TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

IWF 2020: 5 Tips Jitu Menulis Biografi yang Bernyawa ala Fenty Effendy

Wajib dicoba bagi kamu yang mau nulis biografi #IWF2020

youtube.com/IDN Times

Tepat 21 September 2020 kemarin, akhirnya acara yang paling ditunggu, yaitu Indonesia Writers Festival hadir kembali. Bertema Empowering Indonesians Through Writing, IDN Times menggandeng Fenty Effendy sebagai salah satu narasumber. 

Dalam sesi "Kelas Menulis Biografi" via Zoom, Instagram Live, dan YouTube, Fenty Effendy berbagi pengalamannya sebagai penulis biografi sekaligus membongkar tipsnya bagi para pemula. Yuk, simak pemaparannya berikut! 

1. Pemilihan narasumber

youtube.com/IDN Times

Memilih narasumber menjadi hal utama bagi kamu penulis biografi. Tanpa ada seorang tokoh yang hendak digali kisah hidupnya, lantas apa yang hendak ditulis, bukan? Nah, namun, yang sering keliru adalah tidak sedikit penulis yang memilih tokoh-tokoh terkenal saja.

Tidak harus demikian, kamu bisa memilih tokoh yang inspiratif sekali pun mereka tidak terkenal. Justru, dengan tulisan biografimu itulah, kamu bisa mengangkat tokoh tidak terkenal itu menjadi terkenal karena kelak kisah hidup mereka yang memotivasi banyak orang. 

Baca Juga: IWF 2020: Mengubah Indonesia Lewat Penulis Millennial dan Gen Z 

2. Riset yang kuat

unplash.com/Cathryn Lavery

Riset bisa diibaratkan sebagai fondasi sebuah bangunan. Jika fondasi yang dibuat kuat, maka, bangunan pun akan kokoh. Sama halnya dengan sebuah tulisan biografi yang bernyawa, diperlukan sebuah riset yang akurat dan mendalam. 

Sebelum menulis, buatlah kerangka tulisan atau outline. Baca dan pahami sumber-sumber yang dibutuhkan agar kamu mengerti apa yang kamu cari dan kamu temukan. Dengan begitu, tulisan biografimu tidak akan hilang arah, apalagi harus stuck di tengah jalan. 

3. Tulis dengan bahasa tokoh

unplash.com/Christin Hume

Salah satu hal yang tidak kalah penting adalah harus benar-benar menjiwai tokoh yang ditulis. Jika kamu punya kesempatan untuk mewawancarai narasumber, usahakan kamu bisa menjiplak mereka dalam bertutur kata, bahkan pemilihan diksi saat tokoh tersebut berbicara. 

Belum lagi kalau ada kekhasan kata-kata saat berbicara, jangan pernah lupakan hal itu untuk dibawa dalam tulisan biografi yang kamu buat. Jangan sampai, saat orang lain membaca seorang tokoh yang ditulis olehmu, malah karakter tokoh itu tidak terasa dalam tulisanmu, bahkan terkesan aneh atau dicap tidak bernyawa. 

4. Menjaga akurasi 

pexels.com/Tirachard Kumtanom

Seleksi semua sumber atau data yang kamu jadikan acuan. Misalnya, kamu ingin menulis biografi tokoh yang sudah meninggal dunia, agar tulisanmu tetap akurat, usahakan wawancarai orang-orang terdekatnya, seperti orangtua dan anak-anaknya.

Telusuri perjalanan hidup tokoh selama di dunia. Selain itu, pilih kisah hidup yang menurutmu penting untuk diangkat dan berguna bagi generasi mendatang yang membaca tulisan biografimu. Pertimbangkan hal itu agar tulisan biografi buatanmu itu tidak kehilangan kredibilitas. 

Baca Juga: IWF 2020: 5 Kiat Wawancara untuk Tulisan Biografi ala Fenty Effendy

Verified Writer

Alya Rekha Anjani

I scream so loud, but, no one heard a THING. So, I decided to write. Akun IG: antologikata_id

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya