5 Kesalahan Umum Menulis Esai Beasiswa, Jangan Lakukan!

Esai ialah salah satu komponen penilaian penting dalam seleksi beasiswa. Dengan esai, pihak pemberi beasiswa bisa mengenali siapa scholarship applicants dan mendapat gambaran mengenai kualitas diri, rekam jejak, serta rencana masa depan pelamar. Praktisnya, esai menjadi media bagi pelamar beasiswa untuk meyakinkan pihak komite seleksi kalau dirinya adalah orang yang tepat untuk dijadikan awardee.
Agar bisa menghasilkan esai yang kuat dan meyakinkan, ada beberapa hal yang harus dihindari saat menyusun tulisan tersebut. Kalau kamu berencana daftar beasiswa, gak ada salahnya untuk simak artikel berikut ya!
1. Tidak membaca ketentuan esai
Tiap beasiswa memiliki ketentuan esainya tersendiri, baik dari segi content yang harus dibahas, bahasa yang digunakan, sampai dengan batasan jumlah kata atau karakter. Ada beasiswa yang memintamu menulis esai sepanjang 1500 hingga 2000 kata, seperti beasiswa LPDP di tahun 2024 ini. Namun, ada juga scholarship yang meminta jawaban esai secara singkat dan padat dalam batas 2500 karakter saja!
Agar tidak menyalahi ketentuan, pelajari aturan penulisan esai dari masing-masing beasiswa. Gali informasi apa yang ingin diketahui pihak pemberi beasiswa. Jangan sampai esaimu salah fokus atau ditulis dengan bahasa yang salah.
Selain itu, perhatikan juga jumlah kata atau karakter dalam esai. Tulisan yang melebihi batas kata yang ditentukan bukannya menjadi poin plus, malah gak akan diperhitungkan oleh reviewer esaimu.