TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Cara Membantu Anak Melewati Transisi ke Sekolah Baru, Beri Dukungan!

Pindah ke sekolah baru bisa menjadi hal yang sulit bagi anak

ilustrasi anak menggendong tas (pexels.com/Max Fischer)

Seperti masa transisi lainnya, perpindahan bisa menjadi hal yang sulit bagi anak-anak, terutama jika mereka pindah ke sekolah baru. Dikutip Verywell Family, penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang sering berpindah-pindah memiliki tingkat risiko prestasi akademis yang buruk, mengalami masalah perilaku, masalah sosial, hingga rendahnya harga diri.

Karena anak-anak berkembang dalam hal yang dapat diprediksi, ketika sesuatu terjadi di luar kendali, mereka mungkin akan merasa tidak aman, cemas, dan takut. Pindah ke sekolah baru di tengah tahun ajaran, mengharuskan anak untuk memulai dari awal, seperti menjalin hubungan baru dengan teman-teman sekelas, guru, serta beradaptasi dengan sistem pembelajaran dan lingkungan di sekolah barunya.

Meskipun masa transisi ke sekolah baru mungkin menjadi hal yang sulit bagi sebagian anak, namun orangtua dapat meringankan beban transisi mereka agar dapat berjalan lebih mudah. Ini dia lima cara membantu anak melewati transisi ke sekolah barunya.

1. Akui perasaan anak

ilustrasi anak sedih (pexels.com/Kindel Media)

Pindah ke sekolah baru mungkin terasa menakutkan bagi sebagian anak. Jika anak kamu mengalami hal serupa, maka penting untuk bersikap terbuka dan mau mendengarkan apa yang dikatakan olehnya.

Jangan coba-coba mengabaikan ketakutan mereka. Sebab, hal itu sama saja membuka jalan emosi negatif terus berkembang. Sebaliknya, dekati anak kamu dan dengarkan kekhawatirannya. Validasi apa yang mereka rasakan, kemudian bersama-sama mencari solusi terbaik untuk mengatasi masalah tersebut.

“Jika anak kamu kesulitan untuk menyesuaikan diri, bicaralah dengannya dan lihat apa yang mungkin menghalanginya. Tanyakan apa yang mereka suka dan tidak suka tentang sekolah barunya,” saran Sandra Calzadilla, LMHC, selaku konselor kesehatan mental berlisensi, dikutip Verywell Family.

“Kemudian, lihat apakah kamu bisa membantu mereka fokus pada hal positif atau bertukar pikiran tentang cara mengatasi hal negatif,” pungkasnya.

2. Jelaskan alasan mengapa anak harus pindah sekolah

ilustrasi anak ngambek (pexels.com/Ketut Subiyanto)

Keterbukaan dan kejujuran merupakan aspek penting dalam segala hal. Tak terkecuali ketika kamu memutuskan untuk memindahkan anak kamu ke sekolah barunya. Beri penjelasan kepada mereka tentang alasan mereka harus pindah. Entah itu karena perceraian, pekerjaan, atau hal lain. Anak-anak perlu mengetahui alasan sebenarnya dari perpindahan tersebut.

Mereka mungkin belum sepenuhnya memahami alasan yang kamu sampaikan, namun penting diingat bahwa anak-anak juga memiliki kemampuan untuk menangkap persepsi orang dewasa dalam kehidupan mereka. Dengan kata lain, anak-anak bisa merasakan kegugupan atau kekhawatiranmu saat kamu menjelaskan alasan kepada mereka.

“Meskipun melakukan percakapan dengan anak mungkin terasa sulit, tapi membicarakannya dapat memberi kamu gambaran lebih baik tentang bagaimana anak kamu menyesuaikan diri dengan lingkungan baru, sekaligus memberikan ruang untuk memproses transisi secara terbuka,” jelas Regine Galanti, selaku spesialis kecemasan anak dan direktur Long Island Behavioral Psychology di New York, dikutip US.News.

3. Ajari anak untuk mengucapkan kalimat perpisahan

ilustrasi siswa memberi apel kepada gurunya (pexels.com/RDNE Stock project)

Mengucapkan kalimat perpisahan memang tidak mudah, namun lebih sulit lagi jika pergi tanpa pamit pada semua hal yang kamu ketahui dan sukai di tempat ini. Sebaiknya, rencanakan waktu bersama anak untuk mengucapkan selamat tinggal kepada teman-teman sekelas mereka, kepala sekolah, dan guru-gurunya. Hanya karena anakmu akan berada di sekolah baru bukan berarti sekolah yang lama tidak lagi berarti.

Di sisi lain, membantu anak untuk tetap terhubung dengan teman sekelasnya, seperti membuat jadwal reuni atau merencanakan hari untuk melakukan panggilan video dapat memberitahu mereka bahwa berada di tempat lain bukan berarti tidak bisa bertemu lagi dengan kawan-kawan lama. Hal ini juga bisa membuat anak merasa lebih tenang.

Baca Juga: 7 Dampak Negatif Jika Sering Bentak Anak, Jadi Ansos

4. Ajak anak berkeliling di sekolah barunya sebelum kelas dimulai

ilustrasi mengantar anak-anak ke sekolah (pexels.com/pvproductions)

Ketika anak pindah ke sekolah baru, mungkin ada beberapa sistem pembelajaran yang berbeda. Oleh karena itu, untuk membantu anak supaya tidak kaget dengan proses belajar mengajar di sekolah barunya, pastikan bahwa kamu mendiskusikan terlebih dahulu tentang apa yang akan mereka pelajari.

“Bertemu dengan guru baru mereka sebelumnya juga dapat membantu memberikan mereka kepastian pada hari-hari dan minggu-minggu pertama mereka di sekolah baru,” kata Calzadilla.

Di sisi lain, berkeliling sekolah baru sebelum proses belajar mengajar dimulai dapat membantu mengurangi kecemasan pada anak. Ini juga merupakan kesempatan bagus supaya anak merasa lebih percaya diri di hari pertama sekolah.

Verified Writer

Delvi Ayuning

Menulis bukan sekadar menuangkan kata-kata lewat tulisan, tapi lebih dari itu.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya