TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pilih Produk-produk Berlogo Ini Demi Pembangunan Berkelanjutan ala PBB

Yuk jadi konsumen cerdas dan sayang lingkungan!

rawpixel.com/269720

Debat calon presiden tanggal 17 Februari lalu, dengan tema energi, pangan, sumber daya alam, dan lingkungan hidup, memang sudah usai. Selain mengetahui visi misi masing-masing calon, teman-teman juga pasti sedikit banyak jadi tahu tentang kondisi lingkungan dan sumber daya alam (SDA) di Indonesia. Kata-kata "pembangunan berkelanjutan", atau yang populer dengan sustainable development, disebut beberapa kali dalam debat tersebut. Sebetulnya apa sih pembangunan berkelanjutan?

Pembangunan berkelanjutan adalah pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa harus mengurangi kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan dari generasi yang akan datang. Jadi tetap membangun, namun pemanfaatan dan kelestarian lingkungan hidup sangat diperhatikan, agar generasi setelah kita nanti, akan tetap bisa merasakan kualitas lingkungan yang baik.

Nah, tau ngga sih, kalau ada beberapa badan internasional yang memiliki standardisasi tentang keberlanjutan bagi produk-produk yang beredar di masyarakat? Produk-produk yang lolos standard tersebut, akan mendapat logo khusus. Yuk kita lihat 5 contohnya!

1. Logo Fairtrade bagi produk pertanian

marisworld.co.uk

Logo fairtrade ini biasanya ditemukan di produk-produk pertanian, seperti buah-buahan, sayuran, dan produk turunannya. Kalau kamu memilih barang yang memiliki logo fairtrade, itu artinya kamu ikut membantu melakukan perubahan sosial secara global dan mendukung sustainable development ke arah yang lebih baik. Kenapa? Karena sebagai tangan pertama atau produsen suatu hasil pertanian, biasanya keadaan mereka sangat memprihatinkan. Mereka rentan dengan kemiskinan dan keadaan sosial yang buruk dikarenakan eksploitasi tenaga pekerja yang berlebihan, faktor lingkungan yang tidak diperhatikan, bahkan harga jual ke tengkulak yang sangat rendah.

Nah, jika suatu produk sudah memiliki logo fairtrade, itu artinya para produsen ini lolos sertifikasi fairtrade dan berkomitmen memperbaiki sistem produksinya dari segi ekonomi (dengan menaikkan harga jual, dan memastikan jenjang karir serta kenaikan gaji para pekerjanya), sosial (menyediakan fasilitas kesehatan, pendidikan, bahkan cuti melahirkan bagi para pekerjanya), dan juga lingkungan (tidak menggunakan pestisida berbahaya, tidak membunuh hewan dan satwa yang dilindungi, serta tidak menggunakan air permukaan secara berlebihan).

2. Logo MSC pada produk perikanan

www.csindy.com

The Marine Stewardship Council (MSC) merupakan organisasi non-profit internasional yang memiliki sertifikasi perikanan yang berkelanjutan (sustainable fishery) bagi para pelaku industri perikanan, dari lautan sampai piring sajian. Sertifikasi tersebut bertujuan menjaga kondisi laut tetap sehat agar nantinya, generasi-generasi setelah kita dapat menikmati hasil laut yang baik.

Jika produk perikanan, mulai dari ikan, rumput laut, kerang mutiara dan semacamnya, sudah memiliki logo MSC, berarti pelaku bisnis tersebut sudah memenuhi standard MSC seperti, tidak mengeksploitasi laut secara berlebihan. Memastikan rantai makanan di laut terjaga dengan baik, tidak memburu spesies berbahaya, tidak menggunakan racun dan bahan peledak dalam proses penangkapan, memenuhi hak-hak pekerjanya, dan mematuhi aturan-aturan kementrian perikanan dari negara yang bersangkutan.

3. Logo FSC pada produk kehutanan

ic.fsc.org

Nah, kalau tadi kita sudah membahas soal produk pertanian dan kelautan, ternyata ada juga lho standard dari hasil hutan. Coba tebak hasil hutan apa yang selama ini sering kita pakai sehari-hari? Ya, kertas dan tisu merupakan contoh nyatanya. Seperti MSC yang bertujuan menjaga laut, Forest Stewardship Council, FSC, menjaga hutan agar anak cucu kita nanti bias tetap menikmati hasilnya. Tau kan kalau laju penyempitan hutan di dunia saat ini semakin tinggi? Dengan memilih barang berlogo FSC, kita bias ikut andil menjaga hutan kita.

Kenapa? Karena logo FSC ada di produk yang berasal dari hutan dan manajemen supply chain yang bertanggung jawab terhadap keberlangsungan hutan. Mulai dari melakukan tebang pilih, tidak melakukan illegal logging, melakukan peremajaan tanah dan hutan, sampai melindungi habitat satwa yang terancam punah.

Baca Juga: Kemensos: Begini Strategi Mencapai Tujuan Pembangunan Berkelanjutan

4. Logo UTZ pada produk perkebunan

edie.net

UTZ berasal dari kata Utz Kapeh, yang artinya good coffee dalam Bahasa Mayan. UTZ merupakan sertifikasi produk perkebunan yang baru-baru ini melakukan merger dengan The Rainforest Alliance. Sama seperti sertifikasi lain, produk-produk berlogo UTZ sudah memenuhi standard UTZ untuk melakukan pertanian yang berkelanjutan, dari berbagai sisi mulai dari irigasi, pupuk, diversifikasi produk, efisiensi air dan energi, serta memenuhi hak-hak pekerja dan petani.

Apa sih bedanya dengan fairtrade dan FSC? Meskipun tujuan sama, untuk pertanian/perhutanan yang berkelanjutan, namun produk-produk yang bisa mendapatkan sertifikat UTZ hingga saat ini terbatas 4 komoditas saja, yakni, kopi, coklat, teh, dan hazelnut. Jadi, kalau besok kalian mau beli kopi untuk bapak, teh untuk ibu, atau coklat berhazelnut untuk pasangan, jangan lupa pilih yang ada logo UTZnya ya! Psst, salah satu program UTZ ini menyelamatkan hutan-hutan di Indonesia loh..

Baca Juga: PBB Resmi Keluarkan 17 Target Agenda Pembangunan Berkelanjutan

Verified Writer

Anisa Anggi Dinda

Kinda find a good way to share some experience here. Enjoy!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya