5 Peribahasa dari Berbagai Negara, Beda Ungkapan Makna Sama

Rasa-rasanya ada terpikir, kok orang lain mudah ya hidupnya? Keadaan ini sebetulnya pasti dialami setiap orang. Tidak memandang di negara mana dia tinggal atau dari suku mana ia berasal. Karena itu pulalah muncul berbagai peribahasa yang bermakna apa pun itu, milik orang lain selalu terlihat lebih bagus. Hanya karena berbeda bahasa dan kebudayaan, peribahasa yang bermakna serupa ini memiliki ungkapan yang berbeda.
Apa saja ungkapan peribahasa itu dan dari mana asalnya? Ini dia.
1. Rumput tetangga lebih hijau - Indonesia

Indonesia merupakan negeri yang memiliki kekayaan bahasa. Banyak pula peribahasa-peribahasa yang terlahir kemudian menjadi populer di sini. Peribahasa rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau, salah satunya.
Di antara kita pasti sudah tahu bahwa makna dari ungkapan rumput tetangga lebih hijau adalah milik orang lain selalu lebih baik dan menarik. Namun, jika diperhatikan lebih seksama, peribahasa ini sebetulnya mengisyaratkan adanya perasaan iri kepada orang lain dan ketidakpuasan terhadap apa yang dimiliki diri sendiri, lho!
2. The grass is always greener on the other side of the fence - Inggris

Peribahasa yang berbunyi the grass is always greener on the other side of the fence sebetulnya sudah ada jauh sebelum era menjamurnya sosial media seperti sekarang. Jika kamu pecinta lagu-lagu klasik, mungkin pernah mendengar ungkapan ini dalam lirik-liriknya.
Salah satunya, tercatat dalam sebuah lirik lagu Amerika dari Raymond B. Egan dan Richard A. tahun 1924 berjudul The Grass is Always Greener (In the Other Fellow's Yard). Ungkapan ini memiliki makna yang sama seperti ungkapan sebelumnya, yaitu rumput tetangga selalu terlihat lebih hijau.
3. 남의 떡이 더 커 보인다 (nam-ui tteog-i deo keo boinda) - Korea

Ungkapan nam-ui tteog-i deo keo boinda ini berasal dari Korea. Jika diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia, ungkapan ini kurang lebih menjadi kue beras milik orang lain selalu terlihat lebih besar. Jika kita lihat tulisan hangeul-nya, 남의 떡이 더 커 보인다, peribahasa ini terdiri dari enam kata, yaitu:
남 (nam) = orang lain
의 (eui) = possessive marker
떡 (tteok) = kue beras
이 (i) = konsonan + subject marker
더 (deo) = lebih
크다 (keuda) = besar
보이다 (boinda) = terlihat, tampak, menunjukkan
Tteok dalam peribahasa di atas merupakan simbol untuk sesuatu, bisa berupa barang atau hal. Sehingga, peribahasa ini menunjukkan bahwa kepunyaan orang lain, apa pun itu, selalu terlihat lebih baik daripada milik diri sendiri. Sekali pun pada kenyataannya bisa jadi tidak demikian.
4. Tonari no hana wa akai (隣の花は赤い) - Jepang

Tonari no hana wa akai merupakan ungkapan dari masyarakat Jepang. Jika ditejemahkan ke dalam bahasa Indonesia, ungkapan ini kurang lebih menjadi bunga di sebelah berwarna merah. Ungkapan ini memiliki tiga kata kunci, yakni:
隣 (tonari) = sebelah
花 (hana) = bunga
赤い (akai) = merah
Dalam budaya Jepang, warna memiliki makna tersendiri. Ia bukan sekadar pantulan cahaya yang diberi nama. Pada warna merah, misalnya. Ia merupakan representasi dari kemakmuran. Merah juga bermakna kekuatan, kebahagiaan, dan keberuntungan. Sehingga, ungkapan tonari no hana wa akai memiliki makna yang ekuivalen dengan milik orang lain selalu terlihat lebih baik.
5. Gusta lo ajeno mas por ajeno que por bueno - Spanyol

Satu lagi negara yang memiliki peribahasa yang bermakna milik orang lain selalu terlihat lebih baik adalah Spanyol. Di Spanyol ini ada ungkapan gusta lo ajeno más por ajeno que por bueno. Ungkapan ini berarti like what others have because it doesn't belong to us more than because it is good.
Ungkapan gusta lo ajeno más por ajeno que por bueno pada dasarnya menjelaskan keadaan di mana tampaknya orang lain selalu hidup dalam situasi yang lebih baik dibandingkan dengan kita. Mungkin karena melihat orang lain tampak lebih bahagia, lebih menikmati hidup, lebih kaya, dan sebagainya. Hanya karena itu asing, kita menganggapnya lebih baik daripad milik sendiri.Seakan tidak menyadari nilai dari apa yang kita miliki dan lupa menghargai apa yang ada dalam hidup kita.
Barangkali, ungkapan berbeda namun bermakna sama dari berbagai negara ini terlahir dari kebiasaan manusia, ya! Padahal, apa yang terlihat belum tentu apa yang demikian terjadi. Kita juga tidak bisa memastikan secara detail perjuangan dan cara hidup orang lain, sehingga mencapai atau mendapatkan sesuatu bukan?