TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Indonesia Virtual Taiwan Higher Education Fair 2020 Cetak Rekor Baru

Jumlah peserta lebih banyak dan diharapkan raih manfaat

Para perwakilan kampus-kampus di Taiwan berfoto bersama setelah pembukaan acara Indonesia Virtual Taiwan Higher Education Fair 2020. Divisi Pendidikan Taiwan Economic and Trade Office in Indonesia (TETO Indonesia) dan Asia University, Taiwan, bersama-sama menyelenggarakan Indonesia Virtual Taiwan Higher Education Fair 2020. Pameran kali ini diikuti oleh 41 perguruan tinggi Taiwan dan diharapkan dapat menarik 30.000 mahasiswa Indonesia ke pameran tersebut. (Sumber: TETO Indonesia, 21 November 2020)

Internasionalisasi pendidikan tinggi di Taiwan adalah kebijakan yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan Taiwan. Namun karena efek pandemik Covid-19 tahun ini, semua universitas dan perguruan tinggi di Taiwan tidak dapat melakukan perjalanan ke luar negeri untuk mengadakan pameran pendidikan rutin tahunan, serta mengadakan pertukaran pelajar dengan universitas di seluruh dunia. 

Melalui sinergi yang dilakukan antara Divisi Pendidikan Taiwan Economic and Trade Office (TETO) di Indonesia dengan Asia University di Taiwan, Taiwan sukses menyelenggarakan pameran pendidikan Taiwan untuk kali pertama secara daring bagi pelajar Indonesia di bulan Juni yang lalu. 

Berangkat dari kesuksesan penyelenggaraan event ini dan pengakuan dari semua lapisan masyarakat, pemerintah Taiwan kembali mengadakan Indonesia Virtual Taiwan Higher Education Fair 2020 yang kedua di tahun ini yang digelar pada sabtu, 21 November 2020 dengan jumlah peserta aktif mencapai 9.700 orang dan ditonton oleh lebih dari 30.000 kali di kanal YouTube.

1. Sekitar 38 universitas di Taiwan sudah masuk dalam peringkat universitas dunia

Dok. TETO Indonesia

Dalam pidato pembukaannya, Wakil Menteri Pendidikan Taiwan, Mon-Chi Lio, mengutarakan bahwa ada 38 universitas Taiwan yang baru-baru ini masuk dalam peringkat universitas dunia.  Bahkan ada 12 universitas Taiwan yang masuk dalam peringkat 500 besar QS World University Ranking. Ini merupakan suatu indikator bahwa prestasi pendidikan tinggi di Taiwan telah diakui secara global. 

Di bawah Kebijakan Baru ke Arah Selatan (New Southbound Policy), selama hampir tiga tahun terakhir Taiwan memberikan subsidi beasiswa kepada 152 dosen dari Indonesia untuk melanjutkan studi S2 dan S3 di Taiwan. Selain itu, Mon-Chi Lio juga menyebutkan bahwa jumlah siswa Indonesia yang menerima beasiswa Taiwan bertambah menjadi 37 orang. 

Pemerintah Taiwan juga konsisten menyediakan beasiswa untuk studi Bahasa Mandarin di Taiwan melalui program Huayu Enrichment Scholarship. Dengan banyaknya dukungan beasiswa untuk studi ke Taiwan, diharapkan pelajar Indonesia yang studi lanjut ke Taiwan akan terus bertambah secara bertahap setiap tahunnya.

Duta Besar John Chen, Representatif dari TETO di Indonesia, juga menyatakan dalam pidato pembukaannya bahwa hubungan antara Taiwan dan Indonesia telah terbina sangat baik dalam beberapa tahun terakhir dan promosi Studi di Taiwan menjadi salah satu agenda utamanya.

2. Jumlah pelajar Indonesia yang studi lanjut di Taiwan meningkat secara signifikan setiap tahun

Dok. TETO Indonesia

Berdasarkan data dari Kementerian Pendidikan Taiwan, jumlah pelajar Indonesia yang studi lanjut di Taiwan meningkat secara signifikan setiap tahunnya, bahkan mencapai 13.907 pada tahun 2019. Beberapa di antaranya adalah penerima beasiswa Program Kerja Sama Internasional Industri-Akademik 2+i (program kuliah magang), yaitu program kerja sama bilateral antara Pemerintah Taiwan dan Indonesia dalam bidang Pendidikan. 

Dalam program Kerja Sama Internasional Industri-Akademik 2+i hampir 300 pelajar lulusan D3 dari berbagai Politeknik di Indonesia studi lanjut di Taiwan selama 2 tahun. Mereka mendapatkan fasilitas kursus Bahasa Mandarin dan program magang di industri atau perusahaan di Taiwan, hingga mendapatkan gelar S1 di Taiwan. 

Jadi, tidak hanya keahlian profesional saja yang bisa ditingkatkan oleh peserta program 2+i, tetapi juga menambah pengalaman berkarier. 

Program 2+i ini sangat populer di kalangan pelajar D3 Indonesia, terlihat dari meningkatnya pertanyaan yang masuk dan rasa ingin tahu mereka yang tinggi tentang program ini. Melalui berbagai program beasiswa dan kerja sama bilateral, diharapkan hasil dari kerja sama antara Taiwan dan Indonesia dapat semakin meningkat.

Rektor Asia University, Jeffrei J.P. Tsai dalam sambutannya berharap agar pameran pendidikan Taiwan secara daring ini bisa berjalan sukses. Hingga saat ini, Taiwan memiliki 3 pusat informasi pendidikan Taiwan/Taiwan Education Center (TEC) di Indonesia, yang masing-masing berlokasi di Universitas Negeri Jakarta, Universitas Airlangga dan Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya