Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Suku Sunda adalah salah satu suku asli penduduk Indonesia yang tersebar meliputi sebagian besar daerah Jawa Barat dan Banten. Maka tidak heran jika Suku Sunda juga memiliki bahasa daerah yang memiliki penutur terbanyak setelah bahasa Jawa.
Dalam tradisi masyarakat Sunda, beberapa bangunan atau yang dikenal sebagai wangunan oleh orang Sunda memiliki penyebutan khusus antara bangunan yang satu dengan bangunan yang lain. Bahkan di beberapa kampung adat Sunda, bangunan-bangunan tradisional tersebut masih tetap lestari sampai sekarang.
Berikut sepuluh kosakata Bahasa Sunda tentang nama-nama bangunan adat Sunda. Pelajari, yuk!
1. Balandongan
Masyarakat Suku Sunda memiliki tradisi yang unik untuk menjamu tamu yang datang ke daerahnya sama seperti suku-suku daerah lainnya di Indonesia.
Biasanya tamu-tamu dari luar kampung atau mereka sebut sebagai sémah akan ditempatkan di suatu tempat khusus tamu yang dikenal sebagai balandongan.
2. Balé
Balé merupakan istilah umum orang Sunda untuk menyebut suatu gedung atau kantor yang dihormati oleh masyarakat setempat.
Biasanya bangunan tersebut akan dijadikan tempat untuk berkumpulnya para pupuhu atau sesepuh masyarakat dalam bermusyawarah atau berdiskusi.
3. Balé désa
Hampir sama dengan balé, balé désa merupakan salah satu tempat yang dihormati masyarakat Sunda. Bedanya balé désa digunakan untuk perangkat pemerintahan seperti keperluan mengurus segala administrasi perdesaan.
Biasanya bangunan tersebut akan ditempati oleh seorang pemimpin desa yang disebut lurah atau kepala desa serta beberapa staf desa lainnya.
4. Balé watangan
Pexels.com/Nicolas Becker Berbeda dengan balé dan balé désa yang digunakan untuk pemerintahan, bangunan balé watangan digunakan untuk menyelenggarakan pengadilan tingkat desa.
Biasanya segala perkara yang berkaitan dengan hukum dan persengketaan warga akan diselenggarakan di balé watangan dengan seseorang yang ditunjuk sebagai penengah atau juru hukum.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Aplikasi yang Bikin Kamu Jago Bahasa Sunda, Unduh Yuk!
5. Bédéng
Pixabay.com/TheDigitalArtist Jika kamu berkunjung ke perkebunan atau proyek pembangunan di daerah Sunda khususnya di pedesaan, kamu akan menemukan beberapa unit rumah berukuran kecil yang tersusun rapi.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Bangunan yang digunakan khusus untuk para pekerja kebun atau proyek pembangunan itu disebut bédéng. Biasanya rumah-rumah kecil itu akan tersusun rapi atau berpetak-petak dan tidak ditinggali secara permanen.
6. Jongko
Saat pergi ke pasar tradisional, kamu pasti akan melihat deretan toko atau kios yang menjajakan barang dagangannya. Nah masyarakat Sunda biasanya menyebut warung atau toko dengan istilah jongko.
7. Saung
Istilah saung mungkin sudah tidak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia. Saung banyak dimanfaatkan petani Sunda sebagai tempat beristirahat sejenak atau ngareureuh dari pekerjaan di sawah.
Ciri khas dari saung ini biasanya ditemukan di area persawahan dan berbentuk panggung serta tidak dilengkapi dengan dinding apalagi tembok.
8. Masigit
Masjid atau orang Sunda sebut sebagai masigit merupakan tempat ibadah umat islam. Biasanya setiap pedesaan di tanah Sunda memiliki masjid untuk menyelenggarakan kegiatan keagamaan.
Selain masigit, terdapat pula tajug yang merupakan masjid kecil yang biasa ditemukan di area perkampungan dan longgar yang digunakan untuk tempat salat atau belajar mengaji.
9. Leuit
Selain saung, bangunan lain yang khas dari Suku Sunda adalah leuit. Leuit merupakan bangunan khusus yang digunakan untuk menyimpan hasil panen terutama padi.
Bentuk bangunan ini biasanya tidak jauh berbeda dengan saung, hanya saja desainnya lebih tinggi dan tertutup. Leuit ini sangat berguna untuk menghindari hasil panen dari hama ataupun kebusukan.
Baca Juga: Sudah Tahu? 7 Kosakata Bahasa Sunda tentang Nama-nama Kandang Binatang