Wabi-Sabi adalah suatu filosofi hidup yang berasal dari Jepang. Konsep ini terdiri dari dua kata, yaitu "wabi" (侘) yang mengekspresikan apresiasi terhadap kesederhanaan, dan "sabi" (寂) yang menyoroti keindahan dalam ketidaksempurnaan.
Prinsip dasar dari wabi-sabi adalah menerima segala ketidaksempurnaan dengan penuh cinta, menerima kondisi apa adanya, dan menganggap menjadi tidak sempurna adalah hal yang wajar. Tidak heran, jika konsep ini bermakna luas dan dapat diterapkan dalam segala aspek termasuk dalam mengerjakan skripsi.
Terkadang mahasiswa merasakan adanya tuntutan untuk mengejar kesempurnaan dalam setiap proses pengerjaan skripsinya. Padahal kalau mengejar sempurna tentu tidak akan ada habisnya. Sebagaimana kata bijak mengatakan bahwa skripsi yang baik bukan skripsi yang bagus melainkan skripsi yang selesai.
Lalu, bagaimana pemaknaan konsep wabi-sabi jika diterapkan dalam proses pengerjaan skripsi? Mahasiswa akhir perlu tahu dan simak artikel ini sampai habis!