Dalang Wayang Lemah. (dok. pribadi/Ari Budiadnyana)
Mungkin, selama ini kamu mengenal wayang sebagai hiburan semata. Namun, pada mulanya, boneka-boneka tersebut rupanya digunakan orang-orang terdahulu dalam melakukan ritual ibadah, lho!
Diperkirakan sudah ada sejak 1500 SM, Poespaningrat (2005) menjelaskan bahwa wayang awalnya difungsikan sebagai medium untuk memanggil arwah leluhur oleh masyarakat Jawa zaman prasejarah. Sebelum masuknya agama Hindu dan Islam, mereka telah lebih dahulu menganut sebuah kepercayaan yang disebut sebagai kepercayaan hyang.
Melalui wayang, mereka dapat menjalankan ritual penyembahan kepada roh leluhur maupun nenek moyang. Dari Awalin (2018) dalam Sejarah Perkembangan dan Perubahan Fungsi Wayang dalam Masyarakat, kegiatan ibadah tersebut tercatat dalam sebuah prasasti pada zaman Prabu Dyah Balitung tahun 829 Saka (709 M).
"... sinalu macarita bhima kumara mangingal kicaka/si jaluk macarita Ramayana/mamirus mabanol si muk muk/ si galigi mawayang buat hyang macarita bhima ya kumara ...."
Artinya: "Diadakan pertunjukan, yaitu menyanyi (nembang) oleh Sang Tangkil, Hyang si Nalu bercerita Bhima kumara dan menarikan Kicaka. Si jaluk bercerita Ramayana, menari topeng dan melawak oleh Si Mungmuk. Si Galigi memainkan wayang untuk hyang (arwah nenek moyang) dengan cerita (Bhima) kumara."
Dari prasasti tersebut, dapat dilihat bahwa ritual penyembahan dilakukan dengan mengadakan sebuah pergelaran wayang. Selama pergelaran tersebut, masyarakat menembang (bernyanyi), bercerita, dan memainkan wayang untuk arwah nenek moyang.
Setelah agama Hindu dan Islam tiba di Nusantara, wayang masih tetap eksis. Bahkan, boneka-boneka tersebut dijadikan sebagai sarana untuk menyebarkan agama kepada masyarakat.
Dari medium untuk ritual ibadah lalu penyebaran agama, wayang selanjutnya beralih fungsi menjadi media komunikasi sosial. Sebagai sarana komunikasi, perwayangan mampu menyampaikan berbagai macam nilai, seperti pendidikan, kebudayaan, hingga ajararan-ajaran dari filsafat Jawa. Namun, perannya kembali mengalami pergeseran hingga akhirnya wayang hanya menjadi sebuah tontonan atau hiburan semata.
Jadi, kalau ditanya "7 November memperingati hari apa?", maka jawabannya adalah memperingati Hari Wayang Nasional. Apakah kamu pernah menonton pertunjukan atau bermain wayang sebelumnya?