5 Kesalahan saat Membuat Esai Beasiswa, Jangan Diulangi!

Membuat esai beasiswa jelas bukanlah hal yang mudah. Maka dari itu, gak heran jika masih banyak pendaftar yang sering kali melakukan kesalahan ketika membuatnya.
Dalam prosesnya, kesalahan kecil yang tidak segera diubah bisa berubah menjadi fatal dan menjadikan kamu tidak diterima oleh perguruan tinggi atau sekolah idamanmu. Untuk itu, kenali kesalahan ketika membuat esai beasiswa di bawah ini agar kamu tidak mengulanginya lagi.
1. Tidak menarik

Kesalahan yang kerap dilakukan ketika membuat esai beasiswa ialah isinya yang tidak menarik. Esai yang menarik menjadi hal penting yang harus kamu perhatikan, mengingat banyaknya esai dari pendaftar lain yang diterima pihak komite.
Dilansir TopUniversitas, Laura Bridgestock seorang penulis dalam laman tersebut menjelaskan, bahwa meskipun kamu dapat menjawab pertanyaan esai dengan sempurna, esai yang tidak menarik akan berujung sia-sia. Kamu harus memastikan bahwa esai yang kamu buat menarik di setiap paragrafnya. Buatlah menjadi esai yang mudah diingat melalui penyertaan kutipan atau contoh yang relevan.
2. Tidak mengisi esai dengan detail

Detail merupakan hal penting dalam proses membuat esai. Pastikan bahwa esai beasiswa yang kamu tulis telah sesuai dan berisi detail yang lengkap.
"Dengan berfokus pada detail, kamu memecah topik menjadi beberapa bagian terkecil dan tulis satu paragraf tentang masing-masing topik," jelas Elizabeth Benedict, mantan instruktur penulisan Princeton dan pendiri Don't Sweat the Essay Inc., dilansir Bestcolleges.
3. Perhatikan jumlah kata

Saat membuat esai beasiswa, kesalahan fatal lainnya yang biasa dilakukan adalah jumlah kata. Permasalahan ini menjadi penyebab utama mengapa pendaftar beasiswa kerap merasa frustasi. Namun, jumlah kata dalam esai ada karena suatu alasan.
Keith Balita, penulis dalam laman Unigo menyebut, jika kamu menulis esai dengan jumlah kata yang tidak sesuai, maka tidak akan ada yang membacanya. Bahkan, kebanyakan pendaftar beasiswa didiskualifikasi karena aturan jumlah kata yang sederhana, namun bisa berakibat fatal ini.
4. Tata bahasa dan ejaan

Selanjutnya, kesalahan dalam membuat esai yang lain terletak pada penggunaan tata bahasa dan ejaan. Kesalahan mengetik memang umum terjadi, namun ketika sudah sampai esai beasiswa maka menjadi hal yang fatal.
Kesalahan satu ini seakan menunjukkan kepada panitia atau komite bahwa kamu kurang teliti dan detail saat mengerjakan sesuatu. Oleh karenanya, sebelum menyerahkan esai, kamu harus kembali mengecek apakah ada kesalahan atau tidak.
5. Memakai esai lama

Terakhir, kesalahan ketika membuat esai beasiswa yang juga umum adalah kembali menggunakan esai yang telah dipakai sebelumnya. Saat kamu mencoba mendaftar beasiswa, pastikan bahwa esai yang kamu buat adalah esai terbaru.
Laura menuturkan, kebiasaan mengirimkan esai yang sama setiap kali mendaftar adalah kesalahan fatal. Panitia atau komite beasiswa kemungkinan akan mencari kirimin dengan jelas dan memeriksa kebaruan esaimu, seperti dilansir TopUniversitas.
Demikianlah lima kesalahan saat membuat esai beasiswa yang bisa kamu perhatikan dan hindari. Meskipun kelima hal di atas terkesan sepele, tetapi bisa juga menimbulkan efek fatal, lho. Jadi, cobalah untuk lebih hati-hati, ya!