TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

9 Rekomendasi Buku Bacaan Timothée Chalamet, Banyak Literatur Klasik 

Penggemar karya Fyodor Dostoevsky, nih!

buku rekomendasi Timothee Chalamet (instagram.com/thelostlibrary)

Siapa yang tak kenal Timothée Chalamet? Sejak beberapa tahun lalu, namanya terus disebut di berbagai proyek film besar dan sukses. Mulai dari Call Me By Your Name, Little Women, The French Dispatch, hingga yang terbaru film sci-fi legendaris, Dune.

Di tengah kesibukannya sebagai pemain film, Timothée masih sempat membaca buku, lho. Ia sering membagikan judul-judul buku yang dibacanya melalui media sosialnya.

Apa saja buku yang direkomendasikan aktor muda berbakat ini? Langsung gulir ke bawah untuk cek daftarnya, ya!

1. Crime and Punishment 

Crime and Punishment oleh Fyodor Dostoyevsky (instagram.com/giselle.reads)

Crime and Punishment adalah novel klasik tentang pemuda putus asa bernama Raskolnikov yang dihukum setelah melakukan pembunuhan acak. Novel ini mengulas pergolakan batin sang lakon yang  dihinggapi rasa bangga, namun juga rasa bersalah. 

Ini bukan satu-satunya novel Fyodor Dostoyevsky yang dibaca Timothée. Bisa dibilang ia salah satu penggemar berat penulis asal Rusia tersebut, lho.

2. Notes From Underground & Other Stories

Notes from Underground oleh Fyodor Dostoyevsky (instagram.com/tb.chepolita)

Novel Dostoyevsky lainnya yang direkomendasikan Timothée adalah Notes From Underground & Other Stories. Dostoyevsky tidak memberi nama narator di novel ini, ia hanya digambarkan sebagai seorang laki-laki yang pernah bekerja untuk kantor pemerintahan.

Memilih keluar dari pekerjaannya dan hidup menyendiri, ia kemudian merasakan sendiri rasanya menjadi orang-orang menempati hierarki terendah di masyarakat. Pencinta kisah dengan sentuhan sosial dan politik wajib membaca ini, nih.

3. The Idiot 

The Idiot oleh Fyodor Dostoyevsky (instagram.com/gabrielcanwrite)

Masih dari Dostoyevsky, The Idiot mengisahkan Pangeran Myshkin yang baru kembali ke Saint Petersburg dari sebuah sanatorium di Swiss. Ia didiagnosa mengidap epilepsi dan gangguan kecerdasan.

Di Rusia ia berjibaku dengan sistem yang korup, pembagian kelas sosial, dan bahkan cinta segitiga. Novel ini merupakan eksplorasi psikologis dan filosofis yang dijalin dari kehidupan Myshkin serta pertemuan dengan orang-orang di sekitarnya. 

Baca Juga: 6 Novel Eksperimental Terbaik untuk Asah Keterampilan Menelaah Bacaan

4. The Brothers Karamazov

The Brother Karamazov oleh Fyodor Dostoyevsky (instagram.com/thesandrapages)

Lewat The Brothers Karamazov, Dostoyevsky mengangkat polemik Fyodor Karamazov dan ketiga putranya dalam sebuah kasus pembunuhan. Ketiganya punya alibi sendiri untuk membela diri.

Novel ini disusun Dostoyevsky dengan hasil hampir 800 halaman, lho. Dengan cerita yang menarik, novel ini dinilai sebagai novel terbaik penulis Rusia tersebut. 

5. Their Eyes Were Watching God

Their Eyes Were Watching God oleh Zora Neale Hurston (instagram.com/teamsbooks)

Novel klasik lainnya yang dibaca Timothée Chalamet adalah Their Eyes Were Watching God karya Zora Neale Hurston. Ia mengambil lakon seorang perempuan kulit hitam bernama Janie Crawford.

Janie dikisahkan hidup di 1930an. Digambarkan sebagai perempuan yang tegas dan mandiri, Janie harus melalui berbagai rintangan, bahkan tiga kali pernikahan untuk menemukan jati diri dan keberanian. 

6. Dune

Dune oleh Frank Herbert (instagram.com/alittlebiblio)

Sebelum membintangi sebuah film, sudah jadi kebiasaan buat Timothée untuk membekali diri dengan sebanyak-banyaknya informasi tentang jalan cerita dan karakter yang bakal ia perankan. Termasuk Dune yang diadaptasi dari novel berjudul sama karya Frank Herbert. 

Lakon novel ini adalah Paul Atreides, pemuda yang hidup di sebuah wilayah tandus dan hanya punya beberapa sumber daya berharga tersisa. Kelangkaan sumber daya membuat siapa pun harus bertaruh nyawa untuk mendapatkannya. 

7. The House of Mirth

The House of Mirth oleh Edith Wharton (instagram.com/arinareads)

Berlakonkan Lily Bart, seorang perempuan pewaris kekayaan keluarganya dan biasa hidup bergelimpang harta. Ibunya tak pernah mengajarinya bekerja, sejak kecil ia didoktrin untuk mencari laki-laki kaya raya untuk dinikahi.

Saat usianya menginjak 30, ia baru sadar bahwa ia membutuhkan suami yang memungkinkannya mempertahankan strata sosial dan ekonomi tinggi miliknya. Namun, meski banyak pelamar yang tertarik. Ada saja yang membuat Lily tak jadi menikah.

8. 1984

1984 oleh George Orwell (instagram.com/lillian_delphi)

Novel klasik Karya Orwell ini menjadi wadah baginya untuk mencoba melakukan kritik pada sistem otoritarianisme. Di masa novel ini ditulis, sistem tersebut menjadi sebuah tren dalam konstelasi politik dunia.

Lewat dunia dan karakter-karakter fiktif ciptaannya, Orwell berhasil menyusun esai tentang bahayanya kontrol berlebih yang diberikan pada satu kelompok tertentu. Wah, keren banget, ya!

Baca Juga: 8 Rekomendasi Buku Self Improvement Asal Korea Selatan

Verified Writer

Dwi Ayu Silawati

Pembaca, netizen, penulis

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya