TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

5 Hal Ini Rela Dilakukan Bung Hatta Demi Buku-Bukunya. Kamu Juga?

#EdFunFact Bung Hatta memberikan banyak pengajaran lewat buku

nusantaranews.com

Siapa yang tidak kenal dengan salah satu Bapak Proklamator Indonesia yang sangat pandai ini. Dialah Muhammad Athar atau yang biasa kita kenal dengan nama Mohammad Hatta atau sebutan Bung Hatta. Bung Hatta sangat mencintai buku-bukunya, hingga lahir sebuah anekdot yang menyebut, jika istri utama Bung Hatta adalah buku, istri keduanya adalah buku, dan istri ketiganya adalah Rachmi (istri sah Hatta). Bagi Bung Hatta, buku seperti 'cinta pertama' yang tidak bisa dilupakan, sampai ia rela melakukan beberapa hal ini demi bukunya.

Buat kalian yang kutu buku, yuk intip 'gaya pacaran' Bung Hatta dengan buku-bukunya. Kamu juga termasuk yang seperti ini gak?

1. Menyisihkan uang saku untuk membeli buku

Beritagar.id

Beberapa orang yang suka membaca pasti sering melakukan ini. Ya, menyisihkan uang saku demi membeli buku. Rasanya ada sensasi tersendiri bagi seorang 'kutu buku', jika bisa membeli buku yang dia inginkan dengan uang sendiri.

Ternyata, Bung Hatta juga melakukan hal yang sama, lho. Sewaktu kecil, dia selalu menyisihkan uang sakunya sebesar satu gobang (25 sen) untuk dibelikan buku. Bahkan sampai ia berkeluarga, ia hampir tidak punya deposito karena semua uang miliknya digunakan untuk membeli buku.

2. Posesif terhadap buku

commons.wikimedia.org

Posesif disini diartikan sebagai hal yang positif. Orang yang sangat menyukai buku-bukunya bak cinta pertama pasti merasa terlalu posesif dengan buku-bukunya. Mereka cenderung kesal ketika buku yang mereka pinjamkan ke orang lain tiba-tiba rusak, terlipat, dan yang paling parah adalah hilang.

Bung Hatta pernah menyuruh keponakannya untuk mengganti buku yang dipinjamkan kepadanya hanya karena hal sepele. Ini dikarenakan Bung Hatta yang menemukan salah satu halaman buku yang sedang dibaca oleh keponakannya terlipat. Sayangya, buku tersebut hanya ada di Eropa. Sang keponakan yang sudah mencari buku tersebut ke seluruh penjuru kota Jakarta, pulang dengan tangan kosong. Bukannya marah, Hatta justru tersenyum. Dan di hari itulah ia mengajarkan kepada keponakannya untuk menghormati buku.

3. Buku harus dibawa ke mana-mana

ublik.id

Saat akan dipulangkan dari tempat pembuangannya di Banda Neira menggunakan pesawat kecil jenis Catalina milik Dinas Militer Belanda, ada 16 peti buku milik Hatta yang tidak bisa diangkut menggunakan pesawat itu. Pesawat itu hanya bisa mengangkut berat maksimal 120 kilogram. Alhasil, ke-16 peti buku itu dijaga oleh Des (anak angkat Hatta dan Sjahrir).

4. Disiplin dalam merawat buku

nasional.republika.co.id

Bung Hatta punya cara tersendiri dalam merawat buku-bukunya, seperti hanya akan membaca buku dalam keadaan duduk, dan penerangan yang cukup. Ia juga tidak akan menandai halaman buku dengan cara melipat ujung kertas halaman tersebut. Bahkan, ia tidak mencoret bukunya walaupun hanya untuk menandai tulisan penting. Kalaupun ada coretan, itu adalah bubuhan tanda tangan.

Tak Heran, buku-buku milik Bung Hatta yang kini tersimpan rapi di perpustakaan rumah keluarga Hatta, Jalan Diponegoro 57 Jakarta Pusat, masih terlihat mulus. Walaupun sebagian buku nampak berubah warna dan dimakan umur, buku-buku itu masih layak untuk dibaca.

Verified Writer

Ines Melia

Dengan menulis saya 'bersuara'. Dengan menulis saya merasa bebas.

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya