TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Peribahasa Indonesia yang Mirip Matsal Bahasa Arab, Yuk Cari Tahu!

Beda pemilihan kata saja, pengaruh perbedaan budaya

ilustrasi pohon kurma (unsplash.com/zibik)

Matsal merupakan istilah dalam bahasa Arab untuk menyebutkan sebuah peribahasa. Dalam KBBI juga terdapat kata 'amsal' berarti misal, umpama, atau perumpamaan, padanan dari kata amtsal, bentuk jamak dari matsal.

Peribahasa dapat dikatakan sebagai produk dari budaya suatu negara. Makanya, setiap negara memiliki peribahasa khas yang menggambarkan kebudayaan negara tersebut.

Ternyata, ada beberapa matsal bahasa Arab yang maknanya hampir serupa dengan peribahasa Indonesia. Penasaran? Yuk, simak ulasanya.

1. Sedia payung sebelum hujan

ilustrasi sedia payung sebelum hujan (unsplash.com/Rosalind Chang)

قبل الرماء تملأ الكنائن

Artinya: sebelum memanah isi dulu tempat anak panahnya.

Matsal yang jika di Indonesia sangat mirip dengan peribahasa 'sedia payung sebelum hujan'. Keduanya mengandung makna bahwa segala sesuatu perlu persiapan terlebih dulu sebelum bertindak. 

2. Dalamnya laut dapat diukur, dalamnya hati siapa tahu

ilustrasi laut (unsplash.com/Sean Oulashin)

ترى الفتيان كالنخل وما يدريك ما الدخل

Artinya: kamu melihat para pemuda seperti pohon kurma, dan apakah yang kamu ketahui di dalamnya

Matsal tersebut bermakna, semua yang dilihat dengan mata bisa saja menipu, kamu tidak dapat mengetahui seperti apa isi hatinya. Serupa dengan peribahasa 'dalamnya laut dapat diukur, dalamnya hati siapa tahu'.

Baca Juga: 10 Kata-kata Mutiara Bahasa Arab tentang Kesuksesan, Pacu Semangatmu! 

3. Sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh juga 

ilustrasi orang terjatuh (unsplash.com/Felipe Souza)

لكل صارم نبوة ولكل جواد كبوة ولكل عالم هفوة

Artinya: tiap pedang yang tajam bisa meleset, tiap kuda bisa tergelincir dan tiap yang berilmu bisa salah.

Tidak ada yang sempurna, sepintar apapun orang pasti pernah melakukan kesalahan. Dalam dalam bahasa Indonesia digambarkan dengan ungkapan, 'sepandai-pandai tupai melompat, pasti akan jatuh juga'.

4. Mengairi sawah orang lain

ilustrasi pengairan sawah (pexels.com/rosa natasa)

غيري يأكل الدجاج وأنا أقح في السياج 

Artinya: berusaha sekuat tenaga, namun orang lain yang menikmati hasilnya

Seseorang yang bekerja dengan sekuat tenaga, namun orang lain justru malah yang menikmati hasilnya. Begitulah makna matsal tersebut yang mirip dengan peribahasa, 'mengairi sawah orang lain'.

5. Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian

ilustrasi orang berenang (unsplash.com/David Boca)

من الشوكة تخرج الوردة

Artinya: kebahagiaan tidak mudah didapat, karena harus melewati usaha yang sulit dan menyusahkan.

Makna matsal ini menunjukkan bahwa kebahagiaan tidak mudah untuk dicapai, kamu harus melewati berbagai rintangan untuk mendapatkannya. Senada dengan peribahasa, 'berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian'.

Baca Juga: 8 Peribahasa Sunda Ini Sadarkan Manusia agar Gak Tinggi Hati

Verified Writer

Artha Pradhika

Menulis hanya untuk menghabiskan kopi

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya