Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow
WhatsApp Channel &
Google News
IPK memang bukan segalanya, tapi tidak ada salahnya jika kamu ada kemauan memiliki IPK yang tinggi. Untuk pendaftaran beasiswa, biasanya penyedia memberlakukan standar tinggi dalam IPK.
Apalagi beasiswa ke luar negeri, seperti salah satu beasiswa dari Universitas Oxford. Untuk masuk program pascasarjana dengan beasiswa, mereka mematok IPK di atas 3,70 pada skala 4,00. Jangan sampai kamu menyesal.
Di awal kuliah kamu menganggap bahwa IPK tidak penting, tapi coba lihat nanti ketika kelulusan. Biar kamu gak menyesal, coba 9 tips sederhana ini sebelum masuk ke perkuliahan.
1. Tingkatkan IPK-mu pada dua atau tiga semester awal
Biasanya pada beberapa semester awal, kamu akan dapat banyak sekali mata kuliah. Itulah kesempatan kamu untuk meningkatkan IPK-mu. Nilaimu di semester awal nantinya bisa menopang untuk semester selanjutnya.
Kalau nilaimu dari awal sudah rendah, kamu akan kesulitan untuk mengejar ketertinggalan. Tapi bukan berarti jika di awal dapat nilai tinggi, kamu lantas santai-santai di semester selanjutnya. Kamu harus bisa mempertahankan dan terus tingkatkan.
2. Aktiflah di kelas
Sudah sangat jelas jika mahasiswa yang aktif di kelas biasanya jadi perhatian dosen. Tapi jangan asal aktif, kamu juga harus pandai berargumen. Jangan asal ngomong, kamu harus punya landasan kuat ketika kamu berbicara. Biasanya dosen akan memberikan nilai plus bagi mahasiswa yang aktif.
3. Jangan pernah meremehkan ujian akhir
Jangan asal datang ke ruang ujian, kerjakan lalu lupakan. Kamu perlu berhati-hati pada dosen yang kamu anggap sepele. Biasanya beliau akan benar-benar membaca dan menilai ujianmu.
Kamu tidak bisa asal menebak, yang harus kamu lakukan adalah yang terbaik. Tidak ada salahnya kan belajar dan melakukan sesuatu dengan sepenuh hati? Gak ada yang sia-sia kok.
4. Amati kontrak belajar
Kontrak belajar biasanya ditampilkan di awal pertemuan. Di sana ada persentase nilai yang akan diberikan pada masing-masing komponen perkuliahan. Kamu harus cermat, dan perlu berusaha ekstra pada komponen yang paling tinggi persentasenya.
Misalnya persentase di ujian akhir paling tinggi, berarti kamu harus belajar keras untuk ujian akhir. Tapi tetap komponen lainnya harus seimbang.
Baca Juga: Kamu Bikin Waktu Kuliahmu Sia-sia Kalau Melakukan 6 Kebiasaan Ini
5. Amati juga dosennya
Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Mengamati dosen bukan berarti kayak penguntit. Maksudnya adalah, kamu perlu tahu seperti apa gaya belajar beliau. Ada yang suka keaktifan, ada yang suka dengan hasil tulisan atau makalah-makalahmu, ada yang suka hasil ujiannya saja, dsb.
6. Rajin membaca buku materi dan jurnal, ini penting!
Dengan banyak-banyak membaca buku, kamu akan kaya pengetahuan. Dengan buku, kamu jadi punya banyak landasan dalam menulis maupun berargumentasi. Dengan begitu kamu akan mudah dalam mengikuti proses perkuliahan.
7. Jangan pernah sedikit pun menunda mengerjakan tugas
Semakin ditunda semakin menumpuk. Hasilnya kamu tidak akan maksimal dalam mengerjakan karena konsentrasimu terbagi. Lebih baik ketika diberi tugas langsung dikerjakan. Kalau tugasmu selesai sebelum deadline, kamu bisa punya banyak waktu luang dan bisa melakukan hal lainnya.
8. Jadilah yang terbaik dari dirimu ketika presentasi
Dosen biasanya juga menilai performa kamu ketika presentasi. Jangan individual, bekerjalah kelompok. Jangan begitu mendominasi yang berlebihan. Kamu cukup menjadi yang terbaik dari dirimu sendiri.
Baca Juga: Lebih Berharga dari IPK, 5 Keuntungan Jika Kamu Aktif di Organisasi