TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ramadan atau Ramadhan, Mana Penulisan yang Benar?

Begini penulisan yang benar

Ilustrasi Ibadah umat Islam (Unsplash.com/Rumman Amin)

Terdapat beberapa kata dalam Bahasa Indonesia yang diserap dari bahasa asing. Sejumlah kata atau istilah dalam agama Islam diambil dari bahasa Arab, sehingga penulisan atau pelafalannya terkadang berbeda.

Sama halnya dengan kata ramadan atau ramadhan, kira-kira seperti apakah penulisan yang tepat? Simak dalam artikel ini untuk mengetahui penulisan yang benar!

1. Ramadan atau Ramadhan, mana yang sesuai KBBI?

Ilustrasi masjid. (pixabay.com/shamsherniazi)

Bulan ke-9 dalam tahun Hijriyah menjadi waktu bagi umat Muslim berpuasa. Merujuk pada KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia), penulisan yang tepat adalah Ramadan, bukan ramadhan, romadhon, ramadhon, atau yang lainnya.

Jika mengikuti KBBI, penulisan kata ramadan tanpa adanya tambahan huruf h seperti pelafalannya karena merujuk pada aturan kata serapan bahasa asing. Oleh karenanya, ramadan ditulis tanpa huruf h atau penggunaan huruf o.

Baca Juga: 10 Cara Menahan Lapar saat Puasa Ramadan, Pasti Kuat!

2. Arti kata ramadan

Ilustrasi Belajar Bahasa Arab (pixabay.com/Tanim Mahbub)

Ramadan diambil dari kata ramaidla yang artinya panas, sebagaimana dikutip dari laman resmi NU Online. Para ulama berpendapat kata panas berarti membakar atau menghapus. Istilah tersebut merujuk pada membakar atau menghapus dosa.

Bulan Ramadan menjadi periode yang sangat istimewa bagi umat Islam dan ajang untuk menghapus dosa. Pada bulan ini, seluruh umat Muslim menjalankan ibadah puasa, sehingga dosa yang ada dihilangkan atau dihapuskan. 

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya