Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
For
You

4 Kuliner Hits Semarang Ini Hasil Karya Anak UNDIP, Lho!

www.instagram.com/houseofmoo_id/

Saat menyandang status mahasiswa, finansial kita pasti bergantung pada dua hal ini: kiriman orang tua dan beasiswa. Walaupun ada yang berkuliah dan membiayai kehidupan sehari-hari dengan uang hasil keringatnya sendiri, pastilah itu sedikit sekali. Tapi di tengah-tengah masa kuliah, justru mulai banyak mahasiswa yang ingin bisa mencari penghasilan tambahan dengan kemampuannya sendiri. Mulai dari menjadi guru les privat untuk anak-anak sekolah, menjadi pegawai part time di kedai-kedai makanan, mengikuti proyek-proyek yang diadakan dosen, dan bahkan menjadi pengemudi ojek online untuk masa sekarang ini.

Kalau untuk berwirausaha rasanya masih jarang menjadi pilihan para mahasiswa, kecuali mereka punya sokongan dana yang cukup untuk modal dan keteguhan niat yang tidak mudah goyah. Ya, tahu sendiri, lah anak muda gimana... mood masih naik-turun, emosi belum stabil, dan masih mudah terpengaruh orang lain. Jangankan mikir bisnis, mikir IPK sama pacar saja sudah pusing.

Tapi itu semua tidak berlaku untuk 4 anak Undip berikut ini. Mereka justru berani ambil resiko dengan berwirausaha membuka gerai-gerai makanan di kawasan kampus Undip. Hasil memang tidak pernah mengkhianati prosesnya, dirintis perlahan-lahan dari nol, 4 gerai kuliner kini sudah melejit namanya dan ada yang sudah memiliki banyak cabang. Penasaran? Mari simak, siapa tahu bisa menjadi referensi kulineranmu saat berkunjung ke Semarang.

1. House of Moo

www.instagram.com/houseofmoo_id/

House of Moo adalah kedai susu segar yang menjual susu aneka rasa dan produk-produk olahan susu seperti yoghurt, es krim, dan milkshake. Kedai ini memiliki ciri khas yaitu logo sapi berblangkon dan tagline "susu segar yang diperah dari sapi-sapi bahagia". Tuh, sapi aja bahagia, masa kamu nggak?

Kedai yang kini tidak hanya menjual minuman serba susu tapi juga aneka jenis makanan ini, didalangi oleh seorang Novitania Mundayani, alumni Fakultas Ekonomika dan Bisnis Universitas Diponegoro angkatan 2009. Awalnya Vita (sapaan akrab untuk Novitania) memulai bisnis ini bersama ketiga rekannya, mendirikan sebuah angkringan susu di kawasan kampus Undip juga.

Melalui wawancaranya dengan jateng.tribunnews.com, Vita bercerita bahwa setelah berjalan enam bulan angkringan susu itu tidak berjalan sesuai konsep. Akhirnya pada tahun Desember 2012 mereka mengontrak tempat di kawasan Jatimulyo, Tembalang, Semarang dan mengubah nama menjadi "House of Moo" sekaligus bekerja sama dengan salah satu peternakan sapi di Ungaran untuk suplai susu segar setiap harinya.

Usaha Vita dan kawan-kawannya merintis usaha ini tidaklah mudah. Ditulis oleh seorang kawannya, Yoga Pradana di kompasiana.com, Vita dkk. rajin survey bahan baku dan varian menu. Mereka juga rajin melakukan uji coba di kos sebelum menjual menu-menu tersebut. Sebagai buah dari kerja kerasnya, kini House of Moo sudah memiliki tempat sendiri yang lebih luas untuk menampung anak-anak muda yang butuh tempat nongki-nongki. Lokasinya masih tetap di sepanjang Jatimulyo, sekitar 100 meter dari House of Moo lama.

So, kalian anak Undip wajib bangga dengan mengunjungi kedai besutan alumni kita ini. Kalau penasaran dengan varian menunya, bisa dilihat di akun Instagram @houseofmoo_id. Jangan tanya masalah harga, yang punya saja dulunya mahasiswa. Mana tega, sih pasang harga di luar kemampuan mahasiswa?

2. Freshasan

www.instagram.com/owner_freshhasan/

Kedai yang satu ini pasti menjual yang segar-segar karena namanya saja Freshasan. Ya, Freshasan awalnya adalah kedai sup buah dan jus. Kini Freshasan sudah menambah banyak sekali varian menunya mulai dari sup buah aneka rasa, salad buah, patbingsoo, dan berbagai macam makanan ringan atau berat. Kalau berkunjung ke sini, kalian akan dibuat bingung dengan aneka macam varian kuah sup buah yang bisa dipesan. Ada sup buah kuah soda, kuah coklat, kuah durian, kuah jus buah, bahkan kuah sereal. Harga sup buahnya pun murah mulai dari 9000 rupiah saja.

Siapa dalang dibalik suksesnya Freshasan? Anak Undip juga? Ya, Hasanuddin Hady Kusuma atau yang lebih akrab dipanggil Hasan. Namanya sendiri juga yang dipilih untuk nama produk sup buahnya, Freshasan. Hasan adalah alumni Jurusan Manajemen Universitas Diponegoro angkatan 2010. Dia memulai bisnis ini dari Juli 2012 dan kini sudah memiliki cabang di berbagai kota: Jakarta, Bangka, Solo, Malang, Purbalingga, dan Cilacap. Keren nggak, tuh?

