5 Tips Efektif Jadi Pemateri Acara Bedah Buku, Pahami Isi Bukunya

Acara bedah buku masih menjadi favorit bagi penulis ataupun pembaca. Acara ini juga terkesan lebih fleksibel, jika dibandingkan dengan seminar ataupun sejenisnya. Pembicara yang berperan sebagai pengulas buku sesuai tema bisa membagikan pengalaman dan pendapatnya.
Kemudian, para audiens atau peserta bisa menyimak dan menikmati materi yang diberikan. Nah, supaya acara bedah buku bisa terlaksana lebih lancar, berikut lima tips yang bisa kamu coba. Siapa tahu, saat kamu jadi pemateri bisa lebih tenang dalam menerima tugas atau tawaran mengisi acara bedah buku.
1. Sesuaikan jenis buku dengan bidang yang dikuasai

Langkah pertama ini harus kamu lakukan sebelum mengulas buku dan mempresentasikannya di hadapan peserta. Sebab, kalau kamu harus membaca atau mengulas buku yang tidak sesuai minat, maka besar kemungkinan akan merasakan kesulitan. Inilah pentingnya untuk mempertimbangkan sebelum mengiyakan.
Jangan sampai kamu memaksakan diri dengan membaca buku dan mengulasnya meski tidak disukai. Misalnya saja ketika kamu suka baca buku pengembangan diri, tapi justru diminta mengulas buku genre horor. Pasti sangat sulit, kan? Meskipun nanti juga diberikan waktu untuk mempelajarinya lebih dulu.
2. Pastikan sudah membaca dan memahami isi buku

Namanya juga acara bedah buku, tentu saja kamu sudah membacanya. Hal ini dimaksudkan supaya apa yang kamu sampaikan nanti terkait isi buku bisa benar-benar sesuai dengan kenyataan yang ada. Apalagi jika di akhir nanti ada sesi tanya jawab, tentu saja kamu akan kesulitan menjawab.
Kalau kamu sendiri sebagai pengulas saja tidak tahu permasalahan yang sebenarnya, bagaimana mau menjawab pertanyaan dari peserta. Mulai mengenai konflik, alur, sampai penokohan yang digunakan kamu harus sudah paham. Tentu saja ini perlu waktu yang tidak sebentar.
3. Menyampaikan pendapat terkait buku dengan jujur

Selain menguasai isi buku karena telah membacanya, tentu saja kamu harus memaparkannya kepada peserta sesuai realita. Meskipun pendapat kamu tidak selalu sama dengan pembaca lainnya, tak apa. Sebab, hal yang lebih penting adalah berusaha untuk jujur dalam mempresentasikannya.
Ini akan menjadi bahan pertimbangan peserta, apabila di akhir ada tawaran promosi pembelian produk yang telah di-review atau kamu bahas tersebut. Supaya lebih meyakinkan, tentu saja kejujuran sangat diutamakan. Kamu tidak boleh memberikan informasi yang tidak sesuai.
4. Presentasikan dengan bahasa yang mudah dipahami dan tidak menggurui

Ketika mempresentasikan isi buku yang sudah di-review, pasti bukanlah hal yang mudah. Apalagi jika buku yang di-review bukanlah karya sendiri, melainkan karya penulis lain. Mau tidak mau harus berusaha menyesuaikan. Nah, kamu harus tetap menyajikan dengan bahasa yang mudah dipahami.
Selain itu, jangan sampai kamu menyampaikan suatu hal yang justru menggurui. Kamu pasti bisa menikmati proses acara bedah buku, apabila telah menyiapkan jauh-jauh hari. Intinya kamu harus tetap gigih dalam mempelajarinya, sampai memaparkan dengan tenang dan nyaman.
5. Jangan lupa menyampaikan kesalahan yang ada dalam buku

Tidak adil rasanya, jika dalam acara bedah buku hanya menyampaikan kelebihan dan keutamaan. Kamu harus bisa memberikan pendapat terkait kesalahan dalam isi buku. Hal ini bisa dilakukan dengan mencatat poin-poin yang perlu dilakukan revisi ulang dalam buku itu.
Tidak boleh buru-buru dalam mengerjakan, karena semua itu akan menjadi pertanggung jawaban. Misalnya, bisa memberikan masukan tentang apa yang diperlukan supaya buku yang kamu ulas semakin baik ke depannya. Jadi, di setiap kesalahan penulis bisa kamu beri kritik ataupun saran yang membangun.
Kesimpulannya, meski acara bedah buku tidak terlalu berat. Namun, sangat penting untuk mempelajari dan memaksimalkan sejak dini apabila kamu menjadi pematerinya. Terus membaca dan meminta pendapat orang lain bisa kamu jadikan sebagai referensi nantinya. Jadi, kamu sudah pernah menjadi pemateri dalam acara bedah buku atau belum?