TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Ungkapan Berbahasa Jawa yang Tak Asing di Telingamu Beserta Artinya 

Ketahuilah arti dari ungkapan tersebut!

Pixabay/masbet

Bahasa Jawa merupakan salah satu bahasa dengan penutur paling banyak di Indonesia. Tidak mengherankan jika bahasa Jawa sangat lazim digunakan di kalangan masyarakat baik orang Jawa maupun non Jawa.

Penggunaan bahasa Jawa yang sudah familier di kalangan masyarakat ini menghasilkan beberapa ungkapan yang masih populer dan masih digunakan hingga saat ini. Bahkan ungkapan tersebut tidak asing di telingamu hingga detik ini. Berikut ini adalah arti dari enam ungkapan Jawa yang mungkin tidak asing di telingamu nih. Penasaran dengan ungkapan tesebut? 

1. Becik ketitik ala ketara

Pixabay/StartupStockPhotos

Ungkapan Jawa pertama yang mungkin tidak asing di telingamu yakni “becik ketitik ala ketara”. Ungkapan tersebut berupa kata bijak paling populer di Jawa yang bermakna yang baik akan tertanda (terlihat) dan yang buruk akan tampak.

Mungkin kamu pernah melihat ungkapan tersebut di film yang bernuansa Jawa seperti di film Wali Songo atau sekadar caption bijak dari teman di media sosial.

2. Aku tresna marang sliramu

Pixabay/sendywulandh

Hayo, siapa yang tidak tahu dengan ungkapan ini?. Aku yakin kamu pasti sudah sering mendengar ungkapan ini terutama di lagu yang berbahasa Jawa. “Aku tresna sliramu ” adalah ungkapan romantis dalam bahasa Jawa yang berarti aku sayang sama kamu.

Baca Juga: 7 Kata Bahasa Jawa yang Sulit Diterjemahkan dalam Bahasa Indonesia

3. Ya wis ben

Pixabay/AbsolutVision

Kamu tahu dengan YouTuber Jawa paling top asal Malang? Benar sekali, dia adalah Bayu Skak. Bayu Skak sendiri adalah seseorang yang mempopulerkan kata “ya wis ben“ yang di mana ungkapan ini menjadi judul dari film yang ia liris.

Ya wis ben sebenarnya terdiri dari dua kata yaitu “ya wis“ yang berarti ya sudah dan “ben“ yang berarti lah. Kalau digabungkan bermakna ya sudah lah.

4. Nrima ing pandum

Pixabay/Pexels

Bagi kamu yang mempunyai teman Jawa baik di dunia maya maupun nyata, kamu mungkin pernah melihat atau mendengar ungkapan “ Nrima ing pandum ” di status miliknya. Ungkapan tersebut adalah ungkapan moral dari bahasa Jawa yang berarti menerima keadaan dalam kehidupan.

5. Ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani

Pixabay/jarmoluk

Baik di SD, SMP, SMA dan bahkan di perguruan tinggi mana pun, kamu akan selalu ingat dan mendengar slogan pendidikan terpopuler hingga sekarang yaitu “ing ngarsa sung tuladha, ing madya mangun karsa, tut wuri handayani”.

Kalimat ini sering digunakan dan di populerkan untuk kalangan pendidikan guna mewujudkan pendidikan indonesia yang lebih baik. Ungkapan ini terdiri dari 3 kalimat gabungan.

Kalimat pertama yaitu ‘ing ngarsa sung tuladha’ yang berarti yang di depan memberi contoh. Kalimat kedua yaitu ‘ing madya mangun karso‘ yang berarti yang di tengah memberi dukungan atau bimbingan. Kalimat ketiga yaitu ‘tut wuri handayani ‘ yang berarti yang di belakang memberi dorongan atau mengikuti.

Baca Juga: 12 Meme Tebak Kata Bahasa Jawa Ini Dijamin Bikin Kamu Terpingkal

Verified Writer

Aryohaji Istyawan

fleur de bleau, fleur en fue

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya