Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi menulis pantun (pexels.com/John-Mark Smith)
ilustrasi menulis pantun (pexels.com/John-Mark Smith)

Kamu mendapat tugas membuat pantun? Kalau iya, kamu pasti tahu kalau memilih kata yang tepat untuk rima itu penting banget dalam pantun. Dalam artikel ini, kamu akan melihat kata-kata berakhiran "-at" yang bisa bikin pantunmu jadi lebih keren dan penuh makna.

Kata-kata ini gak hanya mempunyai rima yang enak di telinga, tapi juga bisa menyampaikan pesan moral atau spiritual yang dalam, lho. Jadi, selain asyik untuk dibuat, pantun-pantunmu juga bisa jadi sarana untuk berbagi nasihat. Kamu bisa menggunakan kata-kata ini untuk mengungkapkan berbagai pesan dalam pantunmu, apakah itu tentang kebahagiaan, doa, atau bahkan tentang pentingnya berbuat baik. Yuk, coba eksplorasi 16 kata ini dan lihat bagaimana kamu bisa membuat pantun yang gak hanya enak dibaca, tapi juga penuh makna!

1. Amanat

ilustrasi dinding pesan (pexels.com/Anna Shvets)

"Amanat" adalah pesan atau perintah penting yang harus dijalankan dengan tanggung jawab. Kata ini sering dipakai dalam konteks kepercayaan, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun keagamaan. Dalam pantun, amanat cocok untuk menyampaikan pesan moral yang kuat, lho.

Contoh pantun:

Berlayar jauh dengan perahu,  

Ombak datang terasa penat.  

Janganlah lupa nasehat ayahmu,  

Jalankan selalu semua amanat.

2. Akhirat

ilustrasi berdoa (pexels.com/Thirdman)

"Akhirat" merujuk pada kehidupan setelah dunia yang abadi. Kata ini mengingatkan manusia untuk berbuat baik selama hidup di dunia. Dalam pantun, akhirat dapat digunakan untuk menekankan pentingnya beramal.

Contoh pantun:

Mentari pagi bersinar hangat,  

Burung berkicau di pohon jati.  

Berbuat baik menuju akhirat,  

Agar selamat di dunia dan nanti.

3. Derajat

ilustrasi perempuan sukses (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kata "derajat" menandakan tingkat atau martabat yang dimiliki seseorang. Derajat mencerminkan kehormatan yang diperoleh melalui usaha atau kepribadian yang mulia. Dalam pantun, kata ini bisa menjadi pengingat untuk menjaga sikap.

Contoh pantun:

Hujan deras di malam pekat,  

Kilau petir menyambar bukit.  

Martabat tinggi serta derajat,  

Hanya dimiliki insan yang baik.

4. Taurat

ilustrasi kitab suci (pexels.com/Joshimer Biñas)

"Taurat" merupakan kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Musa a.s. Kata ini memiliki nilai religius yang mendalam, cocok untuk pantun bertema keagamaan. Kamu bisa membuat pantun dengan kata yang satu ini, berikut contohnya.

Contoh pantun:

Pergi ke hutan membawa ranting,  

Di tepi sungai tampaklah kilat.  

Belajar kitab dan ilmu yang penting,  

Seperti Taurat penuh hikmat.

5. Tarekat

ilustrasi berdoa (unsplash.com/Assad Tanoli)

"Tarekat" merupakan jalan spiritual dalam tasawuf supaya dapat mendekatkan diri kepada Tuhan. Kata ini sering digunakan dalam konteks pencarian makna hidup. Jadi, tak mengherankan kalau kata ini sering muncul dalam pantun bertema agama. 

Contoh pantun:

Bunga mawar mekar berwarna,  

Harumnya wangi semerbak pekat.  

Hidup bahagia bukanlah fana,  

Jalani hidup dengan tarekat.

6. Tobat

ilustrasi bertobat (pexels.com/MART PRODUCTION)

"Tobat" merupakan proses penyesalan terhadap dosa yang sudah dilakukan, sehingga berniat untuk memperbaiki diri jadi lebih baik. Kata ini cocok untuk pantun yang berisi nasihat introspeksi. Tak jarang, kata ini digunakan dalam pantun pengampunan juga, lho.

Contoh pantun:

Pohon kelapa tumbuhlah lebat,  

Angin bertiup daun melambai.  

Segeralah sadar dan bertobat,  

Agar hidupmu damai dan ramai.

7. Mukjizat

ilustrasi berdoa (unsplash.com/Visual Karsa)

"Mukjizat" adalah keajaiban yang diberikan kepada para nabi oleh Allah SWT. Kata ini kerap dipakai untuk menunjukkan sesuatu yang luar biasa. Kata ini juga bisa menggambarkan perasaan bersyukur atas bantuan yang diberikan oleh Tuhan.

Contoh pantun:

Bunga melati harum semerbak,  

Mekar di taman di waktu pagi.  

Mukjizat besar tanda yang baik,  

Meyakinkan kita akan Ilahi.

