Iklan - Scroll untuk Melanjutkan
Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
ilustrasi mengetik tulisan (pexels.com/Zakhar Vozhdaienko)

Kamu sudah menulis dengan sepenyh jiwa raga? Merangkai kata dengan diksi-diksi indah? Tapi saat mengirim karya, apa yang kemudian hadir hanyalah sepi dan sunyi, tanpa ada satupun notifikasi dari editor tersayang?

Tenang, kamu jangan langsung kecewa. Justru di fase seperti itu kamu mendapat hikmah tersembunyi yang menjadikanmu tampil lebih kuat sebagai penulis sejati. Apa sajakah itu? Yuk, mari renungi bersama.

1. Kamu menulis tidak sebatas hanya untuk dibaca

ilustrasi seorang penulis (pexels.com/Tima Miroshnichenko)

Kalau selama ini kamu menulis hanya untuk mengejar viral, maka ketika karyamu tidak terbit, kamu langsung sadari satu hal. Kalau menulis bukan hanya soal pembaca. Sebab esensi menulis jauh lebih luas dari itu.

Menulis adalah media untuk dirimu. Bagaimana kamu mampu untuk menampung keresahanmu, merapikan pikiranmu, atau bahkan untuk bercerita jujur tentang dirimu. Saat pembaca belum ada, maka yang jadi pembaca pertama adalah dirimu sendiri. Kamu menulis bukan lagi untuk sekedar tampil, tapi untuk menyentuh hatimu sendiri.

2. Kamu belajar untuk sabar dan konsisten

Editorial Team

Tonton lebih seru di