yang lebih kecil atau dinding yang tersembunyi dari pantauan orang-orang.

Misalnya, mengecat kamar mandi, dapur, gudang, garasi, atau tembok belakang rumah. Lakukan lima tips di atas dan lihat hasilnya. Kalau kamu berhasil mengecatnya dengan rapi, pasti bagian luar rumah dan ruang tamu pun mudah. Jika dirimu langsung mengecat bagian rumah yang selalu dilihat orang, nanti komentar mereka macam-macam.

Bukannya kamu fokus bekerja, malah menjadi tontonan. Belum lagi mereka berusaha mengarahkanmu agar begini atau begitu. Hasil pengecatan yang kurang rapi juga langsung dikomentari negatif. Mending latihan dulu agar begitu kamu mengecat dinding depan atau ruang tamu, hasilnya sudah seperti garapan seorang ahli. 

Bisa mengecat rumah merupakan keterampilan yang penting. Dengan dana terbatas, kamu tetap dapat memperbarui tampilan rumahmu. Umumnya, keterampilan ini bisa dipelajari sendiri dengan praktik dan sabar.

Gerakkan kuasmu satu arah biar hasilnya rapi. Kalau rumahmu berpagar, jangan lupa dicat juga dengan jenis cat yang sesuai untuk materialnya seperti kayu atau besi.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team