TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Keahlian Terpenting yang Perlu Kamu Miliki Saat Mengerjakan Skripsi

Penting banget untuk pejuang skripsi

IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Skripsi adalah momen deg-degan dalam hidup, di mana perasaanmu akan susah untuk tenang di sepanjang semester/tahun tersebut. Itu wajar karena skripsi adalah “gong” dari masa perkuliahan, yang akan mendefinisikan kelulusanmu. Namun kamu tidak perlu khawatir selama kamu memiliki kesiapan dalam menghadapinya, terutama keahlian-keahlian yang paling dibutuhkan. Inilah tujuh keahlian terpenting yang perlu kamu miliki saat mengerjakan skripsi!

1. Perencanaan kegiatan yang matang

IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Entah kamu masih ada tanggung jawab mata kuliah lain atau fokus mengambil skripsi saja, perencanaan jadwalmu sangat penting kamu buat sebelum semester tersebut dimulai. Sebelum kamu mendapatkan penelitian yang fix, setidaknya kamu sudah perlu menjadwal gambaran besarnya, misalnya: kapan proposalmu harus sudah selesai, kapan draft skripsimu harus sudah difinalisasi dan lain sebagainya. Tanpa penjadwalan ini, kamu akan kelabakan dan hilang arah ketika menghadapinya.

2. Disiplin waktu dan jadwal

IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Kamu tidak akan benar-benar dikontrol oleh dosen pembimbingmu karena bukan cuma kamu satu-satunya mahasiswa bimbingan beliau. Kamu harus mampu memimpin dirimu sendiri dan taat pada jadwal yang sudah kamu buat sebelumnya. Terutama rencanakan juga kapan saja waktu yang bisa kamu gunakan untuk istirahat dan taati itu benar-benar.

3. Komunikasi dan negosiasi yang baik

IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Hal-hal kecil seperti mengirim chat langsung dalam satu kiriman (bukan baris demi baris) dan to the point itu perlu kamu perhatikan ketika menghubungi dosen atau narasumber. Kamu juga perlu belajar mengetahui cara komunikasi efektif, etika pembukaan/penutupan/negosiasi yang baik dan penerapan komunikasi dua arah yang baik agar hubunganmu dengan dosenmu tetap baik. Hal sederhananya, tanyakan dosenmu apa fasilitas komunikasi yang paling beliau sukai dan aktif. Jika beliau menyatakan e-mail, maka turuti itu, kecuali kondisi darurat yang memerlukan komunikasi via fasilitas lain.

4. Fleksibilitas rencana cadangan

IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Ada kalanya kamu perlu mengubah narasumber, objek amatan, metode penelitian, alat yang digunakan atau sekadar jadwalmu ditunda karena ada halangan tertentu. Misalnya ketika dosenmu tiba-tiba membatalkan janji karena harus bertugas di luar kota, kamu harus segera memikirkan rencana cadangan yang membuatmu harus ada progress apapun di hari itu. Jangan mutung hanya karena sesuatu tidak sesuai dengan rencana, waktu terus berjalan lho.

5. Kemampuan untuk tidak menuruti dan tidak tergantung pada mood

IDN Times/Bayu D. Wicaksono

“Lagi gak mood!” adalah kalimat yang dilarang keras untuk kamu ucapkan. Kalau kamu harus selalu menuruti mood yang baik untuk mengerjakan skripsimu, maka skripsimu akan susah selesai. Mood itu tidak ditunggu kedatangannya, tapi kamulah yang bisa menciptakan mood itu. Jadi, jangan sampai kamu diperbudak keadaan yang mengacaukan moodmu, tapi kamulah yang harus menjadi penguasa perasaanmu sendiri.

6. Pengaturan keseimbangan antara kehidupan dan skripsi

IDN Times/Bayu D. Wicaksono

Istirahat, makan, minum dan olahraga yang cukup itu butuh untuk menjaga kesehatanmu. kalau kamu sudah jatuh sakit, maka jadwal yang sudah kamu buat akan kacau semua. Kamu juga perlu tetap menyempatkan waktu untuk refreshing, karena kesehatan mentalmu juga perlu dijaga. Meskipun skripsi adalah prioritasmu, kamu tetap perlu membiasakan diri hidup seimbang, ini berguna untuk kehidupanmu ke depannya.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya