Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

7 Suka Duka Hobi Merajut yang Hanya Dipahami oleh Perajut

ilustrasi merajut (pexels.com/miriam-alonso)
ilustrasi merajut (pexels.com/miriam-alonso)
Intinya sih...
  • Membeli benang baru, padahal benang lama masih banyak
  • Proyek setengah jalan, tapi mulai proyek rajut baru
  • Menghitung tusukan yang salah di tengah jalan
Disclaimer: This summary was created using Artificial Intelligence (AI)

Merajut bukan sekadar menguntai benang menjadi barang yang fungsional. Namun, merajut juga merupakan hobi yang menyimpan sejuta cerita. Baik suka mau pun duka, yang hanya dirasakan oleh perajut.

Memiliki hobi merajut, berarti merasakan kebahagian saat proyek rajut selesai. Atau mulai frustasi saat rajutan tak kunjung selesai. Berikut rasa suka duka yang hanya dialami oleh para perajut, yang mungkin kamu bisa relate!

1. Membeli benang baru, padahal benang lama masih banyak

ilustrasi benang rajut (pexels.com/karolina-grabowska)
ilustrasi benang rajut (pexels.com/karolina-grabowska)

Rasa tergoda untuk membeli benang baru, padahal stok benang lama masih menumpuk pasti dirasakan oleh para rajuters. Saat berbelanja di toko rasanya seperti terapi, karena melihat berbagai warna dan tekstur benang yang beragam.

Namun, selepas membeli benang baru ada rasa bersalah. Karena benang lama menjadi semakin menumpuk dan lupa untuk proyek apa benang tersebut. Membeli benang baru saat benang lama masih banyak sebagian besar di alami perajut. Dan ini bagian dari perjalanan kreatif.

2. Proyek setengah jalan, tapi mulai proyek rajut baru

ilustrasi merajut (pexels.com/miriam-alonso)
ilustrasi merajut (pexels.com/miriam-alonso)

Perajut pasti sering menemukan ide-ide baru di tengah membuat proyek barang. Misalnya muncul ide membuat syal saat membuat tas. Karena ingin segera mengeksekusi syal, proyek tas rajut jadi setengah jalan dan berhenti.

Ini disebut dengan unfinished project atau proyek yang gak terselesaikan. Ketika sudah fokus pada proyek baru, malah lupa dengan proyek lama. Hal ini terkadang membuat perajut lupa cara menyelesaikan proyek lama yang menumpuk di lemari.

3. Menghitung tusukan yang salah di tengah jalan

ilustrasi merajut (pexels.com/anete-lusina)
ilustrasi merajut (pexels.com/anete-lusina)

Menghitung tusukan atau pola yang salah sering dialami perajut, khususnya perajut pemula. Ini adalah hal yang lumrah karena bagian dari proses pembelajaran untuk terbiasa dengan hakpen dan benang.

Namun, terkadang menghitung tusukan yang salah di tengah jalan juga jadi menjengkelkan. Perajut jadi harus membongkar rajutan untuk memperbaiki pola yang salah. Jika dibiarkan, tentu pola akan gak sesuai dan hasil jadi jelek.

4. Tangan hingga pinggang pegal

ilustrasi merajut (pexels.com/rdne)
ilustrasi merajut (pexels.com/rdne)

Merajut hingga berjam-jam kadang membuat tangan hingga bagian pinggang pegal. Hal ini wajar, karena perajut harus duduk berjam-jam untuk menyelesaikan proyek rajutan. Namun, tangan yang pegal bisa jadi alarm alami untuk berhenti dan beristirahat sejenak. Misalnya minum teh atau melakukan peregangan.

5. Lega berhasil menyelesaikan proyek rajut

ilustrasi amigurumi (pexels.com/anete-lusina)
ilustrasi amigurumi (pexels.com/anete-lusina)

Hal yang paling disukai para perajut adalah berhasil menyelesaikan proyek rajutan. Ada rasa lega dan puas ketika melihat amigurumi, tas, atau dompet berhasil terbuat. Apalagi jika ukurannya yang lumayan besar.

Mungkin setelah proyek rajut selesai, perajut jadi bingung harus membuat apa lagi karena merasa kosong. Bisa dibilang, menyelesaikan proyek rajut jadi garis finish setelah lama berlari maraton menguntai benang yang panjang.

6. Hasil rajutan terjual

ilustrasi proyek amigurumi (freepik.com/freepik)
ilustrasi proyek amigurumi (freepik.com/freepik)

Hasil rajutan yang terjual jadi kebanggaan tersendiri. Hobi yang bisa menghasilkan uang adalah bonus. Dan juga bisa dijadikan sebagai motivasi untuk terus berkarya.

Terkadang, rasanya berat untuk menjual barang-barang rajut. Apalagi untuk koleksi pribadi. Benda rajut punya nilai emosional dan sentimental yang luar biasa bagi perajut. Jadi, gak mudah dilepaskan begitu saja.

7. Terhubung dengan komunitas rajut

ilustrasi merajut (pexels.com/n-voitkevich)
ilustrasi merajut (pexels.com/n-voitkevich)

Ketika perajut menemukan komunitas rajut, ini adalah kebahagiaan yang amat manis. Para perajut bisa saling berbagi tips dan trik, atau sekadar bertukar informasi membeli peralatan rajut. Ini menjadikan semangat rajut meningkat karena perajut merasa memiliki teman seperjuangan.

Bergabung komunitas, khususnya online dapat menumbuhkan rasa minder. Terutama bagi pemula, karena melihat hasil rajutan orang lain yang lebih bagus. Namun, seharusnya ini jadi motivasi untuk terus belajar.

Ada banyak suka duka saat memegang hakpen dan benang. Bagi perajut ini adalah proses dan aktivitas yang penuh warna. Semangat dan frustasi jadi hal biasa yang gak terpisahkan dari hobi yang penuh mindfulness ini.

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Siantita Novaya
EditorSiantita Novaya
Follow Us

Latest in Life

See More

[QUIZ] Apa yang Selama Ini Kamu Harapkan tapi Tak Kunjung Datang?

14 Sep 2025, 17:08 WIBLife