Tes kepribadian MBTI masih menjadi topik hangat di berbagai ruang diskusi, baik di dunia kerja, pendidikan, maupun pertemanan. Banyak orang yang menggunakan MBTI untuk mengenal diri sendiri, mencari kecocokan dengan pasangan, atau sekadar bahan obrolan ringan. Meski begitu, keabsahan ilmiahnya sering dipertanyakan karena hasilnya dinilai kurang konsisten dan tidak selalu akurat.
Popularitas MBTI tetap bertahan bahkan meningkat, terutama di media sosial yang mendorong orang mencari identitas diri. Fenomena ini menunjukkan bagaimana minat masyarakat terhadap penggolongan kepribadian tidak bisa dilepaskan dari kebutuhan psikologis yang lebih luas. Berikut beberapa alasan mengapa MBTI masih begitu diminati meskipun validitasnya diragukan.