TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

7 Kaidah Bacaan Tak Biasa di Al-Qur'an, Sudah Tahu?

Ada bacaan gharib hingga ayat sajdah

Al-Quran (pexels.com/Pir Sümeyra)

Idealnya bagi umat muslim, Al-Qur'an adalah pegangan hidup dan untuk membacanya dengan tartil perlu berpegang pada ilmu tajwid. Ilmu tajwid menjelaskan banyak kaidah bacaan al-Quran agar pelafalan huruf dan kalimatnya berada di jalur yang benar sehingga arti dan makna ayat-ayatnya tidak melenceng.

Ilmu tajwid di antaranya mempelajari hukum nun sukun dan tanwin, mim sukun, mim dan nun tasydid, alif lam, mad (bacaan panjang/pendek), hingga waqaf (tanda berhenti). Selain itu, ada pula beberapa bacaan yang berada di luar kaidah tajwid atau disebut bacaan gharib seperti saktah, isymam, imalah, tashil, dan naql.

Selengkapnya, simak ulasan singkat berikut ini beserta beberapa bacaan tak biasa lainnya di dalam Al-Qur'an.

1. Saktah سَكْتَةٌ

Saktah di surat al-Qiyamah ayat 27 (Dok.Pribadi)

Saktah adalah berhenti sejenak tanpa bernafas. Biasanya ditandai dengan huruf sin (س) di mushaf Al-Qur'an Timur Tengah. Menurut Imam Hafs, saktah hanya ada di empat tempat yakni,

  1. Surat al-Kahfi ayat 1-2 ... يَجْعَلْ لَهُ عِوَجًا ۜ (١) قَيِّمًا ...
  2. Surat Yasin ayat 52 ... مِنْ مَرْقَدِنَا  ۜ  هَذَا ...
  3. Surat al-Qiyamah ayat 27 وَقِيلَ مَنْ ۜ رَاقٍ
  4. Surat al-Muthaffifin ayat 14 ... كَلَّا ۖ بَلْ ۜ رَانَ عَلَىٰ ...

2. Isymam إِشْمَامٌ

Isymam di surat Yusuf ayat 11 (Dok.Pribadi)

Isymam adalah menampakkan harakat dhammah yang terbuang dengan isyarat bibir. Ini terdapat dalam surat Yusuf ayat 11 pada lafaz لَا تَأْمَنَّا (di Al-Qur'an biasanya ditulis dengan tanda belah ketupat di atas mim) yang aslinya adalah لَا تَأْمَنُنَا. Jadi, kalimat ini dibaca laa ta'manna tapi dengan memonyongkan bibir (sebagaimana membaca u pada harakat dhammah) ketika mengucap bagian manna.

Baca Juga: Contoh Hukum Tajwid Alif Lam Qomariah Berikut Pengertian dan Ciri-ciri

3. Imalah إِمَالَةٌ

Imalah di surat Hud ayat 41 (Dok.Pribadi)

Imalah adalah pembacaan fathah yang miring ke kasrah. Ini terdapat pada surat Hud ayat 41 yakni lafaz بِسْمِ ٱللَّهِ مَجْر۪ىٰهَا. Jadi, ra dibaca re sehingga majraha menjadi majreha.

4. Tashil تَسْهِيْلٌ

Tashil di surat Fussilat ayat 44 (Dok.Pribadi)

Tashil adalah ketika dua hamzah bertemu maka hamzah yang kedua dibaca ringan atau samar. Bacaan ini disebut pula dengan baina-baina (miring), dibaca dengan suara antara alif dan hamzah. Tashil terdapat di surat Fussilat ayat 44 yakni lafaz ءَاَ۬عْجَمِيٌّ yang dibaca melantun seperti aa'jamiyyu bukan a-a'jamiyyu.  

5. Naql نَقْلٌ

Naql di surat al-Hujurat ayat 11 (Dok.Pribadi)

Naql adalah memindahkan harakat hamzah pada huruf sebelumnya. Itu karena hamzahnya berupa hamzah washal, yaitu hamzah tambahan yang terbaca di awal kalimat tapi tidak terbaca di tengah kalimat apabila didahului huruf hidup. Naql di antaranya dapat ditemui pada surat al-Hujurat ayat 11 pada lafaz بِئْسَ الِاسْمُ yang dibaca بِئْسَ لِسْمُ (bi’sa lismu).

6. Nun Wiqayah نُونُ الْوِقَايَة

Nun wiqayah di surat Hud ayat 42 (Dok.Pribadi)

Nun wiqayah adalah nun yang harus dibaca kasrah ketika ada tanwin bertemu hamzah washal, agar tanwin tetap terjaga. Misalnya di surat Hud ayat 42 pada lafaz  نُوحٌ ابْنَهُ yang dibaca nuhunibnahu.

Baca Juga: Hukum Bacaan Tajwid dalam Al-Qur'an Lengkap dengan Contohnya

Verified Writer

Henny Alifah

anakucing

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya