TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Hindari Revisi, 5 Poin Ini Harus Diperhatikan dalam Menulis Skripsi!

Bagi pejuang skripsi, merapat!

pexels.com/Andrea Piacquadio

Bagi mahasiswa semester akhir, menulis penelitian skripsi merupakan suatu momok yang menakutkan. Akan hal itulah, terkadang mahasiswa rela membayar jutaan rupiah demi menyuruh orang lain untuk menulis skripsinya, walaupun itu suatu hal yang dilarang oleh pihak kampus. Dan bahkan banyak mahasiswa yang frustasi karena selalu mendapatkan revisi oleh pembimbinya, yang menjadikan skripsinya terbengkalai dan telat tamat kuliah.

Padahal sebenarnya, menulis skripsi bukanlah suatu hal yang sukar untuk dijalani. Kalau kamu rajin untuk belajar dan bertanya, pasti semuanya akan berjalan dengan semestinya. Seperti dalam artikel kali ini yang akan membahas poin-poin penting dalam penulisan skripsi.

Nah, bagi kamu yang sering dan takut untuk dapat revisi terus oleh pembimbingmu, yuk mari simak poin-poinya di bawah ini.

1. Pastikan latar belakangmu menjelaskan permasalahan yang ingin diteliti

pexels.com/Lukas

Banyak pembimbing yang memperhatikan bagian latar belakang, karena di bagian tersebutlah poin permasalahan seharusnya dijelaskan. Karena pada dasarnya, di latar belakang harus menjelaskan titik permasalahan variabel yang ingin kamu teliti, secara jelas dan mengenai substansinya.

Dan pastikan kamu menyertakan data dan menjelaskan dimensi untuk mendukung permasalahan tersebut. Seandainya kamu masih kurang kuat menjelaskan permasalahannya, bisa dipastikan variabelmu tidak layak untuk diteliti.

Baca Juga: Bingung Judul Skripsi? 6 Cara Ini Ampuh Temukan Topik Sesuai Minatmu

2. Penelitian terdahulu harus sama dengan objek yang diteliti

pexels.com/Cleyder Duque

Walaupun kelihatan sepele, akan tetapi mahasiswa masih sering mendapatkan revisi di bagian ini. Karena mereka selalu lupa bahwa objek penelitian terdahulu berbeda dengan objek yang ditelitinya.

Seandainya kamu meneliti di instansi pemerintahan, pastikan juga penelitian terdahulumu juga sama dengan objeknya. Begitu pun di perusahaan jasa dan manufaktur, kamu harus mampu membedakannya. Karena tidak semua objek akan memiliki kesimpulan yang sama, maka dari itu, kamu harus perhatikan hal ini.

3. Isi operasional variabel harus relevan dengan telaah pustaka

pexels.com/Startup Stock Photos

Selain latar belakang, bagian operasional variabel pun menjadi salah satu poin yang sering direvisi. Karena di bagian tersebutlah, kamu akan menulis dimensi dan indikator yang bisa menjadi alat ukur penelitian.

Maka dari itu, pastikan operasional variabelmu relevan dengan telaah pustaka yang sudah kamu jelaskan sebelumnya. Apa saja defenisi, dimensi, dan indikator yang telah kamu jelaskan di bab tersebut, maka harus kamu sertakan juga di operasional variabel.

4. Kamu harus paham dulu dengan metode yang digunakan

pexels.com/Christina Morillo

Karena menulis skripsi secara menyalin punya teman dan dari internet, menjadikan mahasiswa tidak memperhatikan poin yang sangat penting ini, yaitu metode penelitian. Kamu harus tahu bahwa tidak semua penelitian memiliki metode yang sama, maka dari itu kamu harus perhatikan hal ini.

Akan hal itulah, kamu harus perhatikan dulu berapa populasimu untuk menentukan sampel. Begitu pun dalam pengolahan data nanti, kamu harus perhatikan variabel yang ingin kamu teliti. Juga teknik pengambilan data, apakah wawancara atau isi kuesioner. Karena setiap metode memiliki ciri khasnya masing-masing, tergantung dengan isi skripsimu.

Baca Juga: 6 Tips Menjawab Pertanyaan Saat Presentasi Sidang Skripsi

Verified Writer

Adli Putra

Ig: adliip

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya