ilustrasi menulis (pexels.com/dennis George )
lya tahu, kamu nyaris menyerah. Tapi, satu hal yang harus selalu kamu ingat. Jiwa yang tangguh itu hadir dari penempaan. Terbentuk dari latihan yang berkelanjutan Sampai kemudian lahir insan yang profesional.
Nah, artikelmu yang tidak kunjung terbit itu adalah kuncinya. Jika hari ini kamu mengaku kalah, maka julukan penulis yang melekat padamu sedang kamu pertaruhkan. Tapi kalau kamu terus maju, maka kamu bakal tumbuh menjadi penulis yang kuat, tidak gampang tumbang, dan tampil gagah berani sebagai seorang pemenang.
Kesimpulannya, jangan pernah anggap kalau naskahmu yang tertumpuk di kolom moderasi itu sia-sia. Tengoklah dirimu, hari ini kamu lebih dewasa, lebih matang berpikir, juga lebih tenang. Kini kamu menulis bukan hanya untuk dibaca, tapi kamu sedang menulis untuk jadi sang juara.