11 Kata dalam Bahasa Banyumas dan Artinya, Ora Ngapak Ora Kepenak

Banyumas merupakan salah satu kabupaten yang ada di Jawa Tengah. Daerah Banyumas sangat terkenal dengan makanan khasnya yaitu mendoan, keripik tempe, getuk goreng, dan soto Sokaraja. Meski masih bagian dari Jawa Tengah, kamu yang berasal dari Solo atau Jogja mungkin akan terkaget-kaget dengan bahasa di sana.
Masyarakat Banyumas dan sekitarnya memakai bahasa Banyumasan yang kata maupun logatnya sangat berbeda dengan bahasa Jawa. Banyumas terkenal ngapak-ngapak, ora ngapak ora kepenak. Logat ngapak juga masih kerap terdengar ketika masyarakat Banyumas berbicara dalam bahasa Indonesia.
Kalau kamu tertarik untuk lebih mengenal daerah Banyumas, Cilacap, Banjarnegara, Purbalingga, dan Kebumen mari mulai mempelajari kata-kata dalam bahasanya. Biar kamu gak kebingungan saat berinteraksi dengan masyarakat setempat. Pahami dulu makna dan pemakaian sebelas kata berikut.
1. Inyong dan rika
Dua kata ini akan sangat sering mewarnai percakapan sehari-hari sehingga kamu wajib tahu. Inyong adalah kata yang merujuk pada aku atau saya. Sementara itu, rika artinya kamu atau kowe dalam bahasa Jawa Tengah dan sampeyan dalam bahasa Jawa Timuran.
Jika digunakan dalam kalimat bisa menjadi seperti berikut, "Inyong wis adoh-adoh teka, rika malah lunga". Artinya dalam bahasa Indonesia, "Aku sudah jauh-jauh datang, kamu malah pergi". Namun, inyong dan rika tidak digunakan dalam percakapan dengan orang yang lebih tua atau dihormati.
Sama seperti bahasa Jawa, ada ada perbedaan bahasa untuk berkomunikasi dengan orang yang lebih dihormati. Inyong menjadi kula, sedang rika menjadi njenengan. Perhatikan, bahwa dalam bahasa Banyumas, kata dibaca sesuai penulisannya. Alhasil, kula tidak dibaca sebagai kulo seperti dalam bahasa Jawa Tengah pada umumnya.