TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

6 Alasan Mengapa Sidang Skripsi Sebenarnya Tidak Terlalu Menakutkan

Jangan kalah duluan sebelum kamu berperang!

ilustrasi sidang skripsi (pexels.com/Tiger Lily)

Apa yang ada di benakmu ketika mendengar kata skripsi? Skripsi atau tugas akhir merupakan salah satu persyaratan untuk lulus dari jenjang sarjana atau diploma di hampir semua universitas. Di sisi lain, skripsi juga menjadi salah satu momok bagi mahasiswa di tahun akhir perkuliahan.

Bagaimana tidak, kamu harus mengerjakan penelitian atau studi ilmiahmu sendiri dari nol. Di akhir skripsi, kamu harus mempresentasikannya di depan dosen-dosen penguji dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh mereka.

Kenyataannya, sidang skripsi tidak seseram itu, kok. Buat kamu yang belum pernah merasakan sidang skripsi yang asli, alasan-alasan ini mungkin bisa mengubah pandangan negatifmu tentang sidang skripsi.

1. Sebagian besar pertanyaan penguji hanya mengulang dari skripsi yang kamu susun

ilustrasi catatan (pexels.com/Vanessa Garcia)

Mungkin dalam benakmu, dihujani berbagai pertanyaan oleh dosen penguji adalah sesuatu yang menyeramkan. Tapi sebenarnya, pertanyaan dosen penguji pun biasanya tidak akan jauh dari skripsi yang kamu buat. Misalnya pertanyaan seputar latar belakang penelitian, manfaat penelitian, hingga bagaimana cara kamu menginterpretasi hasil penelitian.

Tentu jika kamu menyusun sendiri skripsimu dari awal, kamu seharusnya bisa menjawab pertanyaan-pertanyaan itu. Jika kamu adalah orang yang gampang blank saat gugup, bisa juga merangkum poin-poin penting dari bagian-bagian dalam skripsimu, lalu hafalkan sebisamu.

Baca Juga: Lagi Ngerjain Skripsi? Ini 5 Cara Atasi Stres yang Datang Melanda

2. Dibandingkan penguji, kamulah yang lebih menguasai bahan skripsi

ilustrasi belajar (unsplash.com/manny PANTOJA)

Dosen penguji sebenarnya tidak ikut dalam penyusunan skripsi kamu. Mereka hanya membaca hasil akhir skripsimu, lalu bertanya sesuai apa yang mereka baca saat itu. Di lain pihak, kamu sudah merasakan suka duka dalam pembuatan skripsi dengan segala revisi dan penelusuran literatur yang sudah dilalui.

Jadi ketika penguji mempertanyakan metode atau literatur yang kamu pilih, kamu seharusnya bisa lebih percaya diri dalam menjawabnya. Pola pikir kamu dalam penyusunan skripsi mungkin tidak selalu sama dengan penguji. Namun, setidaknya kamu bisa menjelaskan dari sudut pandangmu.

3. Pertanyaan penguji sebenarnya bukan untuk menjatuhkan, tapi memperbaiki skripsimu

ilustrasi memperhatikan (unsplash.com/Tim Gouw)

Banyak orang yang merasa putus asa ketika mendapat kritik atau perbaikan dari dosen skripsi. Mindset ini pun harus kamu rubah. Rasanya tidak ada dosen skripsi yang sengaja menggagalkan mahasiswa yang mereka uji tanpa alasan. Justru, mereka akan senang jika melihat kamu bisa berhasil melewati tahapan skripsi ini.

Tanamkan dalam pikiranmu bahwa kritik dosen penguji akan memberikan sudut pandang dan wawasan yang lebih untuk kamu. Lagipula, skripsimu tidak perlu harus sempurna seratus persen untuk bisa lulus. Ada banyak kesalahan yang bisa dimaklumi penguji untuk meluluskan kamu.

4. Kamu masih memiliki kesempatan untuk revisi setelah sidang

ilustrasi revisi skripsi (unsplash.com/Scott Graham)

Rasanya jarang sekali ada skripsi yang sempurna. Sebaik apa pun kamu mempersiapkannya, terkadang selalu saja ada kekurangan dari sudut pandang lain yang tidak pernah kamu sadari. Maka dari itu, kamu masih punya kesempatan untuk melakukan revisi pasca sidang.

Revisi ini tidak sama dengan gagal sidang, ya. Biasanya mereka yang diminta revisi tidak perlu mengadakan sidang ulang, tapi cukup memperbaiki skripsinya sesuai saran penguji. Bila memungkinkan, kamu juga bisa berdiskusi lagi dengan dosen pembimbing skripsimu terkait pengerjaan revisi tersebut.

5. Sudah banyak kisah sidang skripsi yang berakhir dengan kelulusan

ilustrasi wisuda (unsplash.com/Lan Lin)

Ada banyak sekali orang yang takut skripsinya tidak diluluskan. Sidang skripsi seakan-akan seperti ujian masuk pegawai negeri sipil yang hanya meluluskan segelintir orang dari ratusan peserta.

Nyatanya, tingkat kelulusan sidang skripsi sebenarnya tidak sesulit itu, kok. Sudah banyak bukti kakak-kakak kelasmu yang berhasil menyelesaikan tugas akhirnya hingga lulus. Rasanya sampai sejauh ini, jumlah peserta yang tidak lulus skripsi akan jauh lebih sedikit dibandingkan jumlah peserta yang lulus.

Baca Juga: 5 Bahaya Ini akan Terjadi jika Terus Menunda Mengerjakan Skripsi

Verified Writer

Leonaldo Lukito

Berbagi Pikiran dan Rasa melalui Padanan Kata

IDN Times Community adalah media yang menyediakan platform untuk menulis. Semua karya tulis yang dibuat adalah sepenuhnya tanggung jawab dari penulis.

Rekomendasi Artikel

Berita Terkini Lainnya