3 Alasan yang Mendasari Demam Novel Jepang, Kian Mengglobal
Penerbitan novel Jepang versi terjemahan naik
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Beberapa tahun belakangan, novel-novel Jepang berhamburan di toko buku. Baik yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris maupun bahasa Indonesia. Sepertinya penerbit mulai melirik bahkan merasakan sendiri potensi komersial dari penerjemahan sastra Jepang.
Nama-nama seperti Kanae Minato, Banana Yoshimoto, Sayaka Murata, dan Mieko Kawakami mulai menyalip popularitas Haruki Murakami. Apa yang membuat novel-novel Jepang begitu diminati di level global? Ada setidaknya tiga faktor yang bisa menjawabnya.
1. Budaya dan aturan rigid Jepang jadi ciri khas yang menarik untuk dijelajahi
Jepang jadi latar yang menarik dan baru karena menawarkan seperangkat kultur yang berbeda dari negara-negara lain. Ada aturan, norma, dan adat tertentu yang bikin novel Jepang punya kekhasannya sendiri. Terkadang itu semua jadi sesuatu yang menarik untuk diulik atau dijelajah lebih jauh. Baik dilihat dari sisi yang bersinergi atau justru berseberangan.
Kultur Jepang sendiri lebih sering terekspos lewat manga dan anime, ketimbang novelnya. Dengan makin giatnya penerjemahan sastra Jepang, penikmat novel jadi punya media berkenalan dengan keunikan dan kekhasan budaya Jepang. Sesuatu yang sebelumnya mungkin mereka lewatkan karena tak tertarik dengan representasi kultural yang ditawarkan manga dan anime.
Baca Juga: 5 Rekomendasi Novel Jepang yang Best Seller, Menghangatkan Hati
Baca Juga: 5 Konsep yang Disenggol Novel Satire Jepang 'Convenience Store Woman'
IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.