TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Alasan Mengapa Membaca Belum Dijadikan Kebiasaan oleh Banyak Orang

Sedihnya lebih banyak yang suka scroll medsos dibanding baca

ilustrasi membaca (pexels.com/Cats Coming)

Membaca adalah suatu kegiatan yang memiliki potensi besar untuk membuka cakrawala pikiran dan memperluas pengetahuan. Namun, ironisnya, masih banyak orang yang belum menjadikannya sebagai kebiasaan. Dalam era saat informasi mudah diakses melalui berbagai platform digital, penting untuk mengidentifikasi mengapa banyak orang masih belum memprioritaskan waktu untuk membaca.

Meskipun manfaat membaca begitu beragam, dari peningkatan pengetahuan hingga pengembangan kreativitas, berbagai faktor menghambat banyak orang untuk menjadikannya kebiasaan yang konsisten. Melalui artikel ini, akan digali lebih dalam lima alasan yang menjadi penyebab mengapa membaca belum dianggap sebagai kebiasaan utama oleh banyak orang. Kira-kira mengapa ini terjadi? Yuk, simak sama-sama!

1. Kurangnya waktu luang yang disediakan

ilustrasi sibuk bekerja (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Salah satu alasan utama mengapa banyak orang belum menjadikan membaca sebagai kebiasaan adalah kurangnya waktu luang yang tersedia. Dalam kesibukan sehari-hari, banyak dari kita terjebak dalam rutinitas yang padat, seperti pekerjaan, sekolah, atau tanggung jawab keluarga. Akibatnya, waktu untuk membaca sering kali terabaikan atau dianggap sebagai hal yang kurang penting.

Misalnya, seorang profesional yang sibuk mungkin merasa sulit untuk meluangkan waktu untuk membaca buku di tengah jadwal kerja yang padat. Begitu pula dengan seorang pelajar yang harus fokus pada tugas sekolah dan ujian. Dalam situasi seperti ini, membaca seringkali terpinggirkan dan diabaikan meskipun pentingnya untuk pengembangan diri.

Namun, penting untuk diingat bahwa menemukan waktu untuk membaca bisa menjadi investasi yang berharga bagi diri sendiri. Meskipun mungkin sulit untuk menemukan waktu luang di tengah kesibukan, kamu bisa mencoba menyisihkan waktu beberapa menit setiap hari untuk membaca, misalnya saat istirahat makan siang atau sebelum tidur. Dengan konsistensi dan komitmen, kamu bisa membangun kebiasaan membaca yang bermanfaat dalam jangka panjang.

2. Minimnya minat dan motivasi

ilustrasi kehilangan motivasi (pexels.com/Pixabay)

Alasan lain mengapa membaca belum dijadikan kebiasaan oleh banyak orang adalah minimnya minat dan motivasi. Bagi sebagian orang, membaca mungkin terasa membosankan atau melelahkan, terutama jika mereka tidak menemukan buku atau materi yang sesuai dengan minat atau kebutuhan mereka. Misalnya, seseorang yang tidak tertarik pada fiksi mungkin merasa sulit untuk termotivasi membaca novel, sementara yang lain mungkin merasa bahwa membaca buku nonfiksi terlalu membosankan atau sulit dipahami.

Untuk mengatasi masalah ini, penting untuk menemukan materi bacaan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan kamu. Cobalah eksplorasi berbagai genre dan topik serta jangan ragu untuk mencari rekomendasi dari teman, keluarga, atau sumber-sumber online. Selain itu, cobalah untuk menemukan alasan atau tujuan yang jelas untuk membaca, seperti meningkatkan pengetahuan tentang topik tertentu, mengembangkan keterampilan baru, atau sekadar bersantai dan menghibur diri sendiri. Dengan memiliki motivasi yang kuat dan minat yang sesuai, kamu akan lebih termotivasi untuk menjadikan membaca sebagai kebiasaan yang menyenangkan dan bermanfaat.

Baca Juga: 5 Alasan Kenapa Introvert Cenderung Lebih Suka Membaca Buku

3. Gangguan dari teknologi dan media sosial

ilustrasi gangguan teknologi dan media sosial (pexels.com/Sam Lion)

Teknologi dan media sosial juga menjadi salah satu faktor yang menghambat banyak orang untuk membaca secara konsisten. Dalam era digital ini, kita seringkali tergoda untuk menghabiskan waktu luang kita dengan menggunakan ponsel pintar, menonton televisi, atau menjelajahi media sosial daripada membaca buku atau materi cetak lainnya. Gangguan konstan dari notifikasi ponsel atau konten yang menghibur dan menggiurkan di media sosial dapat membuat kita sulit untuk fokus dan mengalihkan perhatian kita pada membaca.

Namun, penting untuk menyadari bahwa terlalu banyak menggunakan teknologi dan media sosial dapat memiliki dampak negatif pada kesehatan mental dan kebiasaan membaca kita. Studi telah menunjukkan bahwa paparan berlebihan terhadap layar elektronik dapat mengganggu tidur, meningkatkan stres, dan menurunkan konsentrasi. Oleh karena itu, penting untuk menetapkan batasan dan mengelola penggunaan teknologi dan media sosial secara bijaksana serta memberikan prioritas pada kegiatan yang lebih bermanfaat, seperti membaca.

4. Kurangnya akses terhadap bahan bacaan yang berkualitas

ilustrasi bacaan berkualitas (pexels.com/Pixabay)

Faktor lain yang dapat menghambat pembentukan kebiasaan membaca adalah kurangnya akses terhadap bahan bacaan yang berkualitas. Di beberapa daerah, terutama di pedesaan atau wilayah yang terpencil, mungkin sulit untuk menemukan perpustakaan umum atau toko buku yang menyediakan berbagai macam buku dan materi bacaan lainnya. Selain itu, biaya membeli buku baru juga mungkin menjadi hambatan bagi beberapa orang, terutama bagi mereka yang memiliki anggaran terbatas.

Namun, ada banyak cara untuk mengatasi masalah ini dan meningkatkan akses terhadap bahan bacaan berkualitas. Salah satu opsi adalah dengan memanfaatkan layanan perpustakaan umum yang seringkali menyediakan koleksi buku yang beragam dan dapat dipinjam secara gratis atau dengan biaya yang terjangkau.

Selain itu, ada juga banyak situs web dan aplikasi yang menyediakan akses ke buku-buku digital atau audiobook secara gratis atau dengan biaya langganan yang terjangkau. Dengan memanfaatkan berbagai sumber daya ini, kamu dapat menemukan bahan bacaan yang sesuai dengan minat dan kebutuhan kamu tanpa harus mengeluarkan biaya yang besar.

Verified Writer

Annisa Nur Fitriani

She goes Boom!

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya