Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
Siapa yang tak mengenal Finlandia? Negara dengan sistem pendidikan terbaik meski tak memberikan PR dan hanya di sekolah selama 3-4 jam saja. Sudah sejak lama Finlandia juga tidak menerapkan Ujian Nasional (UN). Tak hanya itu, kesuksesan Finlandia juga berkibar dalam hal pemberantasan bullying di sekolah, semuanya berkat penerapan program KiVa.
Apa itu KiVa?
KiVa adalah sebuah program anti bullying berbasis sekolah yang inovatif dan telah dikembangkan dengan menggunakan penelitian mutakhir terhadap intimidasi dan mekanismenya. KiVa berbentuk sebuah sistem yang secara keseluruhan melibatkan guru, murid, dan orang tua.
Orang tua dilibatkan dengan cara memberi mereka informasi mengenai KiVa sejak pertama kali anaknya masuk sekolah
Baca Juga: [OPINI] Stop Bullying, Hargai Martabat Sesama Manusia
Sudah diteliti selama 20 tahun, KiVa terbukti efektif.
KiVa dikembangkan di Universitas Turku, Finlandia, dengan dana dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Finlandia. Pengembangnya adalah pakar yang telah mempelajari fenomena bullying dan mekanismenya selama beberapa dekade. Tim ini dipimpin oleh Profesor Christina Salmivalli dan seorang peneliti bernama Elisa Poskiparta.
Prinsip KiVa adalah pencegahan bullying dengan penanaman karakter pada anak didik dengan membentuk norma kelompok serta pembangunan kapasitas anak untuk tidak mengintimidasi serta melakukan bullying. Anak-anak diajarkan rasa tanggung-jawab dan empati melalui sistem KiVa.
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Seperti apa bentuknya hingga bisa berhasil mengatasi bullying?
KiVa mencakup sejumlah materi yang luas untuk guru, siswa dan orang tua. Bentuknya bermacam-macam, bisa berupa video, game online, survei, poster, dan buku panduan untuk orang tua. KiVa merupakan program yang sangat interaktif dan mudah sekali diadopsi.
Beberapa negara bahkan mengirim gurunya untuk dilatih program KiVa secara khusus di Finlandia untuk kemudian diterapkan di negaranya.
Baca Juga: Verbal Bullying: Bullying yang Paling Sulit Dideteksi, Namun Paling Dekat dan Ada di Sekitar Kita
