Mendikbud: Tiga Dampak Utama dari PJJ Berkepanjangan bagi Siswa
Memicu adanya dampak negatif dan permanen
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Jakarta, IDN Times – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, memikirkan dampak yang terjadi jika pembelajaran jarak jauh (PJJ) terus dilakukan. Melihat dari berbagai riset yang dilakukan terkait pendidikan dalam situasi bencana, PJJ juga memberikan efek yang sangat berpengaruh bagi seluruh insan pendidikan, khususnya siswa.
“Satu poin yang sangat penting untuk dimengerti, bahwa dari semua riset yang telah dilakukan di situasi-situasi bencana lainnya, di mana sekolah itu tidak bisa melakukan pembelajaran tatap muka. Bahwa efek dari pada memberlakukan pembelajaran jarak jauh secara berkepanjangan, itu bagi siswa adalah efek yang bisa sangat negatif dan permanen,” tutur Mendikbud dalam video di akun YouTube KEMENDIKBUD RI berjudul ‘Pengumuman Penyesuaian Kebijakan Pembelajaran di Masa Pandemi Covid-19’, Jumat (7/8).
Baca Juga: Nadiem: Belum Ada Tolak Ukur Kesuksesan PJJ Selama Pandemik COVID-19
1. Tiga dampak utama dari PJJ yang berkepanjangan
Dalam video berdurasi 1 jam 32 menit tersebut, pemerintah melakukan penyesuaian keputusan bersama empat menteri terkait pelaksanaan pembelajaran di zona selain merah dan oranye, yakni di zona kuning dan hijau, untuk dapat melaksanakan pembelajaran tatap muka dengan penerapan protokol kesehatan yang sangat ketat.
Dalam pemaparannya, Mas Menteri mengatakan, ada tiga dampak utama dari pembelajaran jarak jauh yang berkepanjangan, yakni ancaman putus sekolah, penurunan capaian belajar serta kekerasan pada anak, dan risiko eksternal.
Baca Juga: Kisah Pilu Anak Panti Asuhan Bandar Lampung Antre Pinjam HP demi PJJ