Freshasan di Semarang sendiri memiliki 4 cabang, salah satunya di kawasan Banjarsari Selatan, Tembalang yang paling mudah dijangkau dari kampus Undip. Untuk kalian para mahasiswa Undip atau yang akan berkunjung ke kawasan Undip, bisa mampir ke sini membasahi tenggorokan dengan yang segar-segar. Semarang itu hawanya panas, lho. Maka Freshasan adalah solusi tepat untuk menyegarkan. Untuk varian menu di Freshasan bisa dilihat di akun Instagram @owner_freshhasan.

3. Takoyaki48

www.intagram.com/takoyaki48_/

Bagi pecinta kuliner Jepang pasti akrab dengan cemilan yang satu ini, takoyaki alias bakso Jepang. Makanan berbentuk bola-bola yang dibuat dari tepung terigu dengan isian sayur dan daging-dagingan ini nikmat disantap saat masih hangat, ditambah mayonaise, saos sambal, dan taburan cakalang asap. Hmmm...

Nah, di kawasan sekitar kampus Undip Tembalang, ada kedai takoyaki yang bernama Takoyaki 48. Kedai yang awalnya sering berpindah-pindah tempat ini akhirnya bisa punya 5 cabang di Semarang dan sebentar lagi akan membuka outlet keenamnya. Siapa pemilik kedai jajanan Jepang ini? Noventia Karina Putri, alumni Jurusan Manajemen Universitas Diponegoro angkatan 2011 ini awalnya mendirikan Takoyaki 48 bersama kedua rekannya. Takoyaki 48 pun sempat buka franchise di Kalimantan tapi kini hanya fokus ke area Semarang saja.

Kalau berkunjung ke kedai Takoyaki 48 ini, kalian bisa mencicipi menu black squid takoyaki yang adonannya memang berwarna hitam dengan isian cumi. Ada juga varian yang menarik, yaitu takoyaki moza yang diberi isian tambahan keju mozarella. Jadi bayangkan saja ketika takoyaki itu digigit selagi masih hangat, keju mozarella yang leleh akan molor-molor manja di dalam mulutmu. Untuk harga pun sangat terjangkau, mulai dari 9000 sampai 13.000 rupiah saja. Testimoni para pelanggan dan foto produknya bisa dilihat di akun Instagram @takoyaki48_.

4. Kedai Gemes

www.instagram.com/kedaigemes/

Siapa sahabat sejati mahasiswa dan anak kos? Mi instan! Siapa yang tidak setuju?

Bayangkan jika seporsi mi instan goreng di atasnya ditambahkan ayam geprek dengan cabe setan yang pedasnya menjerit, lalu ditambah lagi lelehan keju mozarella yang dibakar sampai agak gosong. Apa hasilnya? Enak! Di kawasan kampus Undip Tembalang ada sebuah kedai yang namanya lucu, Kedai Gemes. Ternyata Gemes ini adalah singkatan dari GEprek-Mie-ES. Jadi Kedai Gemes ini menjual aneka olahan mi instan, ayam geprek, dan aneka es. Di kedai ini juga tersedia mi pedas korea yang sempat ngehits beberapa waktu lalu, Samyang. Nah, kalau makan di sini, kalian bisa order sesuka hati tingkat kepedasannya, dan bisa menambahkan lelehan keju mozzarella juga di atasnya.

Kedai Gemes ini dirintis oleh seorang alumni Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Diponegoro bernama Bagas. Sempat berpindah tempat, kini Kedai Gemes berlokasi di Jalan Jatimulyo bersebelahan dengan House of Moo. Pada awal pembukaan Kedai Gemes di lokasi baru, Bagas membuat promo unik yaitu gratis es teh untuk setiap pembeli yang merupakan mahasiswa Ilmu Pemerintahan Undip. Katanya promo itu sebagai bentuk kecintaannya terhadap jurusan yang telah menghadiahkan gelar sarjana padanya.

Harga makanan di Kedai Gemes ini masih cukup terjangkau. Untuk seporsi mi instan goreng geprek mozarella, kalian cukup merogoh kocek sebesar 16.000 rupiah saja dengan tingkat kepedasan sesuka hati. Jadi saat harga cabai sedang melambung tinggi, biarkan ownernya yang pusing memikirkannya. Foto-foto makanan yang dijual di Kedai Gemes bisa dilihat di akun Instagram @kedaigemes.

Keempat anak Undip di atas bisa dijadikan inspirasi karena bisa membagi waktunya antara studi dan berwirausaha. Tapi yang terpenting adalah melakukan sesuatu yang sesuai kemampuanmu. Mungkin banyak yang tidak bisa bagi waktu antara kuliah dengan cari penghasilan tambahan, tapi justru bisa lulus cepat dan segera mencari pekerjaan. Kemampuan setiap orang itu beda-beda ya, guys jadi jangan dipaksakan. Semanagat menuntut ilmu!

This article is written by our community writers and has been carefully reviewed by our editorial team. We strive to provide the most accurate and reliable information, ensuring high standards of quality, credibility, and trustworthiness.
Share
Topics
Editorial Team
Ernia Karina
EditorErnia Karina
Follow Us