8. Makrifat

ilustrasi berdoa (unsplash.com/Nega)

"Makrifat" merujuk pada pengetahuan mendalam tentang Tuhan yang sering kali dicapai melalui pengalaman spiritual. Dalam pantun, kata ini cocok untuk tema kontemplasi, nih.

Contoh pantun:

Burung elang terbanglah cepat,  

Mencari mangsa di waktu senja.  

Hidup indah dengan makrifat,  

Mengenal Tuhan dengan cinta.

9. Maksiat

ilustrasi ditangkap karena melakukan tindakan kriminal (pexels.com/Kindel Media)

"Maksiat" adalah perbuatan yang melanggar aturan Tuhan, menentang perintah-Nya, serta mendatangkan dosa. Dalam pantun, kata ini sering digunakan untuk mengingatkan agar menjauhi larangan-Nya..

Contoh pantun:

Perahu layar terombang-ambing,  

Terkena badai di laut lebat.  

Janganlah hidup penuh maksiat,  

Nanti penyesalan datang mendekat.

10. Selamat

ilustrasi mengucapkan selamat (pexels.com/cottonbro studio)

"Selamat" berarti bebas dari bahaya atau malapetaka. Kata ini sering digunakan dalam doa atau harapan. Jadi, kamu bisa manfaatkan kata ini untuk pantun ucapan hari penting yang menggembirakan.

Contoh pantun:

Air jernih mengalir deras,  

Memutar kincir di dekat jerat.  

Semoga hidup selalu selamat,  

Bahagia datang tanpa syarat.

11. Zakat

ilustrasi memberikan zakat fitrah (pexels.com/Karolina Grabowska)

"Zakat" adalah kewajiban umat Islam untuk berbagi rezeki kepada yang membutuhkan. Kata ini mencerminkan kepedulian dan rasa syukur. Pantun nasihat bisa menggunakan kata ini, lho.

Contoh pantun:

Matahari pagi bersinar hangat,  

Burung berkicau di dahan tepi.  

Berbagilah selalu dengan zakat,  

Agar rezeki makin diberkati.

12. Rahmat

ilustrasi bersyukur (pexels.com/Eduardo Dutra)

"Rahmat" berarti kasih karunia yang diberikan oleh Tuhan. Dalam pantun, kata ini bisa menggambarkan rasa syukur. 

Contoh pantun:

Hujan turun menyirami ladang,  

Tumbuhan hijau tumbuhlah sehat.  

Hidup tenang penuh gemilang,  

Karena dipenuhi rahmat yang lebat.

13. Nikmat

ilustrasi bersyukur atas nikmat (pexels.com/RDNE Stock project)

"Nikmat" adalah kebahagiaan atau kesenangan yang diperoleh dalam hidup. Kata ini bisa digunakan untuk mengingatkan rasa syukur. Dalam pantun, kata ‘“nikmat” sering menjadi nasihat pada manusia.

Contoh pantun:

Hutan lebat penuh dengan rotan,  

Tampaklah rusa berlari cepat.  

Syukurilah hidup yang nikmat,  

Dengan berbuat baik dan taat.

14. Sepakat

ilustrasi anak dan orang tua setuju dengan alternatif untuk menentukan solusi terbaik saat diskusi (pexels.com/Gustavo Fring)

"Sepakat" berarti setuju pada suatu hal yang dibicarakan bersama. Kata ini menggambarkan kerja sama atau harmoni. Kata ini juga memperlihatkan bentuk persetujuan, nih.

Contoh pantun:

Air mengalir di tepi pematang,  

Menyejukkan suasana pekat.  

Hidup rukun damai di kampung,  

Jika semua hidup sepakat.

15. Cermat

ilustrasi mendengarkan dengan cermat apa yang dikatakan oleh bos (pexels.com/Jonathan Borba)

"Cermat" berarti berhati-hati dalam bertindak. Kata ini sering digunakan untuk menggambarkan sikap bijak.Tak ayal, kata ini sering muncul dalam pantun nasihat atau peringatan.

Contoh pantun:

Hujan deras mengguyur hutan,  

Airnya masuk ke dalam sekat.  

Hidup bahagia penuh berkat,  

Jika semua bersikap cermat.

16. Hemat

ilustrasi membeli baju bekas dinilai lebih hemat (pexels.com/Julia M Cameron)

"Hemat" berarti bijaksana dalam menggunakan sumber daya, baik waktu maupun uang. Kata ini cocok untuk pantun yang mengajarkan hidup sederhana.

Contoh pantun:

Langit cerah burung berkicau,  

Indah memandang dari atas bukit.  

Hidup hemat bukanlah susah,  

Tandanya kita pandai bersyukur sedikit.

Kata-kata berakhiran "-at" ini mempunyai makna yang kaya dan relevan untuk digunakan dalam pantun. Dengan memadukan makna kata dan kreativitas, kamu dapat menciptakan pantun yang indah dan penuh pesan moral. Semoga artikel ini membantu kamu dalam membuat pantun!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.

Editorial Team