TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Fakta Tentang Hari Guru Nasional, Yakin Kamu Sudah Tahu?

Mendidik tanpa kenal lelah

Ilustrasi guru (unsplash.com/thutra0803)

Tepat pada 25 November, negara Indonesia memperingati Hari Guru Nasional. Meski bukan merupakan hari libur nasional, hari Guru Nasional tidak boleh kita lewatkan, termasuk melihat sejarah awal mula tercetusnya hari Guru Nasional.

Seperti apa sih awal mula lahirnya Hari Guru Nasional? IDN Times telah merangkum beberapa fakta khusus untuk kamu.

1. Berawal dari perjuangan guru zaman Hindia Belanda

Ilustrasi pengajar (Pexels.com/ICSA)

Semangat kebangsaan tak hanya dimiliki oleh para pejuang yang memegang senjata ketika masa penjajahan. Kaum guru pun punya rasa cinta tanah air agar Indonesia terbebas dari belenggu penjajah. Atas dasar itulah organisasi perjuangan para guru dibentuk. Ketika itu namanya masih Persatuan Guru Hindia Belanda (PGHB).

Sesuai namanya, persatuan guru ini dibentuk ketika masa penjajahan Belanda tepatnya pada 1912. Organisasi ini bersifat unitaristik yang tidak membedakan status, gelar golongan bahkan gender. Anggotanya pun terdiri dari Guru Bantu, Guru Desa, Kepala serta Penilik Sekolah. 

2. Mengagetkan pemerintah kolonial Belanda, vakum di masa pendudukan Jepang

Ilustrasi guru (Pixabay.com/sasint)

Setelah berhasil memperjuangkan kesetaraan hak dan posisi dengan pihak Belanda dengan keberhasilan guru Indonesia menjadi kepala sekolah di HIS, perjuangan guru pun semakin berkobar. Puncaknya pada 1932, nama PGHB pun berubah menjadi Persatuan Guru Indonesia (PGI). Perubahan ini sontak menimbulkan kekagetan dari pihak Belanda.

Belanda merasa penggunaan kata "Indonesia" mencerminkan semangat kebangsaan. Kondisi semacam ini tentu tidak disukai oleh Belanda sebagai penjajah. Sebaliknya, bagi para guru kata "Indonesia" menggambarkan gelora perjuangan mereka membuka jalan ke arah kemerdekaan.

Namun, cerita itu sedikit ternoda. Saat penjajahan Jepang segala aktivitas organisasi dilarang. Setali tiga uang, sekolah pun ditutup pada masa itu. Praktis, kegiatan PGI pun berhenti.

Baca Juga: Tanpa Tanda Jasa, Ini 5 Peran Guru yang Harus Diapresiasi Dalam Hidup

3. Mengadakan kongres pertama kali pasca proklamasi

Logo Persatuan Guru Republik Indonesia (pgri.or.id)

Setelah vakum tanpa adanya aktivitas di masa penjajahan Jepang, Persatuan Guru Indonesia pun mendapat secercah harapan untuk kembali hidup pasca proklamasi kemerdekaan. Pada 24-25 November 2018, PGI melakukan Kongres Guru Indonesia di Surakarta. Dalam kongres tersebut ada beberapa hal yang disepakati.

Organisasi atau kelompok guru yang masih didasarkan pada aspek perbedaan golongan, tamatan, lingkungan daerah bahkan ras dihapus. Mereka nantinya tergabung dalam satu organisasi yang sama tanpa memperhatikan aspek yang membedakan satu sama lain. Untuk itulah, tepat pada tanggal 25 November 1945 Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) resmi berdiri.

Berdirinya PGRI ini bertepatan dengan seratus hari pasca proklamasi kemerdekaan Indonesia. Ini juga sekaligus menjadi cikal bakal awal mula hari Guru Nasional.

4. Sah dirayakan setelah ditetapkan berdasar Keputusan Presiden

Ilustrasi pengesahan (Pixabay.com/Free-Photos)

Pengabdian guru yang begitu luar biasa kepada masyarakat mendapatkan apresiasi oleh pemerintah Indonesia. Jasa guru dalam mendidik dan mencerdaskan bangsa inilah yang membuat pemerintah Indonesia menetapkan tanggal berdirinya PGRI sebagai hari Guru Nasional. Penetapan hari Guru Nasional ini berdasar pada Keputusan Presiden Nomor 78 tahun 1994. 

Baca Juga: 5 Alasan Menjadi Guru TK adalah Hal yang Mulia

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya