TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Buku Antologi Cerpen dari Penulis Asia, Ada Favoritmu?

Pilih dengan cermat, karena buku tak lagi murah

Dead-End Memories karya Banana Yoshimoto (instagram.com/counterpointpress)

Sedang mengalami reading slump alias fase malas baca buku? Mungkin kamu bisa mencoba mengulik judul baru dari penulis favoritmu. Coba juga kategori yang lebih spesifik, misalnya, antologi cerpen. Kamu bisa dapat banyak varian cerita dari penulis kesukaanmu cukup dengan membeli satu buku saja. 

Ini bisa jadi cara menghemat pengeluaran mengingat harga buku terus naik dengan adanya inflasi. Guna memampatkan waktu, kamu juga bisa pakai lima rekomendasi berikut untuk menentukan buku yang akan dibeli. Mari mulai dari penulis Asia dulu, yuk! 

1. Life Ceremony (Sayaka Murata)

Life Ceremony (instagram.com/groveatlantic)

Kalau kamu menikmati novel-novel Sayaka Murata, coba juga buku terbarunya yang berjudul Life Ceremony. Beda dari buku-bukunya terdahulu, Life Ceremony merupakan kumpulan cerita pendek. Seperti biasa, Murata identik dengan karakter-karakter quirky, elemen surealis, dan tentunya tetap bermuatan kritik sosial.

Ada total 12 cerpen di dalamnya dengan tema beragam, mulai dari relationship sampai ketahanan pangan. Selain untuk penggemarnnya, pembaca yang belum familier dengan Murata juga bisa menjadikannya sebagai media berkenalan dengan gaya kepenulisan sang pengarang. 

Baca Juga: 5 Rekomendasi Buku Self Love, Supaya Bisa Mencintai Diri Sendiri!

2. Miss Kim Knows and Other Stories (Cho Nam Joo)

Miss Kim and Other Stories (simonandschuster.co.uk)

Kamu penggemar novel Kim Jiyoung, Born 1982? Kabar baik, nih, karena sang penulis, Cho Nam Joo, akhirnya merilis karya baru. Kali ini dalam bentuk kumpulan cerpen berjudul Miss Kim Knows and Other Stories. 

Masih mengangkat tema perjuangan hidup perempuan di tengah masyarakat patriarki Korea, kamu akan disuguhi 8 cerita dari 8 karakter perempuan. Usia mereka pun bervariasi, mulai anak 10 tahun sampai lansia 80 tahun.

Sejauh ini, buku tersebut masih dijual dalam bentuk elektronik. Biasanya lebih murah dibanding versi cetak. 

3. Dead-End Memories: Stories (Banana Yoshimoto)

Dead-End Memories (instagram.com/counterpointpress)

Antologi cerpen Banana Yoshimoto bisa jadi opsi. Judulnya Dead-End Memories yang terdiri dari 5 cerita berbeda. Semuanya berkutat pada isu kehilangan dan manajemen rasa kecewa.

Ada satu perempuan yang diselingkuhi tunangannya sendiri, seorang pelayan restoran yang berkawan dengan hantu pasangan lansia, dan pegawai kantoran yang jadi korban pelecehan seksual. Buku ini pertama terbit pada 2003 dalam bahasa Jepang dan baru diterjemahkan dalam bahasa Inggris 2022 lalu.

4. Cursed Bunny (Bora Chung)

Cursed Bunny (instagram.com/honford_star)

Buat penikmat cerita horor dan penyuka karakter unhinged women, buku kumpulan cerpen dari Bora Chung berjudul Cursed Bunny layak dipertimbangkan. Ceritanya tentu bukan tipe yang menentramkan hati, sebaliknya ia akan menghantuimu bahkan setelah membaca satu cerita. 

Cerpen-cerpen Chung juga kaya komentar sosial dan psikologi. Kamu bisa belajar banyak tentang tatanan sosial Korsel sekaligus mempelajari beberapa istilah tentang kesehatan mental. Istilah bahasa inggrisnya page turner, bikin pembacanya ingin terus membalik halaman saking serunya. 

Baca Juga: 5 Buku dari Penulis Indonesia untuk Perempuan Modern: Jadi Lebih Baik

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya