Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Definisi sayuran dan buah kadang sering dianggap sama oleh sebagian besar orang. Apalagi jika sudah menyangkut masakan, orang-orang akan merasa aneh jika buah yang dimasak disebut buah bukan sayur. Maka gak heran, jika beberapa tanaman bisa digolongkan sebagai buah dan sayuran sekaligus.
Namun, perbedaan mendasar antara buah dan sayur itu terdapat dalam asal muasal buah dan sayur tersebut. Buah berasal dari ovarium yang mengalami fertilisasi kemudian menjadi bakal buah yang matang, sedangkan sayur merupakan bagian tanaman yang dapat dimasak.
Tanah Sunda yang cukup subur, memungkinkan untuk ditanami berbagai macam komoditas buah dan sayur. Bahkan pengolahan makanan khas daerah pun tidak jauh-jauh dari bahan baku yang berasal dari sayuran lokal di wilayah tersebut. Penasaran apa saja sebutan sayuran dalam bahasa Sunda? Berikut uraiannya!
1. Bayeum
Anak generasi 90-an pasti mengenal dong dengan tokoh kartun yang bernama popeye? Yup, ia memiliki kekuatan tambahan setelah memakan bayam. Faktanya, bayam memang memiliki segudang manfaat.
Salah satunya adalah kaya zat besi yang berguna untuk peningkatan kualitas sel darah merah. Nah, dalam bahasa Sunda penyebutan bayam gak jauh berbeda dengan Bahasa Indonesia, bayeum.
2. Peuteuy
Makanan yang satu ini sering banget dianggap sebagai makanan orang kelas menengah ke bawah atau bisa juga disebut makanan kampung. Padahal rasanya bisa menambah selera makan bagi penggemar masakan nusantara lho.
Tidak salah memang, di pedesaan pohon pete masih tumbuh subur. Tapi tahukah kamu jika pete atau orang Sunda sebut sebagai peuteuy sekarang ini sudah diakui kelezatannya. Maka gak heran jika harga pete selalu naik di pasaran.
Baca Juga: 10 Kosakata Bahasa Sunda tentang Nama-nama Warna, Hafal?
3. Ekol
Bagi pencinta lalapan dan gorengan pasti sudah pernah mencicipi sayur yang satu ini, yup kol. Sayur yang bisa menimbulkan gas di perut ini, sangat disukai orang sebagai teman nasi goreng atau sambal.
Dalam Bahasa Sunda, kol disebut ekol atau engkol.
4. Saledri
Dari namanya saja kamu mungkin sudah bisa menebak jenis sayur yang biasa jadi campuran sup ini, yups seledri. Menambah wangi dan cita rasa, daun seledri tidak pernah absen di olahan sayur.
Orang Sunda biasa menyebut seledri dengan sebutan saledri. Gak jauh beda, 'kan?
5. Waluh sieum
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Labu siam atau dalam Bahasa Sunda disebut waluh sieum merupakan salah satu sayuran tropis yang mudah ditemukan di Indonesia. Sama seperti kol, labu siam biasanya dihidangkan sebagai lalapan atau diolah dengan cara ditumis.
6. Paria
Kamu pasti sudah tahu betul sayur apa yang rasanya pahit? Yup, pare. Meskipun rasanya pahit, pare memiliki manfaat untuk kesehatan pencernaan lho.
Bahkan dalam beberapa penelitian, pare sangat cocok dikonsumsi oleh penderita obesitas. Dalam bahasa Sunda, pare disebut dengan paria.
7. Tangkil
Berbeda dengan pare yang rasanya cenderung pahit, melinjo sering diolah menjadi masakan yang bercita rasa asam seperti sayur asem atau sayur lodeh.
Masakan tersebut merupakan salah satu makanan khas nusantara yang mudah ditemukan di rumah makan tradisional. Nah, dalam bahasa Sunda, melinjo disebut tangkil.
8. Bonténg
Penggemar lalapan pasti tidak melewatkan timun dari list belanjaannya. Bukan hanya dijadikan lalapan, timun juga sering diolah menjadi campuran sup bahkan diproses menjadi produk kecantikan.
Orang Sunda biasanya menyebut timun dengan sebutan bonténg.
9. Supa
Tidak semua jenis jamur itu beracun dan berbahaya lho. Beberapa jenis jamur seperti jamur kuping, jamur tiram dan jamur kancing sangat aman dikonsumsi.
Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa jamur memiliki manfaat yang baik untuk kesehatan manusia. Dalam bahasa Sunda, jamur sering disebut dengan supa.
Baca Juga: Unik! 9 Kata Bahasa Sunda yang Dibaca Berbeda dari Tulisan Asli